Tembok Pura Petapan Dukuh Sakti Jebol

Tembok panyengker di jaba pura setinggi 170 cm meter dengan panjang 28 meter itu merupakan penyangga wantilan. Akibat kejadian itu, kerugian material ditaksir mencapai Rp 45 juta.

Musibah tembok panyengker jebol dilaporkan oleh Kelian Pangempon I Nyoman Kawan kepada Perbekel Desa Ban I Gede Tamu Sugiantara. Laporan itu diteruskan kepada BPBD Karangasem. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mendatangi lokasi, Jumat (5/2). Hadir pula Camat Kubu Nyoman Suratika, Bendesa Adat Daya Mangku Nengah Ngarti, Babinsa Desa Ban Serda Adolpino, dan Bhabinkamtibmas Desa Ban Bripka I Nengah Budiartana.

Tembok panyengker Pura Petapan Dukuh Sakti yang jebol tidak mengganggu akses jalan raya, sehingga belum dilakukan penanganan. Ida Ketut Arimbawa memperkirakan kerugian mencapai Rp 45 juta. “Bisa diusulkan ke BPBD Provinsi Bali melalui BPBD Karangasem. Buat proposal sertai foto-foto kejadian di lapangan,” sarannya. Menurut Ida Ketut Arimbawa, BPBD mendatangi ke lokasi bencana, mengira akibat tembok panyengker jebol, tembok panyengker jebol karena dasarnya terkikis air.

Sebab halaman jaba pura telah dibeton dengan membuat kemiringan ke got. Sehingga air hujan sepenuhnya menuju got, tetapi taka da pembuangan di got yang menyebabkan air tergenang dan mengikis dasar tembok panyengker. “Wantilan tidak ada yang rusak, masih utuh, hanya tembok saja yang rusak,” ungkap Ida Ketut Wirawan. Sementara Camat Kubu Nyoman Suratika juga menyarankan buat proposal agar ada dasar mengajukan bantuan. Dengan adanya bantuan krama pangempon bisa memperbaiki tembok panyengker dengan biaya ringan. *k16