nusabali

BPBD Badung Catat 18 Bencana dalam Sehari

  • www.nusabali.com-bpbd-badung-catat-18-bencana-dalam-sehari

MANGUPURA, NusaBali
Akibat cuaca ekstrem yang terjadi Rabu (3/2) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PPBD) Kabupaten Badung, mencatat setidaknya ada 18 bencana yang terjadi, mulai dari angin puting beliung, hingga bencana pohon tumbang.

Berdasarkam data dari BPBD Badung, masyarakat mulai melaporkan pohon tumbang yang terjadi Rabu pada pukul 06.30 Wita. Bencana pohon tumbang terjadi di jalan di sebelah barat Patung Dewa Ruci, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta. Kondisi pohon saat itu tumbang dan menutupi badan jalan. Pada jam yang sama juga dilakukan penanganan pohon tumbang di jalan di Jalan Pratama, Banjar Celuk, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan.

“Pada pukul 07.00 Wita, kami menangani pohon tumbang yang menutup setengah badan jalan di Jalan Pratama, Banjar Terora, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Termasuk juga yang di Jalan Karang Mas, di depan sebuah vila di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan,” ujar Kepala BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata, dikonfirmasi, Kamis (4/2).

Tidak hanya sampai di situ. Pada sore harinya Badung kembali dilanda hujan deras disertai angin kencang. Berikutnya, pohon tumbang dan bangunan roboh juga kembali terjadi di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal. Pada pukul 18.56 Wita, warga melaporkan terjadi angin puting beliung di Banjar Gede Anggungan, Kecamatan Mengwi. Dampak angin puting beliung tersebut menyebabkan atap rumah kos milik warga terbang.

Termasuk juga di Banjar Cepaka, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, juga terjadi angin puting beliung yang mengakibatkan pelinggih salah satu warga jatuh. Pohon tumbang menimpa kabel PLN juga menutupi akses jalan di Banjar Mabul, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal.

“Selain pohon tumbang, kami juga mendapat laporan sebuah bangunan rusak di wilayah Pantai Kuta. Termasuk juga ada bangunan yang genteng berjatuhan dari bangunan milik warga di pinggir Pantai Jimbaran. Total dari rekap kejadian yang kami tangani ada 18 kejadian dalam sehari kemarin (Rabu),” kata Bagus Wiranata.

Menurutnya, hingga saat ini BPBD Badung, masih menerima laporan adanya kejadian dampak cuaca ekstrem yang terjadi. Namun, belum melakukan pendataan lebih lanjut. BPBD Badung berharap masyarakat selalu waspada akan bencana alam yang terjadi.

Secara umum, BPBD Badung telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana di Badung. Misalnya di Badung Utara, rawan terjadi bencana longsor, sedangkan di Badung Selatan, berpotensi terjadi banjir dan tsunami.

Lanjut Bagus Wiranata menjelaskan untuk kawasan yang berpotensi rawan longsor, hampir semua daerah berpotensi. Namun, dari hasil pemetaan yang dilakukan titik yang paling distensi yakni di wilayah Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, termasuk juga di Kecamatan Kuta Selatan.

Sementara, untuk wilayah rawan tsunami ada di 18 desa atau kelurahan yang ada di pesisir, terutama di Badung Selatan, yakni Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran, Kutuh, Ungasan, Pecatu, Kedonganan, Kuta, Tuban, Legian, Seminyak, Kerobokan Kelod, Kerobokan, Tibubeneng, Canggu, Pererenan, Munggu, dan Cemagi. *ind

Komentar