nusabali

Tebing Longsor, Jalur Sukawana-Pinggan, Kintamani Lumpuh

  • www.nusabali.com-tebing-longsor-jalur-sukawana-pinggan-kintamani-lumpuh

BANGLI, NusaBali
Cuaca ekstrim melanda wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli. Hujan deras serta angin kencang yang terjadi memicu longsor di Jalan Desa Sukawana menuju Desa Pinggan tepatnya di jalan tanjakan sisi timur Pura Pucak Penulisan, Banjar Kuta Dalem, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Bangli menuju Pura Dalem Balingkang di Desa Pinggan, Kintamani.

Akibatnya, arus lalulintas Kintamani-Singaraja lumpuh di sekitar Pura Pucak Penulisan. Informasi yang dihimpun, peristiwa tanah longsor terjadi pada, Jumat (29/1) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Tebing yang tingginya sekitar 30 meter di sisi utara jalan atau di bagian kiri jalan dari arah selatan, longsor dan menutup seluruh badan jalan. Tinggi longsoran diketahui mencapai sekitar 15 meter dari badan jalan, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua ataupun roda empat.

Pasca longsor, akses jalan dari Desa Sukawana menuju beberapa desa, seperti Desa Pinggan, Desa Siakin, Desa Belandingan, Kintamani terhalang.

Salah seorang tokoh warga Desa Sukawana, Kintamani, I Made Natis mengatakan terkait kejadian tersebut, warga setempat lakukan koordinasi ke Dinas PU Kabupaten Bangli. Alat berat milik Dinas PU pun diterjunkan ke lokasi longsor. Menurut Made Natis, Sabtu (30/1) pagi sekitar pukul 10.00 Wita alat berat berupa loader sudah mulai beroperasi membersihkan material longsor.

Lanjut Made Natis yang juga anggota DPRD Bangli ini, kondisi jalan tertutup longsor mengakibatkan akses masyarakat yang akan melakukan persembahyangan terganggu. Bertepatan dengan Rahina Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu kemarin berlangsung Ngusaba Desa di Pura Bale Agung Desa Sukawana. Otomatis masyarakat Sukawana yang tinggal di luar desa datang untuk sembahyang.

"Masyarakat yang akan sembahyang terhambat. Hal ini juga memicu kendaraan menumpuk," ungkap Made Natis kepada NusaBali, Sabtu kemarin.  Kendaraan tampak menumpuk tepat di depan Pura Pucak Penulisan. Kondisi ini menyebabkan kendaraan yang hendak ke wilayah Buleleng maupun sebaliknya menjadi terhambat.

Disampaikan Made Natis, sekitar pukul 12.00 Wita akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan meski harus bergantian. Selain itu, untuk membersihkan badan jalan dari lumpur, petugas Damkar Bangli sejak pukul 13.00 Wita diterjunkan untuk lakukan penyemprotan lumpur yang memenuhi badan jalan.

"Kendaraan melintas secara bergantian. Agar tidak licin karena tertutup lumpur, kami minta bantuan Damkar untuk melakukan penyemprotan," kata politisi PDIP yang juga Ketua Komisi III DPRD Bangli ini. Sebanyak satu unit mobil Damkar dan satu unit mobil tangki dikerahkan untuk lakukan penyemprotan lumpur.

Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Ketut Sukadana mengatakan, terjadinya longsor di Desa Sukawana berimbas pada lalu lintas di jalur tersebut. Sejumlah personel Satlantas Polres Bangli diturunkan ke lokasi untuk melakukan pengaturan. Kendaraan warga yang akan melakukan persembahyangan juga menambah antrean kendaraan.

Untuk mensiasti kondisi tersebut, maka dilakukan sistem buka tutup. Kendaraan secara bergantian melintas. "Petugas memberlakukan sistem buka tutup. Kendaraan dari arah berlawanan bergantian melintas. Sore hari, kondisi lalulintas sudah berangsur normal," jelas AKP Sukadana singkat.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bangli, I Ketut Gede Wiredana, mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Kintamani pada, Jumat malam mengakibatkan bencana di beberapa lokasi. Untuk longsor yang di Desa Sukawana sudah dilakukan penanganan dibantu Dinas PU Kabupaten Bangli. “Sore jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Sementara sisa material longsor akan dilanjutkan pembersihan besok (hari ini),” ujar Gede Wiredana.

Dia menambahkan selain longsor di Desa Sukawana yang menyebabkan kekroditan di jalur Kintamani-Singaraja dan Desa Sukawana-Pinggan, juga terjadi bencana longsor di Banjar Tandang Tri Buana, Desa Batur Tengah, Kintamani. Tanah longsor terjadi di lahan milik I Made Degeng. Longsor tersebut mengakibatkan satu bangunan WC dan rumah kayu tertimbun.

"Dari kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa," jelas Gede Wiredana. Berikutnya terjadi jalan putus tepat di Desa Batur Selatan. Jalan menuju Pura Tirta Mas Mampeh ini putus. "Jalan putus mengakibatkan akses menuju Pura Tirta Mas Mampeh dan ke lokasi lahan pertanian warga terganggu. Desa akan bersurat ke Bupati, sehingga bisa mendapat penanganan," katanya. *esa

Komentar