nusabali

Kapolda Perintahkan Cepat Tangkap Perampok SPBU

Kapolresta Sayangkan SPBU Benoa Tugaskan Perempuan di Malam Hari

  • www.nusabali.com-kapolda-perintahkan-cepat-tangkap-perampok-spbu

DENPASAR, NusaBali
Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra SH MSi memberikan atensi terhadap aksi perampokan kedua kalinya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nomor 54.801.51 Jalan Benoa Pesanggaran, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (28/1) malam.

Kapolda pun perintahkan jajarannya segera ungkap dan tangkap rampok bersenjata pedang tersebut. Kapolda Putu Jayan Danu menyebutkan, begitu menerima laporan adanya peristiwa perampokan di SPBU Benoa tersebut, dirinya langsung perintahkan Sat Reskrim Polresta Denpasar, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Bali, dan jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa untuk melakukan penyelidikan. "Prinsipnya, kita harus bisa mengungkap kasus perampokan tersebut. Saya meng-ingatkan kepada jajaran untuk meningkatkan kegiatan operasi di wilayah masing-masing," jelas Kapolda Putu Jayan Jaya di Denpasar, Jumat (29/1) siang.

Ditambahkannya, untuk menekan terjadinya kriminalitas, perlu sinergi dari masyarakat. Kalangan pengusaha (termasuk SPBU) juga diminta untuk melengkapi tempat usahanya dengan tenaga pengaman internal seperti Satpam. "Salah satu upaya yang kami lakukan adalah tingkatkan operasi, seperti patroli dan penjagaan di tempat yang rawan," katanya.

Selain itu, Kapolda Putu Jayan danu juga meminta untuk diperhatikan tata cara menyimpan uang. Jangan sampai uang dipegang langsung oleh operator. Menurut Kapolda, dalam peristiwa perampokan di SPBU Benoa malam itu, salah satu pemicunya adalah karena pelaku melihat uang dan ada peluang. "Kalau operator SPBU tidak menyimpan uang sembarangan, saya kira pelaku kejahatan berpikir panjang untuk beraksi," tegas Kapolda yang baru dua bulan bertugas di Bali ini.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan sangat menyangkan peristiwa perampokan terjadi lagi di SPBU Benoa. Kombes Jansen mengatakan pemilik SPBU Benoa seperti tidak ada evaluasi dari peristiwa perampokan sebelumnya, 11 November 2020 lalu.

Menurut Kombes Jansen, SPBU Benoa mempekerjakan perempuan semua pada malam hari. Sudah begitu, tidak ada petugas Satpam berjaga di sana. "Mereka (SPBU Benoa, Red) memperkerjakan pekerja perempuan di malam hari. Tidak ada pekerja pria atau Satpam. Saya mengimbau kepada pengusaha SPBU maupun lainnya supaya meningkatkan kewaspadaan," papar Kombes Jansen.

Kombes Jansen menyebutkan, aksi kejahatan biasanya terjadi karena ada niat dan kesempatan. Seharusnya, paling tidak bagaimana mengupayakan agar niat pelaku kejahatan itu tidak ada. “Niat pelaku di SPBU itu muncul karena melihat yang jaga adalah perempuan semua. Ini diidukung lingkungan yang sepi,” tandas Kombes Jansen.

Versi Kombes Jansen, kasus perampokan kedua kalinya di SPBU Benoa masih dalam penyelidikan. “Kasus itu sedang didalami, langsung dibantu oleh Dit Reskrimum Polda Bali. Kami akan melakukan upaya secara masif untuk mengungkap kasus ini," kata Kombes Jansen.

Sedangkan Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, masih enggan berkomentar banyak terkait aksi perampokan di SPBU Benoa. Kombes Djuhandani mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku perampokan berjumlah satu orang. Pelaku beraksi di SPBU Benoa menggunakan motor Honda Vario. Motor yang digunakan pelaku itu tidak pakai plat.

Dalam perampokan malam itu, kata Kombes Djuhandani, pelaku berhasil menggondol tas berisi uang hasil penjualan BBM sebanyak Rp 10 juta. “Hasil analisa sementara, pelaku sudah ada niat untuk melakukan kejahatan. Indikasinya, plat motor tidak dipasang, pelaku juga membawa senjata pedang," tandas Kombes Djuhandani saat dikonfirmasi terpisah di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman 7 Denpasar, Jumat siang.

Sementara itu, pihak pengelola SPBU Benoa enggan dimintai komentar terkait aksi perampokan kedua kalinya ini. Saat didatangi awak media di lokasi TKP perampokan, Jumat siang, pihak SPBU Benoa menutup semua informasi terkait peristiwa itu.

Bahkan, kedua pegawai perempuan yang jadi korban perampokan malam itu, Ni Kadek Sri Astari, 23, dan Ni Putu Maharani, 22, juga dilarang untuk memberikan keterangan pers. "Mohon maaf, untuk informasi terkait kejadian itu (perampokan), silakan tanya polisi. Kami sudah buat laporan polisi," ujar salah seorang pria di SPBU Benoa.  

Pantauan NusaBali, aparat kepolisian dari Polresta Denpasar kemarin tampak melakukan olah TKP di SPBU Benoa. Sedangkan pelayanan di SPBU masih dibuka normal, tidak ada penutupan. Terlihat ada tiga pegawai perempuan yang melayani konsumen.

Aksi perampokan kedua kalinya di SPBU Benoa itu sendiri, sebagaimana diberitakan, terjadi Kamis, 28 Januari 2021 malam sekitar pukul 19.54 Wita. Saat kejadian, hanya dua perempuan yang bertugas di SPBU, yakni Ni Kadek Sri Astari dan Ni Putu Maharani.

Dalam video rekaman CCTV, pelaku awalnya mengisi BBM jenis Premi-um seharga Rp 10.000, dilayani oleh korban Ni Kadek Sri Astari. Selesai melayani pelaku, korban Kadek Sri Astari langsung balik badan. Tiba-tiba, pelaku yang mengenakan jaket, celana panjang, dan helem menodongkan senjata menyerupai pedang ke arah Putu Maharani, yang saat itu sedang duduk. Karena takut, korban berusaha lari. Tapi, korban berhasil ditarik oleh pelaku hingga terjatuh. Pelaku lalu mengambil tas berisi uang Rp 10 juta, lalu kabur.

Ini untuk kedua kalinya dalam kurun dua bulan terakhir terjadi aksi perampokan di SPBU Benoa. Kasus perampokan sebelumnya terjadi 11 November 2020 lalu. Bedanya, pelaku perampokan saat itu bersenjata pistol mainan. Pelaku berhasil diringkus Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, 20 November 2020.

Korban perampokan dengan senjata pistol mainan kala itu juga perempuan, yakni Ratna Dewi, 21. Sedangkan pelaku perampokan adalah I Made Novi Widyantara, 30. Tersangka ini berhasil diringkus polisi di rumahnya kawasan Jalan Pratama Nomor 35 Banjar Peken, Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung setelah 9 hari dikejar polisi. *pol

Komentar