nusabali

Enam Bulan Berlalu, Pembunuh Janda Depaha Masih Abu-Abu

  • www.nusabali.com-enam-bulan-berlalu-pembunuh-janda-depaha-masih-abu-abu

SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa perampokan yang berujung pembunuhan seorang janda yang menggegerkan warga Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan enam bulan yang lalu masih abu-abu.

Hingga saat ini polisi masih kesulitan mendapatkan petunjuk untuk bisa mengungkap pelaku di balik tewasnya Putu Sekar, 50.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, hingga saat ini penyelidikan kasus pembunuhan yang terjadi pada bulan Juli 2020 lalu masih jalan terus. "Penanganan kasus tetap jalan, sampai sekarang polisi masih memperdalam kejadian itu," kata dia, Minggu (24/1) siang.

Jajaran Polsek Kubutambahan dan Polres Buleleng masih terus berupaya untuk mengungkap kasus tersebut. Untuk diketahui, penanganan kasus ini sudah berjalan hampir enam bulan lebih dan masih belum ada titik terang. Saat disinggung apakah polisi 'buntu' dalam penanganan kasus ini, pihaknya pun menampik keras.

Iptu Sumarjaya mengungkapkan, kendala dalam pengungkapan kasus ini adalah minimnya saksi yang diduga mengetahui, melihat, mendengar langsung kejadian tersebut. Selain itu pihaknya menilai, ada ketidakterbukaan informasi dari diduga orang yang mengetahui kejadian itu.

Untuk itu, dirinya meminta kepada warga yang mengetahui kejadian itu bersedia menjadi saksi untuk dimintai keterangan. Bahkan polisi menjamin perlindungan saksi tersebut, baik itu identitas maupun tempat tinggal. "Jadi orang yang diduga mengetahui, jangan takut menjadi saksi dan akan dilindungi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Seganti, Desa Depeha, Gede Sri Nyarnya mengaku, sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak Polsek Kubutambahan dalam penanganan kasus ini. Hanya saja dari keterangan dari kepolisian, kendalanya ada pada minimnya saksi dan barang bukti.

"Kami sebagai masyarakat saat ini menyerahkan sepenuhnya untuk penanganan kasus ini kepada pihak Polsek (Kubutambahan), karena minim saksi dan barang bukti. Tapi dari keterangan polisi, katanya prosesnya masih tetap jalan," jelas Sri Nyarnya.

Dia mengakui, pasca kejadian tersebut sejumlah warga sangat resah mengingat terduga pelaku masih berkeliaran. Hanya saja karena kasus ini sudah 6 bulan lebih berlalu, warga kini sudah merasa tenang namun lebih waspada dari sebelumnya.

"Karena sudah lama ini kasusnya, jadi masyarakat sudah biasa. Cuma tetap hati-hati agar tidak kembali lagi terjadi lagi seperti kasus (pembunuhan korban Sekar) waktu ini," kata Sri Nyarnya. Dirinya pun berharap, agar kasus pembunuhan ini segera dituntaskan dengan menciduk pelakunya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, janda paruh baya asal Banjar Dinas Dauh Pura Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Ni Putu Sekar, 53, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuhnya bersimbah darah pada Senin (13/7) lalu sekitar pukul 16.00 Wita. Korban adalah seorang janda yang ditinggal meninggal dunia oleh suaminya .

Korban Sekar pertama kali ditemukan tewas tergeletak dengan bersimbah darah dengan posisi tertelungkup oleh kakanya yang bernama Desak Made Liarmi. Sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 11.00 wita korban masih terlihat berjualan di toko sembako milik korban.

Saat itu saksi Desak Liarmi datang ke toko korban, hendak membeli dedak. Dari hasil pemeriksaan medis, korban Sekar mengalami luka pada bagian kepala belakang, luka pada pelipis kiri dan pelipis kanan, serta luka pada dahi.

Dari hasil olah TKP dilakukan jajaran Polsek Kubutambahan, barang-barang milik korban raib seperti tas dan dompet yang biasa dipakai dipinggang oleh korban Sekar, kemudian kalung mas yang biasa dipakai pada leher korban juga ikut hilang.*m

Komentar