nusabali

Klaster Tempat Ibadah Muncul di Munduk, Buleleng

  • www.nusabali.com-klaster-tempat-ibadah-muncul-di-munduk-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Buleleng kembali berfluktuasi. Sebanyak 31 kasus konfirmasi baru dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pada, Sabtu (23/1).

Setengah di antaranya muncul dari klaster tempat ibadah. Satu jemaat yang sedang mengikuti kebaktian di salah satu tempat ibadah di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng menjadi sumber penularan pada 15 orang jemaat lainnya.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, dikonfirmasi petang kemarin tak memungkiri lonjakan kasus konfirmasi baru kembali tinggi, Sabtu kemarin. Jumlahnya tercatat sebanyak 31 kasus baru yang tersebar di enam kecamatan di Buleleng. Jumlah yang paling mencolok ada di Kecamatan Banjar sebanyak 16 kasus, yang 15 diantaranya dari klaster tempat ibadah.

Menurut Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini klaster tempat ibadah ini bermula saat jemaat sedang melakukan kebaktian pada, Minggu (10/1) lalu. Salah satu dari peserta kebaktian ternyata mengalami gejala mengarah Covid-19. Kemudian yang bersangkutan berobat ke salah satu rumah sakit yang ada di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. Karena mengalami gejala mengarah Covid-19 jemaat yang bersangkutan kemudian diswab dan hasilnya terkonfirmasi positif.

“Setelah ada yang positif itu kemudian kami melakukan tracing kepada jemaat yang ikut dalam peribadatan saat itu dan ditemukan 15 orang yang positif. Tiga orang asal Desa Pedawa, Kecamatan Banjar dan 12 orang sisanya dari Desa Munduk, Kecamatan Banjar, termasuk pendetanya juga kena,” jelas Sekda Suyasa. Rata-rata mereka yang dinyatakan Covid-19 dari klaster tempat ibadah, tidak bergejala saat ini masih menunggu kesiapan hotel yang disiapkan pemerintah provinsi untuk melakukan karantina.

Terkait munculnya klaster tempat ibadah Satgas kabupaten sedang melakukan koordinasi dengan Camat Banjar, untuk melakukan pengawasan dan pengendalian ketat di Desa Munduk. Hal itu disebut mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng itu lantaran di Desa Munduk sejak, Senin (11/1) hingga Sabtu (23/1) ditemukan 20 kasus konfirmasi.

“Tadi kami sudah ingatkan camat untuk melakukan pengawasan dan pengendalian di sana sekarang masih menunggu hasil keputusannya, karena selain terjadi klaster sebelumnya juga muncul kasus konfirmasi sehingga di Munduk saja ada 20 kasus terhitung sejak tanggal 11 Januari lalu,” imbuh Suyasa. Satgas pun menyarankan untuk menutup sementara tempat ibadah yang menjadi tempat penularan dan munculnya klaster di Desa Munduk.

Sementara dari total penambahan kasus konfirmasi 31 orang pada, Sabtu kemarin hanya 4 orang yang mengalami gejala sedang hingga berat hingga dirawat di rumah sakit. Sedangkan sisanya 27 orang tidak bergejala. mereka saat ini sedang menunggu kesiapan Pemprov Bali untuk menyiapkan hotel sebagai tempat karantina. “Sampai saat ini (Sabtu petang, red) kami masih berkoordinasi dengan Pemprov, karena tiga hotel yang diberikan untuk karantina OTG dari Buleleng sudah penuh juga. Selain diisi Buleleng juga diisi OTG dari Kabupaten lain yang jumlahnya ratusan juga. Sehingga saat ini masih dicarikan hotel lain,” jelas birokrat asal Tejakula ini.

Sementara itu secara terinci Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mencatatkan kasus konfirmasi positif per Sabtu kemarin tersebar 16 orang di Kecamatan Banjar, 6 orang dari Kecamatan Sukasada, 4 orang dari Kecamatan Buleleng, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak dan Sawan serta 1 orang sisanya dari Kecamatan Busungbiu.

Selain penambahan kasus baru, kemarin sebanyak 14 orang pasien Covid-19 dinyatakan sembuh di Buleleng. Sebanyak 6 orang berasal dari Kecamatan Sukasada, 5 orang dari Kecamatan Buleleng, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak, Seririt dan Tejakula. Di sisi lain satu pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Pria berumur 62 tahun asal Kecamatan Gerokgak ini sebelumnya sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Pasien itu datang dengan keluhan sesak, demam, diare, nyeri perut, mual dan muntah.

Namun dengan komorbid yang sangat banyak, yakni ginjal, penyakit paru, gula darah rendah hingga jantung membuatnya tak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal dunia pada, Jumat (22/1). Penambahan kasus meninggal dunia membuat total korban yang dinyatakan meninggal karena Covid-19 sebanyak 75 orang dari total kasus konfirmasi kumulatif 1.581 orang. Namun sebanyak 1.360 orang telah dinyatakan sembuh dan menyisakan 146 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun karantina hotel.

Sementara untuk Provinsi Bali penambahan kasus positif Covid-19 per Sabtu kemarin masih cukup, yakni sebanyak 253 orang. Sementara penambahan pasien sembuh sebanyak 266 orang dan pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 8 orang.

Adapun rincian dari kasus terkonfirmasi positif berasal dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana 19 orang, Tabanan 47 orang, Badung 43 orang, Kota Denpasar 60 orang, Gianyar 19 orang, Bangli 21 orang, Klungkung 5 orang, Karangasem 6 orang dan Buleleng 31 orang, serta warga dari daerah luar Bali sebanyak 2 orang.

Adapun rincian kasus sembuh yang tersebar di seluruh Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana 22 orang, Tabanan 51 orang, Badung 34 orang, Denpasar 113 orang, Gianyar 15 orang, Bangli 6 orang, Klungkung 1 orang, Karangasem 4 orang, Klungkung 6 orang, Buleleng 19 orang dan WNA 1 orang. Sedangkan pasien meninggal berasal dari 7 kabupaten di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Jembrana 1 orang, Badung 1 orang, Tabanan 1 orang, Denpasar 1 orang, Bangli 2 orang, Klungkung 1 dan Buleleng 1 orang.

Hingga kemarin jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali sebanyak 23.472 orang dengan rincian, 23.412 WNI dan 60 WNA. Lalu jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang telah sembuh sebanyak 19.899 orang dengan rincian, 19.862 WNI dan 37 WNA. Untuk jumlah pasien dalam perawatan sebanyak 2.945 dengan rincian 2.926 WNI dan 19 WNA, yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering. Sedangkan jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 yang meninggal sejumlah 628 dengan rincian, 624 WNI dan 4 WNA. *k23

Komentar