nusabali

Bisnis Rumah Jadi Merosot

'Tergencet' Covid-19

  • www.nusabali.com-bisnis-rumah-jadi-merosot

DENPASAR,NusaBali
Semua sektor  tak bisa menghindar dari Covid-19. Menyusul yang lainnya, bisnis penjualan rumah jadi pun ikut tergencet.

Pembuat rumah jadi kelimpungan karena pesanan atau orderan maupun penjualan merosot. Pembuat rumah jadi pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.

“Susah sekarang. Tidak seperti dulu,” ujar Putu Eka Priandana, salah seorang pembuat rumah jadi di kawasan by pass I Gusti Ngurah Rai, jalur Padanggalak- Sanur, Denpasar, Kamis (21/1).

Sejak pandemi Covid -19  Februari lalu, bisnis penjualan rumah jadi mengalami penurunan drastis.cJika sebelum pandemi dalam sebulan dia bisa menjual rata-rata 5 unit, sejak pandemi hanya bisa menjual 1 unit.

Karena pandemi lanjutnya, orang tentu berpikir keras untuk membeli barang-barang diluar kebutuhan pokok. Termasuk untuk kebutuhan papan atau rumah. “Pandemi juga digunakan kesempatan menawar rendah, dengan alasan harga Covid,” ungkapnya.

Bahkan kadang penawaran tak masuk akal. Selain itu, ekspor rumah jadi juga terhambat. Rencana pengiriman rumah jadi ke beberapa negara juga dibatalkan. Diantaranya dengan tujuan Taiwan. Selain Taiwan, penggemar rumah jadi juga dari negara-negara lain, Jepang diantaranya.

Harga per unit bangunan kayu tergantung ukuran, jenis kayu dan model garapannya. Mulai dari belasan juta rupiah, puluhan sampai dicatas seratus juta rupiah. Bahannya ada yang berasal dari kayu lokal dan kayu luar daerah. Contohnya seseh atau kayu kelapa didatangkan dari Sulawesi.

Akibat penurunan order dan pembelian volume pekerjaannya berkurang drastis. “Jadi pekerja harus menunggu orderan,” katanya. *K17

Komentar