Harga Naik, Cabe Tak Pengaruhi Inflasi
DENPASAR,NusaBali
Kenaikan harga cabe sejak beberapa waktu belakangan tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi Bali pada Januari 2021.
Alasannya, karena secara bulanan (m to m) harga cabe sudah naik sejak Desember. Sedang secara tahunan atau (YoY) kenaikan harga cabe merupakan siklus tahunan.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali yang juga pengamat ekonomi M Setyawan Santoso, menyatakan Rabu (20/1).
Dikatakan Em San -sapaan M Setyawan Santoso- cabe saat ini adalah cabe yang ditanam 3 - 4 bulan lalu yang jumlahnya lebih sedikit dibanding kondisi normal.
Apalagi sekarang musim panen sudah berakhir berganti musim tanam (saat musim hujan) sehingga produksi cabe menipis.” Oleh sebab itu harga cabe cenderung sedikit naik,” ujarnya.
Sedang rendahnya harga cabe telah terjadi berbulan bulan di masa Pandemi Covid akibat lemahnya permintaan. Kenaikan harga cabe mulai terjadi pada bulan Desember 2020 saat kondisi Bali diramaikan dengan banyaknya wisatawan domestik yang berkunjung di akhir tahun.
“Selain itu, seiring banyak adanya upacara keagamaan maupun upacara pernikahan sehingga meningkatkan permintaan yang berujung pada kenaikan harga,” ujarnya.
Karena itulah ditinjau dari sisi inflasi, kenaikan harga cabe bulan Januari tidak akan berdampak signifikan terhadap inflasi baik secara month to month (mtm) maupun year on year (yoy). Sementara harga cabe pada Rabu (20/1) adalah Rp 71.667 , cabe rawit hijau Rp 45.000.
Data dari Dinas Perdaganan dan Perindustrian (Disdagprin) harga cabe tersebut masih stabil dibanding harga cabe pada Selasa (19/1). *K17
Komentar