nusabali

Disdikpora Tunggu Arahan Satgas soal Vaksinasi Covid-19

Komisi IV DPRD Bali Akan Hearing dengan Disdikpora

  • www.nusabali.com-disdikpora-tunggu-arahan-satgas-soal-vaksinasi-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali menunggu instruksi dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, mengenai vaksinasi di lingkungan pendidikan.

Kepala Disdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan sektor pendidikan terutama guru dan siswa belum ada arah akan ikut vaksinasi. “Kami sifatnya menunggu keputusan Satgas dan Dinas Kesehatan. Kan vaksinasi ada prioritas untuk tenaga kesehatan dan garda terdepan yang menangani Covid-19,” kata Ngurah Boy di Denpasar, Selasa (19/1).

Untuk proses belajar mengajar, Ngurah Boy menegaskan masih tetap dengan sistem online, walaupun vaksinasi sudah dimulai. “Kalau belajar mengajar kan masih online sampai Maret 2021 mendatang. Itu kabupaten dan kota punya kebijakan. Sementara untuk SMA/SMK yang berada di bawah kewenangan Provinsi Bali masih tetap sistem online,” ucap mantan Sekretaris Inspektorat Pemprov Bali ini.

Ada vaksinasi pun, menurut Ngurah Boy, kegiatan belajar tatap muka belum tentu langsung bisa diberlakukan. Karena perlu proses panjang dalam pemulihan dan memastikan pandemi berakhir. “Kalaupun nanti vaksinasi mulai merambah sektor pendidikan untuk tenaga guru dan peserta didik, kami harus tetap kedepankan prokes, sampai situasi benar-benar pulih,” tandas Ngurah Boy.

Apakah Disdikpora akan ajukan vaksinasi untuk sektor pendidikan? “Itu kan harus koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Karena di Provinsi Bali kan ditarget 70 persen vaksinasi dari jumlah populasi penduduk Bali. Ya kita tunggu saja,” tutur Ngurah Boy.

Ngurah Boy menambahkan masa pandemi Covid-19 yang angka terkonfirmasi positif masih tinggi, sektor pendidikan dipastikan akan tetap kedepankan keselamatan. Tidak mau main-main dengan risiko yang bisa berdampak fatal. Sebab ada yang coba-coba tatap muka, namun malah balik ke online lagi. “Di masing-masing kabupaten dan kota lebih paham situasi. Masalah kewenangan kan SD/SMP kan tergantung kawan-kawan di kabupaten. Ada yang coba memulai belajar tatap muka, tetapi balik ke online. Karena kasus positif Covid-19 meningkat,” ujar birokrat asal Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng, ini.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Bali membidangi pendidikan I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan masa pandemi Covid-19 yang belum melandai ini memperpanjang kemungkinan masa belajar online. Kondisi ini akan dibahas bersama Disdikpora Bali pekan depan. “Kami akan hearing dengan Disdikpora pekan depan. Membahas berbagai hal, tidak hanya soal pelaksanaan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19. Namun kualitas pendidikan dan strategi kita jika pandemi Covid-19 belum menurun,” kata Gung De.

Dikatakan Gung De, dengan adanya vaksinasi oleh pemerintah diharapkan sektor pendidikan juga dapat tersentuh, setelah prioritas untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang menangani Covid-19. “Mudah-mudahan sektor pendidikan juga cepat dapat giliran vaksinasi. Sekarang kan tenaga kesehatan yang diprioritaskan,” tegas Bendesa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, ini. *nat

Komentar