nusabali

Diduga Meninggal karena Penyakit Asam Lambung

Penyiar Radio Ditemukan Tewas di Kos

  • www.nusabali.com-diduga-meninggal-karena-penyakit-asam-lambung

MANGUPURA, NusaBali
Misteri kematian Liza Marieska, 43, seorang penyiar radio yang ditemukan tewas di kamar Kos Kubu Made kawasan Jalan Dewi Sri I Nomor 17 B Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (17/1) petang, mulai sedikit terbuka.

Muncul dugaan penyiar radio yang akrab dipanggil Riri Djalil ini meninggal karena penyakit asam lambung lambung akut.

Hal ini diungkapkan adik kandung korban, Dani Juliansyah alias Agam Djalil, Senin (18/1). Menurut Agam Djalil, kakaknya yakni Riri Djalil meninggal dunia secara wajar. Kepastian itu diperoleh setelah pihak keluarga berkoordinasi dengan jajaran Polsek Kuta dan RSUP Sanglah, Denpasar yang memeriksa jenazah korban Riri Djalil.

Agam Djalil menegaskan, kakaknya selama ini menderita penyakit asam lambung akut. Sebenarnya, korban Riri Djalil yang pernah jadi penyiar radio Hard Rock FM rencananya akan dibawa pulang ke Jakarta, Januari 2021 ini, karena penyakitnya, namun keburu meninggal.

"Kakak saya meninggal secara normal, bukan karena bunuh diri atau dibunuh, juga bukan karena Covid-19. Almarhum tidak bisa bangun karena komplikasi obat akibat vertigo. Dia minum obat, tapi penyakit vertigo membuatnya tidak bisa bangun," tutur Agam Djalil yang ditemui NusaBali di di lokasi TKP kakaknya meninggal, Senin pagi.

Korban Riri Djalil tinggal kos-kosan elite milik Made Ruda di Jalan Dewi Sri Legian, sejak tahun 2018. Korban menempati kamar nomor 2 di Lantai I. Pemilik kos memberi keringanan kepada korban untuk bayar Rp 2 juta per bulan dari seharusnya Rp 2,5 juta per bulan. Selama pandemi Covid-19, korban Riri Djalil jarang keluar rumah. Informasinya, korban dirumahkan dari tempat kerjanya.

Menurut Agam, selama tinggal di Bali sejak 1998, Riri Djalil bekerja di berbagai tempat, termasuk hotel dan radio. "Almarhum di Bali sejak 1998. Dia single fighter. Selama di Bali, banyak melakoni pekerjaan termasuk menjadi penyiar radio Hard Rock FM. Almarhum seorang pekerja dan wanita karier," katanya.

Sementara, anak dari pemilik kos, Ketut Winadi, mengaku menyerahkan semua persoalan terkait meninggalnya korban Riri Djalil di rumahnya, kepada pihak berwajib. Selaku pemilik rumah, pihaknya akan menggelar upacara prayascita durmanggala lan pengulapan, sebagai upaya pembersihan secara niskala.

Menurut Ketut Winadi, kematian tragis korban Riri Djalil pertama kali diketahui seorang temannya saat mengantar makanan untuk santap malam, Minggu petang sekitar pukul 18.30 Wita. Namun, saat masuk ke dalam kamar kos korban, ada keanehan. Lampu dan AC mati. Keanehan lainnya, korban biasanya tidur ngorok, tapi petang itu tidak ngorok. Setelah dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia.

"Keterangan ibu Yeyen yang kos di kamar nomor 1, almarhum (Riri Djalil) selama ini mengeluh sakit kepala berat dan sering minta obat. Almarhum sudah berkali-kali mau diajak ke RS, tapi menolak. Saya tahunya almarhum kerja di restoran," ungkap Ketut Winadi yang kemarin ditemui di lokasi TKP.

Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Made Putra Yudistira, mengungkapkan korban Riri Djalil ditemukan meninggal dalam posisi tengadah di atas tempat tidur. Kepalanya di atas bantal ke arah selatan, korban mengenakan kaos warna putih, celana pendek warna coklat, dengan tangan kanan terlipat di atas dada dan tangan kiri menekuk di samping tubuh, kedua kaki membujur, dan mulut mengeluarkan busa.

"Ditemukan beberapa obat-obatan dibungkus plastik di meja, Antara lain, obat jenis neuralgin dan imboost. Korban pertama kali ditemukan meninggal oleh Evie Lutfiah Rahman saat mengantarkan makan malam," papar Iptu Yudistira.

Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan tim identifikasi Polresta Denpasar, tidak ditemukan adanya luka-luka akibat kekerasan di tubuh korban. Namun, untuk mengetahui penyebab kematian korban, perlu dilakukan otopsi jenazah. Namun, tidak ada dilakukan otopsi. Jenazah korban Riri Djalil telah dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Wanasari (Kampung Jawa), Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Senin siang.

Pantauan NusaBali, Senin kemarin, garis polisi sudah dipasang di depan teras kamar kos korban Riri Djalil. Salah satu barang milik korban yang maish ditinggal di lokasi TKP adalah mobil Avanza warna merah nopol B 2025 TFZ. *pol

Komentar