nusabali

Perawat BRSUD Tabanan Meninggal Terkonfirmasi Covid-19

Pertama dalam Dua Pekan, Pasien Sembuh di Bali Lampaui Jumlah Kasus Baru

  • www.nusabali.com-perawat-brsud-tabanan-meninggal-terkonfirmasi-covid-19

TABANAN, NusaBali
Seorang perawat yang kesehariannya bertugas di BRSUD Tabanan, Ni Putu DAS, 41, meninggal dalam status terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (18/1) dinihari.

Sebelum meninggal, perawat asal Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan ini selama 10 hari dirawat di rumah sakit dan sempat pula mendapatkan terapi donor plasma. Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila, mengatakan Ni Putu DAS menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS PTN Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Perawat yang kesehariuannya bertugas di Pol Penyakit Dalam BRSUD Tabanan ini dirawat di RS PTN Unud, sejak 13 Januari 2021 lalu.

Sebelum dirujuk ke RS PTN Unud, kata dr Susila, Ni Putu DAS sempat selama 5 hari diisolasi di UPTD RS Nyitdah, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tanbanan. Awalnya, korban Ni Putu DAS mengeluhkan demam. Kemudian, dilakukan uji swab dengan hasil positif Covid-19. "Jadi, dia mulai diisolasi sejak 9 Januari 2021 di UPTD RS Nyitdah," tegas dr Susila.

Disebutkan, karena kondisinya menurun, Ni Putu DAS kemudian dirujuk ke RS PTN Unud, 13 Januari 2021. Bahkan, tiga hari kemudian, Ni Putu DAS sempat menjalani pengobatan terapi plasma, 16 Januari 2021, namun kondisinya tetap menurun. "Rencana semula, hari ini (kemarin) akan kembali dilakukan terapi plasma, tetapi yang bersangkutan keburu meninggal," beber dr Susila.

Menurut dr Susila, Ni Putu DAS meninggal tanpa penyakit penyerta (komorbid). Namun, saat kecil yang bersangkutan memiliki penyakit sesak (asma), namun penyakit itu sudah sembuh dan tidak pernah kumat lagi. "Pernah asma waktu kecil, tapi sudah tidak pernah kumat," katanya. Sejauh ini, belum diketahui di mana Ni Putu DAS terpapar Covid-19. Namun, Ni Putu DAS pernah merawat pasien Covid-19.

Sementara, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan, I Gede Susila, juga mengakui ada perawat di BRSUD Tabanan meninggal karena terpapar Corona. "Sesuai informasi dari Pak Direktur BRSUD Tabanan, jenazah yang bersangkutan sudah dikremasi," papar Gede Susila yang juga Sekda Kabuoaten Tabanan saat dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin.

Jenazah di Ni Putu DAS sudah dikremasi di Krematorium Bebalang kawasan Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli pada Soma Wage Dukut, Senin (18/1). Ni Putu DAS merupakan salah satu dari dua pasien Covid-19 di Tabanan yang diumumkan meninggal per Senin kemarin. Selain dua pasien meninggal, pada hari yang sama juga muncul 32 kasus baru di Tabanan dan 40 pasien Covid-19 berhasil sembuh.


Secara keseluruhan, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Tabanan hingga saat ini tembus 2.644 kasus. Dari jumlah itu, 2.300 orang sudah berhasil sembuh, 272 orang masih dalam perawatan, dan 72 orang meninggal dunia.

Menurut Gede Susila, sesuai hasil rapat dengan Gubenur Bali, Senin kemarin, kini tidak diizinkan lagi melakukan isolasi mandiri di rumah. Semua orang yang terpapar Covid-19, baik bergejala maupun tidak bergejala, harus di isolasi di rumah sakit atau hotel terintegrasi "Tidak boleh lagi isolasi mandiri, meskipun rumah mereka memadai," tegas Susila.

Sementara itu, per Senin kemarin di Provinsi Bali muncul 238 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 251 pasien sembuh dan 4 pasien diumumkan meninggal. Lonjakan kasus baru di Bali kemarin terjadi karena ledakan kasus di lima daerah: Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tam-bahan kasus terbanyak kemarin terjadi di Denpasar mencapai 87 kasus baru, disusul Badung (56 kasus baru), Tabanan (32 kasus baru), Jembrana (20 kasus baru), Gianyar (19 kasus baru), Karangasem (6 kasus baru), Klungkung (3 ka-sus baru), Bangli (1 kasus baru), selain juga asal luar daerah (11 kasus baru) dan WNA (3 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Buleleng. Dari 238 kasus baru kemarin, 42 orang di antaranya merupakan imported case dengan riwayat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Selebihnya, 196 orang lagi kasus transmisi lokal (penularan di daerah).

Tambahan 238 kasus baru kemarin praktis melanjutkan trend jumlah pasien harian yang selalu melebihi angka 100 pasca tahun baru 2021. Walhasil, dalam kurun 19 hari terakhir sejak 1 Januari 2021, di Bali muncul total 3.937 kasus Covid-19, selain ada 2.566 pasien sembuh, dan 64 pasien meninggal dunia.

Dengan tambahan 238 pasien baru per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 21.682 kasus. Berdasarkan klasifikasi pe-nyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 20.896 orang atau 96,37 persen dari total 21.682 kasus positif. Sisanya, 305 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,41 persen), 473 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (2,18 persen), dan 8 orang WNA (0,04 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 5.991 kasus, disusul Badung (4.085 kasus), Gianyar (2.708 kasus), Tabanan (2.644 kasus), Buleleng (1.515 kasus), Jembrana (1.275 kasus), Karangasem (1.158 kasus), Klungkung (1.049 kasus), dan Bangli (1.036 kasus). Sedangkan dari luar daerah mencapai 172 kasus dan WNA sebanyak 49 kasus. Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 2.381 orang atau 10,98 persen dari total 21.682 kasus positif.

Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Senin kemarin, di Bali terdapat tambahan 251 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 106 orang, disusul Badung (51 pasien sembuh), Tabanan (40 pasien sembuh), Klungkung (8 pasien sem-buh), Gianyar (6 pasien sembuh), Bangli (6 pasien sembuh), Buleleng (5 pasien sembuh), Jembrana (4 pasien sembuh), dan Karangasem (4 pasien sembuh). Selain itu, luar daerah (17 pasien sembuh) dan WNI (4 pasien sembuh).

Perlu dicatat, inilah untuk kali pertama jumlah pasien sembuh di Bali melampaui kasus baru Covid-19 dalam kurun lebih dari dua pekan terakhir. Kasus sembuh melampaui jumlah kasus baru terakhir sebelumnya terjadi 4 Januari 2021, ketika 131 pasein sembuh bgersamaan dengan munculnya 118 kasus baru dan 7 pasien meninggal. Setelah itu, jumlah kasus baru selalu di atas pasien sembuh.

Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 18.706 orang. Namun, tingkat kesem-buhan di Bali masih berkutat di angka 86,27 persen dari total 21.682 kasus positif atau naik sekitar 0,21 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 595 orang atau 2,74 persen dari total 21.582 kasus positif, setelah per Senin kemarin kembali ada 4 pasien meninggal, masing-masing di Denpasar (2 orang) dan Tabanan (2 orang). Total 595 pasien yang meninggal ini terdiri dari 591 orang WNI dan 4 orang WNA.

Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 123 orang, disusul Gianyar (90 orang), Badung (78 orang), Buleleng (75 orang), Tabanan (72 orang), Karangasem (53 orang), Bangli (40 orang), Jem-brana (35 orang), dan Klungkung (23 orang). *des,nar

Komentar