nusabali

Disdikpora Petakan Sekolah Rawan Bencana

  • www.nusabali.com-disdikpora-petakan-sekolah-rawan-bencana

“Sekolah-sekolah yang lokasinya di pinggir sungai berdampingan dengan tebing memang sangat rawan,”

SINGARAJA, NusaBali

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mulai melakukan pemetaan sekolah rawan terdampak bencana. Hal itu menyusul datangnya musim penghujan yang sudah memakan korban satu sekolah di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng Sabtu (16/1) lalu.

Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika, Minggu (17/1) kemarin mengatakan sekolah terdampak bencana di Buleleng memang hampir menjadi langganan setiap tahunnya. Seperti di awal tahun ini SDN 1 Sepang dan TK Widya Dharma Sepang yang masih satu halaman, senderan pagar sekolah tergerus air bah sungai.

“Setiap tahunnya saat memasuki musim penghujan ada saja yang kena dampak, karena geografis Buleleng. Sekolah-sekolah yang lokasinya di pinggir sungai berdampingan dengan tebing memang sangat rawan,” jelas Astika.

Sejauh ini sekolah yang lokasinya berada di daerah rawan tidak dapat dipindahkan atau direlokasi. Pemerintah hanya dapat menyiapkan program jangka panjang untuk mengatasi potensi bencana yang dapat terjadi di sekolah tersebut. Seperti meninggikan dasar bangunan jika rawan banjir, membangun senderan dan pagar bagi sekolah di pinggir sungai. “Penanganan ada dua yang jangka pendek ditangani BPBD, sedangkan kami programnya jangka panjang. Setelah dipetakan dan dilihat kerawanannya, setiap tahun rutin terdampak bisa kami siapkan pembangunan gedung baru seperti yang sudah-sudah dengan peninggian pondasi,” imbuh dia.

Hal tersebut sudah dilakukan pada SDN 1 Baktiseraga yang diterjang banjir bandang dua tahun yang lalu. Selain juga SDN 5 Banjar dan SDN 3 Munduk di Kecamatan Banjar. Posisi bangunan sekolah di lokasi rawan bencana disebut Astika memang tak dapat dielakkan, karena sejauh ini terkendala lahan lain yang siap dibangun gedung baru.

Sejumlah lahan yang dibangun sekolah saat ini di Buleleng beberapa diantaranya adalah milik lahan desa adat maupun lahan milik pribadi yang direlakan pemiliknya untuk dibangun sekolah.

Sementara itu untuk penanganan SDN 1 Sepang dan TK Widya Dharma Sepang yang satu are luasan lahan di pinggir sungainya tergerus, sedang bersiap untuk dilakukan evakuasi inventaris. “Walaupun belum ada aktivitas pembelajaran tetapi guru-guru selama ini terkadang juga ke sekolah. Inventaris diamankan sementara untuk mengantisipasi bencana susulan karena memang di pinggir sungai. masih dicarikan tempat evakuasi oleh Perbekel karena TK statusnya TK Pemdes,” jelas pejabat eselon II asal Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak ini. *k23

Komentar