nusabali

Sampah Perkotaan Masuk TOSS Center

  • www.nusabali.com-sampah-perkotaan-masuk-toss-center

Sampah yang dikirim ke TOSS Center baik organik dan non organik, namun dalam keadaan sudah dipilah.

SEMARAPURA, NusaBali

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memerintahkan petugas kebersihan, mulai Selasa (19/1), seluruh sampah Kota Semarapura agar dimasukkan ke Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Sampah ini termasuk sampah dari tiga pasar (Pasar Galiran, Pesar Seni Semarapura dan Pasar Kusamba).

Sebelumnya, sampah itu dikirim dan diolah di TPST (tempat olah sampah setempat) masing-masing lingkungan. Pemindahan pengolahan sampah ke TOSS ini karena TOSS Center sudah memproduksi pupuk. Sampah yang dikirim ke TOSS Center baik organik dan non organik, namun dalam keadaan sudah dipilah.

Bupati menegaskan itu saat kembali mengunjungi TOSS Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Sabtu (16/1) pagi. Kegiatan ini dilakukan guna menggenjot dan mengoptimalkan fungsi TOSS dalam menuntaskan permasalahan sampah perkotaan.

Kata Bupati, di TOSS Center kini sudah tersedia berbagai inovasi pengolahan sampah. Untuk sampah plastik, telah dilakukan kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) dan membentuk Koperasi yang khusus mengelola sampah. Semua sampah plastik akan dipilah lanjut oleh koperasi sehingga mampu dijual dengan harga maksimal. APSI juga segera akan pasang alat pres plastik, mesin pemilah serta alat timbangan.

Sedangkan untuk sampah organik akan dijadikan produk turunan seperti Pupuk Ozaki (melalui metode sel sampah dan gunungan terbuka). Sementara Kompos Bio Gold dan Kompos Curah dari hasil fermentasi serta pelet sebagai bahan bakar gasifire.

Saat kunjungan itu, alat berat sedang menata sanitasi dan tempat denplot tanaman. Bahkan rencananya tempat pembibitan tanaman hias yang saat ini berada di Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, akan dipindah ke TOSS Center. “Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dan saya harapkan untuk mensukseskan program penuntasan sampah. Ini juga untuk melaksanakan Peraturan Gubernur Bali tentang penuntasan masalah sampah," tegas Bupati Suwirta.

Untuk mengurangi volume sampah masuk ke TOSS, Bupati Suwirta juga berharap pemilahan telah dilakukan dari rumah. Menurutnya proses pemilahan dari rumah menjadi kunci penting untuk mempercepat proses pengolahan sampah di TOSS. Masyarakat juga diharapkan bisa membuat Bangdaus (Lubang Daur Ulang Sampah) di rumah masing-masing, sehingga sampah organik bisa selesai di rumah masing-masing dan nantinnya bisa menghasilkan kompos secara mandiri dari Bangdaus ini. Kata Buapti, TOSS bukan segalanya. Peran masyarakat paling utama dalam pemilahan sampah. Jika sampah yang diambil petugas tidak dipilah, maka pelbagai kotoran bercampur, maka para petugas akan sangat lama memilahnya. ‘’Belum lagi bau tidak sedap dan dampak kesehatan yang ditimbulkan kepada para petugas. Walau itu sudah menjadi tugas mereka, mari kita hargai juga mereka agar tetap sehat dan kerja lebih maksimal,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.

Sementara itu, tahun 2021 seluruh desa agar mampu membuat TOSS. Di desa sampah cukup dipilah dari rumah masing-masing, kemudian masuk TOSS. Sampah plastik selanjutnya dirapikan dan dijual lewat BUMDes ke Koperasi di TOSS Center atau bisa ke pengepul sampah plastik yang lain. Sedangkan sampah organik dicacah menjadi sampah curah atau pupuk ozaki. “Desa harus segera sosialisasi pemilahan sampah dari rumah dan segera bangun TOSS sederhana. Program Gema Tansaplas juga akan segera kita lakukan serentak sampai ke pelosok desa dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Mari semua peduli dengan lingkungan dan mari kita berproses jangan banyak protes,” katanya. *wan

Komentar