nusabali

Giliran Bupati Giri Prasta Jalani Vaksinasi Covid-19

Tensi Tinggi, Ketua Dewan dan Kadis Kesehatan Badung Tak Lolos Screening

  • www.nusabali.com-giliran-bupati-giri-prasta-jalani-vaksinasi-covid-19

MANGUPURA, NusaBali
Sehari setelah Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (15/1) giliran Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang divaksin Covid-19 Sinovac.

Sebetulnya, banyak pejabat publik di Badung yang sedianya divaksin kemarin. Namun, beberapa di antara mereka gagal lolos screening karena berbagai faktor, termasuk Ketua DPRD Badung I Putu Parwata dan Kadis Kesehatan Badung, dr I Nyoman Gunarta.

Kegiatan vaksinasi Bupati Giri Prasta, Jumat kemarin, dilaksanakan di Puskesmas Abiansemal I, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung. Sebelum penyuntikan vaksin Covid-19, Bupati Giri Prasta terlebih dulu menjalani beberapa rangkaian mulai dari tahap registrasi, pemeriksaan sederhana, pemeriksaan suhu dengan thermogun, pemeriksaan tekanan darah, hingga menjawab 16 poin pertanyaan yang berhubungan kondisi tubuh, penyakit penyerta, dan gejala Covid-19. Karena tidak ada masalah pada pemeriksaan kesehatan, maka Bupati Badung dua kali periode ini lolos untuk divaksin.  

Bupati Giri Prasta sendiri terlihat santai mengikuti proses vaksinasi. Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung ini disuntik vaksin di lengan kanan. Usai disuntik, Giri Prasta masuk bilik observasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang dirasakan.

“Setelah divaksin, saya diminta observasi selama 30 menit untuk mengetahui kemungkinan ada gejala atau apa pun itu. Tetapi, saya tidak merasakan apa. Tidak ada (sakit sama sekali). Cuma sekarang mulai terasa lapar perutnya,” tandas Giri Prasta sambil tertawa.

Giri Prasta menyebut kesediaannya divaksin bertujuan untuk meyakinkan warga Badung bahwa vaksin Covid-19 Sinovac ini aman, sehingga tidak ada lagi interpretasi di masyarakat maupun di media sosial. “Apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah yang terbaik untuk masyarakat. Yang jelas, kita harus jaga imun tubuh,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Badung ini.

Sementara, kegiatan vaksinasi perdana di Badung, Jumat kemarin, sedianya akan diikuti juga Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Wakil Bupati Ketut Suiasa, Kajari Badung Ketut Maha Agung, Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, Sekda Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa, Kepala OPD terkait, serta para camat se-Badung. Sayangnya, banyak pejabat publik yang gagal divaksin karena tidak lolos screening.

Yang tidak lolos screening, mulai dari Wabup Suiasa, Ketua DPRD Putu Parwata, hingga Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta yang mengalami tensi tinggi. Sedangkan Sekda Adi Arnawa tidak lolos screening, lantaran menjadi penyintas Covid-19.

Sedangkan pejabat publik yang lolos screening, selain Bupati Giri Prasta, juga Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi. Ditemui usai observasi selama 30 menit, AKBP Roby mengaku ada rasa pegal dan sedikit tidak nyaman pada bagian lengan yang divaksin. Namun, hal tersebut wajar karena bergantung pada kemampuan tubuh dalam menerima vaksin. “Itu semua tergantung kemampuan tubuh menerima vaksin. Saya sudah berbincang dengan tenaga medis, memang begitu katanya, tergantung kemampuan tubuh,” tegasnya.

Kepolisian dalam hal ini turut melakukan pengamanan mulai dari penyimpanan, distribusi, hingga proses vaksinasi Covid-19. AKBP Robby berharap masyarakat tidak takut berlebihan dengan vaksinasi yang baru dimulai ini. “Takut itu manusiawi. Namun, jangan sampai kita mengalahkan akal sehat untuk berikhtiar atau berusaha menekan penyebaran Covid-19. Sekecil apa pun langkah kita, sangat membantu menekan penyebaran covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Badung, dr I Nyoman Gunarta, mengatakan sebelum pencanangan secara simbolis yang diikuti oleh para pejabat publik, sebetulnya vaksinasi telah dimulai Kamis (14/1) di 11 fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di Badung. Pada hari pertama, 105 tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

“Kemarin sudah dilakukan vaksinasi pertama. Yang terdaftar sebanyak 123 orang, yang hadir 112 orang, tapi 7 orang tidak lolos screening. Jadi, saat itu 105 orang sudah mendapatkan vaksinasi,” terang Gunarta.

Kemudian, Jumat kemarin tercatat 127 orang tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi di 10 Fasyankes. Ini di luar pejabat publik yang ikut dalam pencanangan secara simbolis. Sedangkan penanganan pasca vaksinasi, kata Gunarta, akan diarahkan ke rumah sakit terdekat bila timbul KIPI.

“Sejauh ini, hasil vaksinasi tidak ada KIPI yang signifikan. Belum ada laporan masuk. Nanti kita tindaklanjuti langsung. Komisariat KIPI sekarang 24 jam bekerja,” katanya.

Gunarta mengatakan, untuk vaksinasi hari-hari berikutnya, tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan SMS blast dari pemerintah boleh memilih kapan dan di Fasyankes mana akan menjalani vaksinasi. Di Badung sendiri terdapat 26 Fasyankes yang siap. Hanya saja, jumlah tenaga kesehatan yang divaksin tiap hari jumlahnya dibatasi.

“Jadi, semua Nakes sudah kita daftarkan. Kemudian, Nakes akan dapat SMS blast dari pemerintah untuk mendaftar kembali (menjalani vaksinasi, Red). Nakes bisa mendaftar tanggal berapa mau divaksin dan di Fasyankes mana yang akan dipilih. Tapi, di sistem sudah diatur untuk menghindari penumpukan,” bebernya.

“Kalau kita lihat, 15 orang per satu sesi per Fasyankes. Tapi, Fasyankes ada yang tidak setiap hari mengadakan vaksinasi. Ada yang setiap hari, ada juga yang dua hari sekali, karena fasilitas gedung terbatas. Ini harus saya pantau tiap hari,” tegas Gunarta.

Pencanangan vaksinasi Covid-19 di Bali sudah dimulai sejak Kamis pagi. Orang pertama di Bali yang divaksin Covid-19 Sinovac hari itu adalah Gubernur Wayan Koster. Vaksinasi dilakukan di RS Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan.

Setelah Gubernur Koster, sejumlah pejabat publik lainnya pagi itu dapat giliran vaksinasi, yakni Kapolda Bali Irjen Pol Drs Putu Jayan Danu Putra SH MSi, Kasdam IX Udayana/Brigjen TNI Candra Wijaya, Kepala BPK RI Wilayah Bali Sri Haryono, Kepala BPOM Wilayah Bali Ni GAN Suarningsih, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kajati Bali Erbagyo Rohan, Kepala BPBD Bali I Made Rentin, Kepala Kesdam IX/Udayana I Made Mardika, Kepala BPKP Provinsi Bali Muhamad Maskur, Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana, Deputi BPJS Wilayah Bali Beno Herman, Dirut RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana, dan Ketua DPW PPNI Bali I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma. *ind

Komentar