nusabali

Menparekraf Ingin Cetak 26 Desa Wisata

  • www.nusabali.com-menparekraf-ingin-cetak-26-desa-wisata

Gaet Asosiasi Desa Wisata, gaungkan program one village, one creative product

JAKARTA, NusaBali

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan ada 26 desa wisata dengan sertifikasi berkelanjutan pada 2021. Jumlah ini bertambah 10 dari sebelumnya 16 desa wisata dengan sertifikasi berkelanjutan pada 2020.

Desa wisata bersertifikasi ini merupakan salah satu program yang dikejar usai dirinya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Wishnutama Kusubandio. Hal ini diungkap Sandi, sapaan akrabnya, saat rapat perdana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Komisi X DPR di Gedung DPR/MPR pada Kamis (14/1).

"Ini akan menjadi perhatian khusus dari kami karena desa wisata menggerakkan ekonomi masyarakat, UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan untuk pelestarian lingkungan yang merupakan hal penting," ujar Sandi seperti dilansir cnnindonesia.com.

Sandi mengatakan pencetakan desa wisata akan dilakukan melalui berkoordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Kementerian BUMN. Begitu juga dengan pihak-pihak terkait lainnya, misalnya Asosiasi Desa Wisata (Asidewi), perguruan tinggi, dan lainnya.

"Nanti dengan program one village, one creative product," imbuhnya. Sandi juga menargetkan ada 244 desa wisata yang naik kelas menjadi desa wisata mandiri. Namun sebelum naik kelas, mereka akan mendapat pendampingan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, bimbingan teknis pengelolaan desa wisata, pengembangan produk, hingga promosi digital.

Selain desa wisata, Sandi mengungkapkan kementeriannya juga memiliki program hibah desain kemasan kuliner nusantara. Program ini untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha bagi pelaku kuliner melalui pemahaman fungsi kemasan, redesign kemasan, dan stimulus percetakan kemasan sebagai starter kit.

"Namanya program Bedakan, Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara," imbuhnya. Program lain yang juga akan dikerjakannya adalah Aksilarasi atau Aksi Selasar Sinergi. Ia mengatakan program ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah destinasi superprioritas dan prioritas, seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Raja Ampat, Likupang, dan Borobudur.

Tak ketinggalan, Sandi menekankan kementerian akan menggencarkan akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif serta menurunkan risiko lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.

Caranya, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di berbagai destinasi wisata, menerapkan CHSE di destinasi wisata, dan pengaturan batas maksimal pengunjung di satu destinasi untuk mencegah kerumunan.

"Karena pariwisata tidak akan bangkit kalau kita tidak bisa menurunkan kasus dan mencegah lonjakan kasusnya," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, hal ini penting karena banyaknya jumlah pekerja terdampak tekanan pandemi covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Jumlah lapangan kerja di pariwisata mencapai 12-13 juta, ekonomi kreatif ada 19-20 juta, jadi kita menaungi sekitar 34 juta orang di sektor ini. Ini yang perlu diperjuangkan," tuturnya.

Kemudian, kementerian akan mengupayakan pembentukan atraksi dan daya tarik baru di Indonesia. Selanjutnya, juga membangun citra untuk menciptakan rasa aman dan nyaman serta akselerasi wisata domestik. "Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai destinasi pilihan di Asia Tenggara," pungkasnya. *

Komentar