nusabali

Rembuk Pendidikan, Banyak Kegiatan Batal

  • www.nusabali.com-rembuk-pendidikan-banyak-kegiatan-batal

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar rembuk pendidikan untuk mengevaluasi beragam persoalan pendidikan tahun 2020 dan membahas agenda di tahun 2021.

Rembuk pendidikan digelar di Aula Sabha Widya Praja Disdikpora Karangasem, Kamis (14/1). Terungkap banyak kegiatan batal dilaksanakan di tahun 2020 karena anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Rembuk pendidikan juga digelar virtual. Kasek TK, Kasek SD, dan kesetaraan sampaikan usulan melalui virtual yang dipandu Sekdis I Wayan Sarya. Koordinator Wilayah Disdikpora Kecamatan Karangasem, I Gusti Ketut Panon, menyampaikan banyaknya guru yang pensiun tahun 2020 sehingga menyebabkan terjadi kekurangan guru. “Kasek yang pensiun hendaknya segera diisi dengan mengangkat Plt,” pinta I Gusti Ketut Panon.

I Gusti Ketut Panon juga mengingatkan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hanya ada satu pengawas di Karangasem, hendaknya dilakukan penambahan tenaga pengawas. “Bahkan ada PAUD yang sama sekali tidak pernah dikunjungi,” katanya. Usulan lain kekurangan meubeler terutama meja dan bangku belajar serta perlunya perbaikan gedung yang telah keropos.

Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika mengakui setiap tahun mengalami kekurangan guru karena guru pensiun. “Silakan atur di sekolah masing-masing, memang kenyataannya kekurangan guru, hampir di setiap sekolah mengalami kekurangan guru,” kata I Gusti Ngurah Kartika. Persoalan di pendidikan bukan itu saja. Banyak juga gedung sekolah telah rusak. Persoalan lainnya, banyak guru yang enggan mengurus administrasi untuk naik pangkat. Sebab syarat naik pangkat mesti memiliki karya tulis ilmiah berupa PTK (penelitian tindakan kelas).

I Gusti Ngurah Kartika juga menegaskan, program KKC (Kartu Karangasem Cerdas) di tahun 2021 masih berlanjut dengan anggaran Rp 10 miliar untuk siswa kurang mampu dari tingkat SD, SMP, dan kesetaraan. Kabid Pemuda dan Olahraga I Wayan Putu Susila juga melaporkan selama tahun 2020, banyak kegiatan tidak terlaksana, Sebab anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. “Misalnya Porsenijar, rekrutmen peserta Paskibraka dan kegiatan lainnya tidak bisa jalan. Bahkan Porsenijar tahun 2021 juga tidak diadakan,” kata Wayan Putu Susila. *k16

Komentar