nusabali

Pejabat Sat Pol PP Buleleng Meninggal karena Corona

Update Covid-19 di Bali: 297 Kasus Baru, 248 Sembuh. 2 Meninggal

  • www.nusabali.com-pejabat-sat-pol-pp-buleleng-meninggal-karena-corona

SINGARAJA, NusaBali
Kasubag Keuangan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Buleleng, Made Darsana Maharta, 49, dinyatakan meninggal dunia karena terkonfirmasi Covid-19.

Made Darsana Maharta menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSUD Buleleng di Singaraja, Selasa (12/1) malam, setelah dirawat intensif selama 5 hari.

Sekretaris Satgas Penangaan Covid-19 Buleleng, I Gede Suyasa, mengatakan almarhum Made Darsana Maharta awalnya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng. Kemudian, almarhum dirujuk ke RSUD Buleleng, Jumat (8/1) lalu. Pejabat asal Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng ini dirawat karena mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Setelah dilakukan uji swab, Darsana terkonfirmasi positif Corona.

Setelah Darsana dinyatakan positif Covid-19, kata Suyasa, selanjutnya dilakukan tracing di lingkungan tempat tinggalnya maupun di Kantor Sat Pol PP Buleleng. “Saat ini tracing contact di kantor tempatnya bekerja sedang berjalan. Sementara satu Kasubag kami sudah WFH (work from home) sejak hari ini (kemarin) hingga hasil rapid antigen keluar,” papar Gede Suyasa di Singaraja, Kamis (14/1).

Hingga saat ini, belum diketahui di mana almarhum Darsana tertular Covid-19. Sebab, berdaraskan hasil investigasi dan tracing yang dilakukan tim surveillans, Darsana juga ngayah sebagai pamangku yang sering muput upacara di beberapa tempat, selain juga tugas dinas sebagai ASN. “Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang bergelut dalam pengobatan tradisional,” tandas Suyasa yang notabene Sekda Kabupaten Buleleng.

Menurut Suyasa, meninggalnya Darsana menjadi salah satu faktor pengetatan dan pengawasan yang dilakukan di Kelurahan Banyuning. Faktor lainnya, muncul 13 kasus positif Covid-19 di Perumahan Banyuning Indah.

Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun melangsungkan rapid test antigen masal di dua wilayah yang terkena pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan, Kamis kemarin. Pertama, rapid test di Kelurahan Banyuning, Ke-camatan Buleleng.  Kedua, rapid test antigen di Dusun Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Dalam rapid test antigen di Banyuning, 1 orang hasilnya reaktif. Sedangkan di Desa Bancasari, 4 orang hasilnya reaktif. Mereka pun langsung diuji swab, namun hasilnya baru akan diumumkan, Jumat (15/1) ini.

Pelaksanaan rapid test antigen di Banyuning kemarin sempat tersendat. Tenaga kesehatan yang sudah menyiapkan rapid test antigen di Puskesmas Buleleng III, terpaksa turun door to door menyambangi warga yang sempat berkontak erat dengan pasien Covid-19. Satu kepala keluarga (KK) di Banyuning yang masuk daftra tracing, sempat sembunyi karena takut di-rapid test antigen. Setelah dilakukan pendekatan oleh lurah, tenaga kesehatan, polisian, TNI, dan Sat Pol PP, keluarga tersebut akhirnya bersedia rapid test antigen, dengan hasil non reaktif.

Ditemui seusai rapid test antigen, Lurah Banyuning, Nyoman Sutata, mengatakan kasus penularan Covid-19 yang cukup masif di wilayahnya terjadi karena kepadatan penduduk. “Yang tinggal di Buleleng memang banyak pendatang, karena perumahannya juga banyak, sehingga cukup padat. Mudah-mudahan, dengan pengetatan dan pengawasan ini, tidak ada penambahan kasus lagi,” harap Nyoman Sutata.

Sementara itu, per pandemi Covid-19 di Provinsi Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya kembali 297 kasus baru per Kamis kemarin, bersamaan dengan 248 pasien sembuh dan 2 pasien lagi meninggal dunia. Lonjakan kasus di Provinsi Bali ini terjadi karena ledakan kasus di empat daerah: Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Jembrana, dan Tabanan.


Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tam-bahan kasus terbanyak terjadi di Badung mencapai 93 kasus baru. Sedangkan tambahan kasus terbanyak kedua kemarin terjadi di Denpasar dengan 84 kasus baru, disusul kemudian Jembrana (40 kasus baru), Tabanan (39 kasus baru), Karangasem (11 kasus baru), Buleleng (9 kasus baru), Gianyar (7 kasus baru), Klungkung (5 kasus baru), Bangli (3 kasus baru), selain juga asal luar daerah (5 kasus baru), dan WNA (1 kasus baru).

Dari 297 kasus baru kemarin, 1 orang di antaranya imported case dengan riwayat perjalanan ke luar negeri dan 41 orang imported case dengan riwayat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Selebihnya, 277 orang lagi kasus transmisi lokal (penularan di daerah).

Inilah rekor kasus harian tertinggi kedua di Bali  selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 10 bulan. Rekor tertinggi sebelumnya terjadi 12 Januari 2021 lalu, ketika di Bali muncul ledakan 350 kasus baru Covid-19. Perlu dicatat, sejak awal tahun baru 2021, di Bali selalu muncul lebih dari 100 kasus Corona per hari. Walhasil, dalam kurun 14 hari terakhir sejak 1 Januari 2021, di Bali muncul total 2.807 kasus Covid-19, selain ada 1.835 pasien sembuh, dan 54 pasien meninggal dunia.

Sementara, dengan tambahan 297 pasien baru per Selasa kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 20.552 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni mencapai 19.845 orang atau 96,56 persen dari total 20.552 kasus positif. Sisanya, 303 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,47 persen), 396 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,93 persen), dan 8 orang WNA (0,04 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar, yakni mencapai 5.617 kasus, yang mana 5.407 orang di anta-ranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 3.817 kasus positif Corona, Gianyar (2.638 kasus), Tabanan (2.499 kasus), Buleleng (1.473 kasus), Jembrana (1.139 kasus), Karangasem (1.132 kasus), Klungkung (1.035 kasus), dan Bangli (1.013 kasus).

Pada hari yang sama, Kamis kemarin, di Bali terdapat tambahan 246 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 94 orang, disusul Badung (58 pasien sembuh), Jembrana (35 pasien sembuh), Buleleng (10 pasien sembuh), Gianyar (8 pasien sembuh), Karangasem (5 pasien sembuh), Bangli (4 pasien sembuh), Klungkung (3 pasien sembuh), dan luar Bali (1 pasien sembuh). Ini pula rekor kasus sembuh harian tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19.

Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 17.975 orang. Namun, tingkat kesem-buhan di Bali terus merosot hingga ke angka 87,46 persen dari total 20.552 kasus positif atau tergerus sekitar 0,13 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini semakin jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pande-mi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 1.996 orang atau 9,71 persen dari total 20.552 kasus positif Corona. Sedangkan jumlah kumulatif pasien meninggal mencapai 581 orang atau 2,83 persen dari total 20.552 kasus positif, setelah per Kamis kemarin kembali ada 2 pasien meninggal, masing-masing di Denpasar (1 orang) dan Jembrana (1 orang).

Mereka yang meninggal terdiri dari 577 orang WNI dan 4 orang WNA. Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 120 orang, disusul Gianyar (87 orang), Badung (77 orang), Buleleng (74 orang), Tabanan (70 orang), Karangasem (52 orang), Bangli (39 orang), Jembrana (33 orang), dan Klungkung (22 orang). *k23,nar

Komentar