nusabali

Bunga Padang Kasna, Pesona Kaum Selfie

  • www.nusabali.com-bunga-padang-kasna-pesona-kaum-selfie

‘’Sesuai keyakinan warga Banjar Temukus, jika wanita haid memasuki kebun Padang Kasna, maka bunga ini tiba-tiba layu, perlahan mati. Makanya ada larangan seperti itu’’.

AMLAPURA, NusaBali

Bunga Padang Kasna memang tak seindah Mawar,  Ixora atau Soka, dan lainnya. Namun bunga ‘wajib’ ada pada tandingan rangkaian canang Galungan dan Kuningan ini juga mempesoa. Keindahan bunga ini terbukti di Objek Wisata Edelweiss di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Objek wisata ini berpanorama kebun Padang Kasna hingga membuat banyak orang keranjingan selfie di kebun ini. Tercatat sejak 20 Desember 2020 atau liburan akhir tahun, ada peningkatan kunjungan ke objek ini. Padahal, ada aturan batasan pengunjung ke kebun bunga  ini, yakni dilarang bagi pengunjung wanita yang tengah haid. ‘’Sesuai keyakinan warga Banjar Temukus, jika wanita haid memasuki kebun Padang Kasna, maka bunga ini tiba-tiba layu, perlahan mati. Makanya ada larangan seperti itu,’’ ujar pengelola Objek Wisata Edelweiss I Nengah Sueca, di Objek Wisata Edelweiss, Banjar Temukus, Desa Besakih, Sabtu (2/1).

Di Karangasem terdapat 49 objek wisata, salah satunya di Objek Wisata Edelweiss, yang terbilang paling ramai. Apalagi saat hari libur, pengunjung lokal dan luar Bali berdatangan, karena penasaran ingin berswafoto di kebun Padang Kasna. Kebun ini sepenuhnya terlihat putih salju bagian daun, bunga hingga batang.

Justru pengunjung ramai sejak Minggu (20 Desember 2020), tercatat 359 pengunjung di saat objek wisata lainnya masih sepi pengunjung. Selanjutnya, Senin (21/12/2020) sampai Selasa (29 Desember 2020), ratusan orang per hari. Puncakhya, Kamis (31 Desember 2020) sebanyak 465 orang, total 4.412 orang selama kunjungan 12 hari.

Berkat keberhasilan berinovasi mengolah lahan jadi objek wisata, pengelolanya, I Nengah Sueca dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Nasional 2019. Gelar itu diraih, kategori Sumber Daya Alam Lingkungan dan Pariwisata.

Taman Edelweiss di Banjar Temukus dirintis 15 Juni 2018, awalnya seluas 32 are hingga, kemudian diperluas 32 hektare lagi, dikelola 7 orang. Mulanya bertujuan untuk membangkitkan perekonomian desa yang sempat terpuruk pasca Gunung Agung status awas, banyak warga di Banjar Temukus dan sekitarnya mengungsi tahun 2017. Karena kampung itu di lereng Gunung Agung jarak 4,5 kilometer dari puncak kawah yang merupakan KRB (kawasan rawan bencana) III, tiap saat jadi sasaran hujan abu vulcanik.

Sepulang dari mengungsi, mencoba membangun Objek Wisata Taman Edelweiss Bali, memanfaatkan lahan milik 7 kelompok seluas 32 are. Ternyata dapat apresiasi masyarakat luas, setiap hari banyak pengunjung datang untuk berswafoto berlatar belakang padang kasna.

Selanjutnya taman diperluas 2 hektare, didukung parkir 60 are. Kemudian bekerjasama dengan pengelola Kawasan Hutan Jati Agung, menambah lahan 30 hektare lagi, sehingga luas objek tersebut jadi 32 hektare dan 32 are. Hasil karya ini dikunjungi wisatawan tiap hari libur, jadi pusat selfie. Pengunjung lokal dikenakan tiket masuk Rp 15.000, dan wisatawan asing Rp 30.000, bebas wifi dan bebas berswafoto, tanpa batas.

"Pengunjung datang karena terpikat dengan adanya Padang Kasna itu, yang tidak bisa ditemui di objek lain," katanya. Padang kasna hanya bisa tumbuh di Banjar Temukus di ketinggian 1.000 meter hingga 1.300 meter dari permukaan laut. *k16

Komentar