nusabali

300 Warga Rebut Kuota 64 Peserta Pelatihan Barista

  • www.nusabali.com-300-warga-rebut-kuota-64-peserta-pelatihan-barista

TABANAN, NusaBali
Program pelatihan yang dibuka Dinas Tenaga Kerja Tabanan, melalui UPTD LLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah - Lembaga Latihan Kerja), diserbu peminat.

Karena peminat membeludak, khusus pendaftaran pelatihan barista yang dibuka Senin (29/12/2020), ditutup Senin (4/1). Pelatihan ini hanya menerima 4 kelas atau kuota 64 peserta. Namun pendaftarnya mencapai 300 orang.

Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta mengatakan banyak antusias masyarakat mengikuti pelatihan yang dibuka Senin (29/12) lalu. Secara umum, 9 paket pelatihan sudah terisi. "Semua ada yang daftar, tapi barista yang paling membeludak peminatnya. Saat ini masyarakat lebih banyak meminati program barista kemungkinan karena untuk peningkatan skill," ujar Sugiarta, Selasa (5/1).

Oleh karena banyaknya pendaftar, Senin (4/1) sudah ditutup khusus pelatihan barista. Sementara untuk paket lainnya masih menerima hingga 15 Januari mendatang.

"Kemarin sudah saya tutup pendaftarannya, karena kemarin sudah mencapai 300 orang lebih yang daftar. Padahal kuota untuk barista hanya empat kelas saja atau 64 orang," imbuhnya.

Kendatipun pelatihan barista tinggi peminat, untuk program pelatihan bidang teknik seperti servis AC, Las, Otomotif masih minim peminat. Kemudian jika Menjarit, Tata Rias, Spa serta Pembuatan Roti/Kue sudah lumayan peminatnya hingga ratusan orang.

Menurut Sugiarta program pelatihan barista diminati karena sekarang anak muda di Tabanan cenderung nongkrong sembari menikmati kopi. Selain itu, sebagian besar anak muda yang buka kedai kopi lulusan LLK Tabanan. "Jadi mereka yang buka kedai kopi ini bercerita karena banyak lulusan dari LLK. Begitu pelatihan dibuka banyak yang daftar," tegasnya.

Untuk selanjutnya setelah proses pendaftaran ini, nantinya data seluruh pelamar akan dimasukkan ke Disnaker. Pelamar nantinya akan mengikuti seleksi. Setelah hasil seleksi tersebut, pelamar yang lulus akan diumumkan. Setelah itu barulah mulai dilaksanakan pelatihan.

Bahkan, kata Sugiarta, nantinya ada rencana pemberian dana modal Rp 10 juta per orang kepada peserta pelatihan setelah lulus nanti. Syaratnya nanti adalah membuat kelompok dengan minimal jumlah 8 orang sehingga akan memperoleh modal Rp 80 juta untuk usaha. Namun hal itu masih belum pasti, karena belum kepastian dari pusat.

"Karena sesuai rakor di pusat beberapa waktu lalu, semua tamatan LLK di tahun 2021 ini ditarget untuk membuat usaha sendiri. Mereka dapat Rp 10 juta per orang, tapi minimal buat kelompok 8 orang. Sehingga akan ada modal Rp 80 juta untuk membuka usaha. Tapi itu masih belum pasti, karena masih menunggu keputusan dari pusat," terangnya. *des

Komentar