nusabali

Kakak-Adik Hilang Tenggelam di Sungai

Musibah di Mendoyo Dauh Tukad Saat Tahun Baru 2021

  • www.nusabali.com-kakak-adik-hilang-tenggelam-di-sungai

Korban I Gusti Komang Suka Suarsana dan I Gusti Ketut Budiana hilang tenggelam saat mandi di Tibu Pacebur Sungai Yeh Mekecir

NEGARA, NusaBali

Dua remaja kakak-adik asal Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, I Gusti Komang Suka Suarsana, 20, dan I Gusti Ketut Budiana, 17, hilang tenggelam saat mandi di Tibu Pacebur Sungai Yeh Mekecir saat Tahun Baru 2021, Jumat (1/1) pagi. Hingga tadi malam, kedua korban belum ditemukan.

Musibah maut ini terjadi di Tibu Pacebur Sungai Yeh Makecir kawasan Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Jumat pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat musibah terjadi, kakak-adik I Gusti Komang Suka Suarsana dan I Gusti Ketut Budiana mandi di lokasi bersama 5 rekannya sesama asal Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, termasuk I Kadek Yudi Pradnya Putra, 15.

Menurut kesaksian Kadek Yudi Pradnya Putra, dia bersama kedua korban dan 4 rekannya tiba di lokasi TKP di Tibu Pacebur Sungai Yeh Makecir untuk mandi, Jumat pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Begitu sampai di lokasi, mereka bertujuh langsung mandi sambil bercebur ria dari atas tebing sungai. “Kami memang biasa mandi di sini sambil cebur-ceburan,” cerita Pradnya Putra saat ditemui NusaBali di lokasi TKP kemarin.

Nah, setelah beberapa kali sempat mencebur dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 3 meter, kata Pradnya Putra, kedua korban kakak adik memilih mencebur agak ke utara dari lokasi dan terpisah dari 5 rekannya. Ternyata, kedua korban tidak kunjung muncul ke permukaan.

Curiga kakak-adik I Gusti Komang Suka Suarsana dan I Gusti Ketut Bu-diana tenggelam, Pradnya Putra cs pun berusaha melakukan pencarian dengan cara menyelam di tibu berkedalaman sekitar 2 meter itu. Namun, kedua korban tetap tidak ditemukan, sehingga salah satu rekannya berinisiatif menghubungi Kepala Desa (Perbekel) Mendoyo Dauh Tukad, I Gusti Putu Edi Ediana. Selanjutnya, Perbekel meneruskan laporan ke Pos SAR Jembrana.

Begitu mendapat laporan, Pos SAR Jembrana langsung terjun melakukan pencarian  bersama tim gabungan, termasuk relawan. Pantauan NusaBali di lokasi, Jumat siang, sejumlah warga tampak memberi pertolongan dengan berusaha ikut menyelam di tibu. Upaya pencarian secara niskala juga dilakukan keluarga korban, yang mana di lokasi tampak banten pejati dan daksina. Namun, hingga Jumat sore pukul 16.00 Witam upaya pencarian korban Suka Suarsana dan Budi-ana belum membuahkan hasil.

Koordinator Pos SAR Jemrbana, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan 2 penyelam juga untuk mencari korban kakak adik di bawah permukaan air Tibu Pacebur Sungai Yeh Makecir. Namun, karena kondisi air keruh, penyelam belum menemukan korban. “Belum ada hasilnya. Buat sementara, pencarian pari pertama kita hentikan sore pukul 16.00 Wita, karena sempat hujan,” terang Dewa Hendri Gunawan.

Menurut Dewa Hendri Gunawan, operasi pencarian dua kakak adik korban tenggelam akan kembali dilanjutkan, Sabtu (2/1) pagi ini. Rencananya, pencarian masih akan difokuskan di sekitar lokasi TKP. “Mudah-mudahan besok (hari ini) tidak ada halangan cuaca. Kita upayakan kembali menyelam di tibu itu, sambil tetap menyisir ke selatan dari lokasi korban tenggelam,” katanya.

Korban I Gusti Komang Suka Suarsana dan I Gusti Ketut Budiana merupakan anak ketiga dan keempat dari 4 bersaudara pasangan almarhum I Gusti Putu Suardana dan Ni Nengah Narmi, 48. Korban I Gusti Komang Suka Suarsana (anak ketiga) baru saja tamat SMA. Sedangkan korban I Gusti Ketut Budiana (anak bungsu) telah putus sekolah SMP.

“Kalau kakak tertua kami, perempuan, sudah menikah di Desa Yeh Embang. Setelah bapak meninggal sekitar 3 tahun lalu, kedua adik saya yang hilang tenggelam ini biasa mandiri. Si Komang (korban I Gusti Komang Suka Suarsana) biasa maburuh jadi tukang ukir paras, sedangkan Si Ketut (I Gusti Ketut Budiana) bantu-banti ibu memelihara babi,” ujar kakak kedua korban, I Gusti Kasek Suijana Putra, 30, saat ditemui NusaBali di lokasi TKP tenggelam, Jumat kemarin.

Sujana Putra berharap kedua adiknya yang hilang tenggelam di Tibu Pacebur Sungai Yeh Makecir ini bisa segera ditemukan. Harapannya, kedua adiknya itu ditemukan dalam kondisi selamat. Kalau toh sudah meninggal, dia berharap jenazah kedua adiknya bisa segera ditemukan.

“Ibu di rumah juga nunggu kabar. Walaupun sudah meninggal, kami terima kalau memang sudah jalannya. Biar bisa segera ditemukan,” ucap Sujana Putra, yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ukir.

Sujana Putra sendiri mengaku tidak menyangka terjadi musibah maut seperti ini. Menurut Sujana Putra, kedua adiknya yang hilang tenggelam itu memang sempat pamitan dari rumah untuk mandi bersama rekan-rekannya, Jumat pagi. Ternyata, kegiatan mandi di sungai tersebut menjadi petaka.

“Saya baru tahu ada kejadian begini siang tadi. Kebetulan, saya sedang ngrama (menjalankan kewajiban krama adat), ada tetangga nyambutin, tiba-tiba ditelepon sama keponakan saya. Dibilang ada orang mencari ke rumah. Sampai di rumah, dibilang kalau kedua adik saya hilang tenggelam. Saya pun langsung ke sini (lokasi TKP),” papar pria berusia 30 tahun yang kemarin sempat berulangkali memanggil-manggil nama kedua adiknya dari sisi Tibu Pacebur Sungai Yeh Mekecir ini. *ode

Komentar