nusabali

Siap Bawa Satu Seri MXGP 2021 ke Jembrana

Kunjungan Ketua MPR RI Bamsoet ke Bali

  • www.nusabali.com-siap-bawa-satu-seri-mxgp-2021-ke-jembrana

Sebagai Ketua IMI, Bamsoet melihat bahwa Bali adalah salah satu daerah yang bisa dikombinasi antara pariwisata dan otomotif.

NEGARA, NusaBali

Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Periode 2021-2024, H Bambang Soesatyo alias Bamsoet, berencana membawa satu seri Kejuaraan Dunia Motocross Grand Prix (MXGP) yang diagendakan di Indonesia, Juli 2021, agar dilaksanakan di Kabupaten Jembrana. Rencana tersebut disampaikan Bamsoet yang juga berencana menjadikan Jembrana sebagai pusat sport otomotif tourism.

Hal tersebut dikatakan Bamsoet saat berkunjung ke Jembrana, Rabu (30/12). Bamsoet bersama jajaran Pengurus Pusat IMI itu diajak ke Jembrana oleh Cabup Jembrana terpilih I Nengah Tamba. Ada dua lokasi yang ditinjau. Pertama, meninjau Sirkuit Makepung Sio-Sio yang juga terintegrasi dengan sirkuit grasstrack di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana. Di Sirkuit Makepung Sio-Sio itu, Bamsoet juga diajak menyaksikan atraksi makepung. Kedua, dilanjutkan kunjungan sambil menjejal lintasan off road di lahan persil milik Pemprov Bali di Desa/Kecamatan Pekutatan.

Bamsoet mengatakan, sebagai Ketua IMI, Bamsoet melihat bahwa Bali adalah salah satu daerah yang bisa dikombinasi antara pariwisata dan otomotif. Terutama di Kabupaten Jembrana. Dirinya bersama Cabup terpilih I Nengah Tamba, memiliki impian bagaimana Jembrana di Bali barat ini bisa mengimbangi ekonomi Bali selatan memiliki pertumbuhan ekonomi yang dahsyat. “Karena Jembrana di Bali barat ini tidak memiliki objek-objek wisata yang sehebat bali selatan. Sehingga perlu dipikirkan terobosan lain, untuk bisa mengundang pariwisata mancanegara maupun domestik. Kita mau kombinasikan antara sport tourism, khususnya sport otomotif tourism,” ucapnya.

Bamsoet mengatakan, dirinya juga kembali menyuarakan wacana yang sebenarnya rencana lama, tetapi belum pernah dapat terwujud. Yaitu membangun sirkuit balapan Formula 1 (F1) di Bali, yang juga rencanakan di Jembrana, untuk mengundang para turis pecinta otomotif internasional datang ke Jembrana. “Kalau kita lihat pengalaman Sepang di Malaysia, Singapura, Monako dan lainnya yang sudah punya sirkuit F1, justru menjadi tujuan pariwisata sekaligus sport. Mereka datang itu, bukan hanya balap saja. Tetapi dia mengejar gengsi, mengejar pariwisatanya, keindahan tempat yang dikunjungi. Kemudian kita naikan lagi wacana F1, dan hampir semua kawan-kawan di mancanegara sangat positif. Karena tempatnya di Bali,” ujarnya.

Bamsoet mengatakan, berbagai atraksi budaya seperti makepung yang disaksikannya kemarin, juga bisa dijadikan tontonan wisatawan, dan dipadukan bersama sport otomotif tourism. “Bisa saja sebelum mulai dengan off-road mesin, kita bisa off road kerbau dulu, makepung. Ini sangat menarik. Karena adrenaline sama. Jadi intinya kita mengkombinasi tradisi, budaya, sport dan tourism. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana, dan Jembatan adalah tempat yang tepat. Apalagi saya mendengar pihak pemerintah bersama pihak swasta akan membangun Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk,” ujarnya.

Meski baru sebatas rencana, Bamsoet mengatakan, ingin rencana membangun Jembrana sebagai pusat sport otomotif tourism, dapat terwujud. Baru-baru ini, ada kalender MXGP 2021 yang dirilis Infront Moto Racing (IMR) selaku penyelenggara kejuaraan dunia motocross. Sesuai kalender MXGP itu, Indonesia mendapat jatah dua seri pelaksanaan pada  bulan Juli 2021 nanti. Dari jatah dua sesi itu, rencananya seri pertama akan diadakan di Semarang, dan puncaknya rencana digelar  di Bali, yakni di Jembrana.  

Dalam setiap pelaksanaan MXGP, Bamsoet didampingi salah satu pengurusnya, menjelaskan bisa membantu sport and tourism di Bali, dan Jembrana pada khususnya. Karena MXGP sendiri akan dihadiri minimal peserta dari 28 Negara, dan ada 1.500 turis mancanegara yang akan datang untuk kru dan suporter. Belum lagi wisatawan lokal maupun mancanegara pencinta MXGP, tentunya datang ke Jembrana, dan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. “Mudah-mudahan sesuai jadwal. Untuk persiapan, kita juga akan segera menghubungi pihak promotor utama MXGP di dunia, dan akan mengundang mereka untuk survei. Di situ, mungkin setelah Covid-19 berlalu, dengan ada vaksin Covid awal tahun, saya rasa survey sudah bisa dilaksanakan Februari-Maret 2021. Kalau persiapan lapangan, dua bulan bisa kelar. Yang di Semarang waktu ini, hanya satu bulan. Saya sih berharap, pilihan kita di Jembrana ini tidak salah. Apalagi nanti, kita rancang (jika MXGP disetujui di Jembrana), akan dibuka kegiatan balap kerbau (makepung) dulu. Pasti akan menarik,” ujarnya.

Intinya, Bamsoet mengharapkan, dukungan masyarakat Jembrana untuk ikut mendorong, mendukung, bagi terlaksananya kegiatan motorsport nasional dan internasional di Jembrana. Di mana bertalian dengan rencana membangun pusat sport otomotif tourism di Jembrana, ada rencana membangun sirkuit terpadu dalam satu kawasan. Termasuk nantinya dipadukan sirkuit makepung. “Nanti saya juga akan bertemu dengan Pak Gubernur, kan nanti banyak lahan yang bisa dikerjasamakan. Minimal ada 500 hekatare yang kita minta bantuan Pak Gubernur untuk memperkuat ekonomi bali barat ini. Kalau itu ada, banyak akan mengundang investor,termasuk pusat kegiatan ekonomi masyarakat lainnya,” ucapnya.

Sementara Cabup Jembrana terpilih I Nengah Tamba mengatakan berbangga hati dapat mengajak Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum IMI Periode 2021-2024, H Bambang Soesatyo, untuk turun langsung ke Jembrana bersama rombongan. Dirinya selaku Cabup bersama Cawabup Jembrana terpilih Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, begitu akan dilantik sebagai Cabup-Cawabup pada bulan Februari 2021, pasti kami akan tancap gas untuk merespon rencana event MXGP pada bulan Juli 2021 nanti.

“Itu (penyelenggaraan MXGP) sebagai satu tahap awal dulu. Bagaimana animo masyarakat untuk ke depan menciptakan Jembrana sebagai pusat sport otomotif tourism. Memang kita rancang dari awal materi kampanye, bahwa Jembrana ini out of the box. Jadi kita rancang tourism di jembrana, sesuatu tourism yang tidak ada di Gianyar, Denpasar, Badung. Yang kita jual sesuatu yang baru,” ucap Tamba yang juga didampingi Cawabupnya, Ipat.

Tamba juga sangat bersyukur Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk akan segera dibangun. Ketika sudah ada Jalan Tol dan Jembrana memiliki daya tarik wisata yang eksklusif, dirinya yakin, turis-turis dari Bali selatan akan datang ke Bali barat. “Persoalannya adalah, apa yang kita sediakan di Bali barat. Kalau hanya seperti sekarang, mungkin hanya sekali saja datang, kontinuitasnya tidak ada. Yang paling penting kontinuitas. Salah satu produk kita, sport otomotif tourism itu. Yang paling penting buat kita juga, bapak (Bamsoet) sebagai Ketua MPR adalah sebagai ujung tombak di atas. Beliau yang akan memberikan kita masukan, arahan-arahan, untuk bagaimana jembrana ini menjadi ‘kantornya’ beliau juga,” ucap Tamba.

Cawabup Ipat menambahkan, rencana menjadikan Jembrana sebagai pusat sport otomotif tourism merupakan kebanggaan bagi masyarakat Jembrana. Pasalnya, dengan adanya pusat sport otomotif tourism itu, tentunya akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat. “Apapun kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan, yang bisa membangkitkan ekonomi lokal, tentu akan sangat luar biasa manfaatnya untuk masyarakat lokal. Jadi seperti tadi, event otomotif, pasti akan banyak pedagang, banyak hotel-hotel yang laku, dan sentra-sentra ekonomi terus bergerak. Sehingga masyarakat Jembrana secara tidak langsung merasakan manfaatkan sport tourism ini. Jadi saya harapkan rencana ini ke depan segera terwujud,” ucapnya.

Koordinator Sekaa Makepung Kabupaten Jembrana I Made Mara yang juga sempat hadir menerima kunjungan Bamsoet, mengatakan berbangga sebagai warga Jembrana. Bagaimana Cawabup terpilih I Nengah Tamba bisa menghadirkan Ketua MPR RI untuk membawa kemajuan Jembrana. “Kami berharap ide-ide yang sangat bagus dari bapak Bupati terpilih kita bisa terwujud. Bagaimana kolaborasi makepung terwujud dengan apa yang disampaikan tadi. Kami di Jembrana juga punya  kearifan lokal, makepung, ada jegog, ada kendang mabarung, dan tari-tari makepung. Dengan itu, Jembrana sebagai daerah agraris, dimohon pariwisata agraris di Jembrana juga diwujudkan,” ujarnya. *ode

Komentar