nusabali

LENTERA: Tuhan Telah di Dalam

  • www.nusabali.com-lentera-tuhan-telah-di-dalam

TERIMA KASIH banyak kepada ribuan sahabat yang telah bergabung melalui social media live keluarga Compassion (3 FB, 2 youtube, 2 Instagram, 1 twitter) selama 3 hari berturut-turut, baik melalui bimbingan meditasi maupun yang tekun mendengarkan pesan-pesan kami.

Indahnya keluarga Compassion, satu pun tidak ada kata-kata yang tak bersahabat. Kebanyakan berterima kasih secara mendalam.

Sebagai ungkapan rasa terima kasih keluarga Compassion, berikut ringkasan intisari pesan yang dibagikan selama 3 hari di bawah judul besar ‘Menyembuhkan diri dari dalam’.
* Orang Bali menyukai alam niskala (alam tidak terlihat). Itu dibenarkan oleh fisika kuantum ‘99,9999 persen atom berisi energi yang tidak terlihat’. Sedangkan yang terlihat, kurang dari 0,1 persen

* Untuk itu, segera belajar menyembuhkan diri dan menjaga kesehatan melalui ketekunan menjaga energi di dalam. Lebih-lebih, di putaran waktu sangat berbahaya ini

* Kurangi membocorkan energi melalui pikiran negatif yang penuh konflik, menjauhlah secara sopan dari vampir energi, waspadai lingkungan yang sangat mengacaukan

* Dan, lingkungan yang paling mengacaukan adalah perjumpaan antara berita palsu di luar, dengan berita palsu di dalam (baca: gelisah, kecewa, ragu, takut, panik)

* Jaga keseimbangan energi di dalam. Saat lelah (tidur kurang), kurangi bergerak. Kalau pun harus kerja, lebih banyak duduk dan nyender. Saat kuat, boleh olahraga secukupnya

* Yang terpenting adalah mencapai titik terindah di dunia energi bernama self-fulfilling energy. Tubuh memiliki seluruh energi di dalam untuk menyembuhkan (menjaga) diri

* Agar sampai di sana, ingat selalu terhubung rapi dengan ‘jeda’. Dari jeda di antara 2 napas, 2 memori, 2 pikiran, 2 gerakan, 2 suara, 2 cacian (pujian), sampai 2 gagasan

* Jika mendengar anak bernyanyi do re mi, rasakan jeda antara do dan re, re dan mi. Saat ingat anak dan suami, rasakan jeda antara memori tentang anak dan memori tentang suami

* Terhubung rapilah dengan rasa syukur mendalam. Saat bersyukur, otak berreaksi secara biokimiawi dengan menghadirkan hormon pertumbuhan seperti oxytocyn. Ia membuat tubuh mudah sehat

* Ia yang bersyukur, sedang berbisik pada semesta: "Saya dicintai secara rapi di bumi!" Akibatnya, terjadi keterhubungan spiritual sebagai akar terdalam semua kesembuhan (kedamaian)

* Yang terindah, tatkala Anda bersyukur, jiwa di dalam berbisik ke Tuhan: "Terima kasih secara sangat mendalam Tuhan. Tuhan telah di dalam. Sehingga saya tidak perlu mencari Tuhan di luar." Menyegarkan ingatan, rasa syukur mendalam adalah perjumpaan pribadi antara manusia dengan Tuhan sebagai cinta kasih.

Terima kasih para sahabat, telah mengizinkan Cahaya yang mengalir melalui Guruji untuk menerangi sebagian kegelapan di dalam diri Anda. Terima kasih. Matur suksma. Matur nuun. Thank you. *

Gede Prama

Komentar