nusabali

Siswi SMA Korban Pohon Tumbang Akhirnya Meninggal

Saat Kejadian Korban Hendak Dibawa ke RS Karena Sakit

  • www.nusabali.com-siswi-sma-korban-pohon-tumbang-akhirnya-meninggal

SINGARAJA, NusaBali
Ni Luh Budiasih, 18, salah satu korban musibah pohon tumbang di Jalan Ratulangi Singaraja, kawasan Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Jumat (25/12) malam, menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Buleleng, Sabtu (26/12) pagi. Korban akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif di ruang IGD RSUD Buleleng.

Setelah dilarikan ke RSUD pada, Jumat malam sekitar pukul 20.30 Wita, tim medis langsung melakukan penanganan terhadap Luh Budiasih. Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter yang merawatnya. Korban mengalami luka berat di bagian kepala pasca tertimpa pohon Asam.

Dokter IGD RSUD Buleleng, dr Gede Mahatma, menyampaikan Luh Budiasih dinyatakan meninggal pada Sabtu pagi sekitar pukul 04.30 Wita. Sejak masuk RS, remaja yang masih duduk di bangku kelas XII SMA ini tidak sadarkan diri. "Pasien (Luh Budiasih) meninggal dunia setelah mengalami cidera kepala berat," ujar Dokter Mahatma saat dikonfirmasi NusaBali, kemarin.

Jenazah Luh Budiasih pun dipulangkan oleh keluarga ke rumah duka di Banjar Dinas Kanginan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Setra Desa Adat Menyali, Kecamatan Sawan, kemarin sekitar pukul 13.00 Wita.

Luh Budiasih merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Komang Reditya, 40, dengan Ketut Suranis, 40. Sang ayah, Komang Reditya, yang juga menjadi korban musibah pohon tumbang, masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng bersama Ketut Widiartawan, 20 (sepupu dari Luh Budiasih).

Saat ditemui di Ruang Perawatan Sakura RSUD Buleleng, Komang Reditya menuturkan, saat petaka Jumat malam itu terjadi, dia sejatinya hendak membawa anaknya, Luh Budiasih ke RSUD Buleleng sekitar pukul 19.00 Wita. Dia bersama anaknya membonceng sepeda motor Honda Vario hitam yang dikemudikan Ketut Widiartawan.

Dia menyampaikan, Luh Budiasih hendak dibawa ke RSUD Buleleng untuk berobat karena saat itu sedang sakit sejak tiga hari yang lalu, dan menunjukkan gejala demam berdarah. Kondisi anaknya saat dibawa ke RS sudah dalam keadaan lemah dan sebelumnya sempat dibawa ke Puskesmas Sawan.

Namun naas, dalam perjalanan hendak ke RSUD Buleleng, tepatnya di Jalan Ratulangi, Kelurahan Penarukan, kendaraan yang dia tumpangi bersama anaknya tiba-tiba tertimpa pohon tumbang. "Selama di jalan, anginnya memang sangat kencang, sampai akhirnya ada pohon yang tumbang dan menimpa kami," ujarnya.

"Setelah kejadian itu, saya langsung pingsan, dan tidak ingat apa-apa. Baru sadar saat sudah di rumah sakit," ungkap Komang Reditya, terbata-bata. Suami dari Ketut Sukarnis ini mengakui saat itu memang anaknya tidak mengenakan helm, karena sedang terburu-buru mengingat kondisinya sudah sangat drop.

Sebelum musibah itu terjadi, dia mengaku tidak memiliki firasat buruk. Dirinya hanya berusaha melarikan putrinya itu ke rumah sakit agar segera mendapatkan penanganan medis mengingat kondisinya sudah drop. Namun nasib rupanya berkata lain. Sang anak justru meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang.

"Saya tidak ada firasat apapun. Anak saya sudah dari tiga hari demam tinggi. Sudah sempat diperiksa oleh mantri di desa, serta di Puskesmas Sawan, namun dibilang tidak apa-apa. Namun kondisinya malah semakin drop dan mulutnya berdarah. Sehingga Jumat kemarin saya coba periksakan ke RSUD karena ada gejala DB," katanya lirih.

Komang Reditya mengaku kini hanya bisa pasrah dan ikhlas, menganggap kejadian ini sebagai sebuah musibah. Dirinya pun mengikhlaskan tidak dapat mengantarkan buah hatinya ke tempat peristirahatan terakhir, karena masih harus menjalani perawatan karena wajah dan bahunya masih luka-luka.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu keluarga berjumlah 3 orang yang naik motor berboncengan, tertimpa pohon asem roboh di Jalan Ratulangi Singaraja kawasan Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Jumat (25/12) malam. Satu keluarga asal Banjar Dinas Kanginan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng ini pun harus dilarikan ke RSUD Buleleng di Singaraja dalam kondisi terluka dan tak sadarkan diri.

Ketiga korban dalam satu keluarga korban pohon asem roboh saat hujan lebat di Kelurahan Penarukan, Jumat malam sekitar pukul 20.22 Wita, masing-masing I Komang Reditya, 40, Ni Luh Budiasih, 18 (anak dari Komang Reditya), dan I Ketut Widiartawan, 20 (keponakan dari Komang Reditya). Saat musibah terjadi, ketiga korban naik motor berboncengan tiga. *cr75

Komentar