nusabali

Upacara Atma Wedana Massal dengan Pola Subsidi Silang

Digelar dengan Prokes Ketat di Griya Reka Dwi Sari Buana, Padangsambian

  • www.nusabali.com-upacara-atma-wedana-massal-dengan-pola-subsidi-silang

DENPASAR, NusaBali
Meskipun situasi ekonomi masyarakat hancur akibat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan masyarakat melaksanakan kewajiban kepada leluhur.

Seperti warga yang tergabung dalam Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat menggelar upacara Atma Wedana secara massal dengan pola subsidi silang di Griya Reka Dwi Sari Buana, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, Soma Umanis Bala, Senin (21/12).

Ada 29 pemilet (peserta) dalam upacara Atma Wedana yang digelar dengan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19 dengan ketat tersebut, sebagai bagian melaksanakan kewajiban kepada leluhur. Atma Wedana adalah proses lanjutan dari upacara Ngaben (Pitra Yadnya) yang bertujuan untuk menyucikan atma leluhur yang telah meninggal setelah dilaksanakan upacara ngaben.

Dalam prosesi Atma Wedana di Griya Reka Dwi Sari Buana Padangsambian kemarin dipuput Ida Pandita Mpu Jaya Semara Sanyasa Tenaya, dan Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda. Rangkaian Atma Wedana ini sudah berjalan sejak 14 Desember 2020 diawali dengan melaspas Bale Payadnyan. Puncaknya, Senin kemarin adalah prosesi mapurwa daksina dan pralina puspa. Selanjutnya prosesi terakhir pada 29 Desember 2020 mendatang adalah Nyegara Gunung, Nilapati dan Mepegat Sot.  

Ketua Panitia Atma Wedana, Jro Mangku Wayan Sutasma kepada NusaBali, di sela-sela upacara kemarin mengatakan proses Atma Wedana di Padangsambian diikuti 29 peserta dengan biaya Rp 7 juta untuk masing-masing peserta. Biaya Rp 7 juta ditanggung sendiri oleh peserta. Sementara untuk peserta yang tidak mampu diberikan keringanan atau gratis. "Untuk setiap peserta dikenakan biaya Rp 7 juta. Namun ada juga digratiskan untuk 2 orang peserta karena tidak mampu secara ekonomi. Di sini kita berlakukan subsidi silang untuk membantu krama yang tidak mampu secara ekonomi," ujar Sutasma.

Kegiatan Atma Wedana secara massal yang digelar MGPPSR di Kelurahan Padangsambian ini digelar setiap tahun sekali. Hanya saja karena situasi pandemi Covid-19 tahun ini peserta dibatasi. "Kami mengupayakan upacara bisa digelar setiap tahun, sebagai bagian melaksanakan kewajiban untuk leluhur, " ujar Sutasma.

Dalam prosesi Atma Wedana digelar secara massal ini kata Sutasma menggunakan Prokes ketat sesuai anjuran pemerintah. "Tetap dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk masuk ke areal upacara kami perbolehkan hanya 3 orang secara bergilir dan diatur waktunya. Kami juga siapkan alat kesehatan mulai fasilitas cuci tangan, masker hingga hand sanitazer," ujar pria yang juga seniman Dalang ini. *nat

Komentar