nusabali

Kena Prank Pocong, Truk Angkut Plastik Kecelakaan di Jalur Gilimanuk - Denpasar

  • www.nusabali.com-kena-prank-pocong-truk-angkut-plastik-kecelakaan-di-jalur-gilimanuk-denpasar

NEGARA, NusaBali 

Ulah jahil membahayakan terjadi di Yeh Embang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Truk pengangkut plastik harus keluar jalan dan masuk dalam selokan, Jumat (18/12) dinihari Wita,  setelah dikagetkan dengan kemunculan dua sosok pocong. Kejadian ‘horor’ berlangsung sekitar pukul 03.00 Wita.  Saat itu truk yang bermuatan penuh plastik dari Malang dengan tujuan Denpasar melaju di jalan provinsi tersebut. Truk berhenti ketika di tengah jalan ada ban bekas yang digeletakkan di tengah jalan, tepatnya di pertigaan Anjungan Cerdas Rambut Siwi.  Setelah menyingkirkan ban bekas itu, sopir asal Malang ini terperanjat ketakutan karena melihat dua sosok pocong.

Saking ketakutan, sopir kabur kea rah Barat menjauhi truk. Sedangkan truk yang ditinggal karena terparkir di jalan menurun dan membawa beban berat, perlahan-lahan keluar jalur dan masuk dalam selokan walaupun sudah digunakan rem tangan. Sopir itu pun baru menyadari jadi korban prank setelah pocong jadi-jadian itu menertawakannya.

Ban bekas yang sebelumnya dipasang di tengah jalan oleh pelaku prank. .-IST

Sayangnya ulah jahil yang membahayakan itu pun membuat truk terjebak di selokan dan tak bisa keluar lantaran muatannya dikabarkan mencapai 7 ton.  Bagusnya, pocong jadi-jadian yang masih di bawah umur itu itu menyesali perbuatannya dan berupaya mencari bantuan.

Setelah enam jam, barulah truk naas itu bisa dievakuasi. “Muatannya harus diturunkan setengahnya dulu.Karena ban kiri truk masuk selokan, sedangkan mesin bertumpu pada beton. Jadi kalau diderek paksa, bisa berakibat fatal,” jelas I Putu Sandi Arta Wiguna, Operator Derek 4x4 yang melakukan evakuasi.

Evakuasi mengerahkan lima personel, termasuk dua personel yang memindahkan separo muatan truk. “Setelah beban dikurangi, truk  didongkrak dulu untuk ditambahi kayu supaya tidak ada kerusakan tambahan,”  kata Sandi kepada NusaBali.

Sandi sendiri satu jam setelah kejadian mengaku sudah diminta bantuan mengevakuasi. “Salah satu pelaku prank datang  ke rumah saya minta bantuan, tapi karena kekurangan personel dan kondisinya sulit, maka evakuasi dan derek baru bisa dilakukan sekitar jam 08.30,” jelasnya lagi.

Kasus prank pocong itu sendiri sudah dilaporkan ke Polsek Mendoyo, dan dua pocong itu pun sudah diringkus serta menyesali perbuatannya. “Ya semoga tidak terulang lagi kejadian seperti ini karena sangat membahayakan keselamatan pengendara,” imbau Sandi. *tim

Komentar