nusabali

Jaya-Wibawa Janji Akomodir Aspirasi Amerta

Pasca Ditetapkan sebagai Pemenang Pilkada Denpasar

  • www.nusabali.com-jaya-wibawa-janji-akomodir-aspirasi-amerta

DENPASAR, NusaBali
Inilah komitmen Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar 2021-2026 terpilih hasil Pilkada 2020, I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa).

Pasangan calon yang diusung PDIP-Grindra-Hanura-PSI ini berko-mitmen bekerja untuk seluruh rakyat Denpasar. Jaya-Wibawa pun janji akan akomodir aspirasi pasangan I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Paket Amerta), kompetitor yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem.

Komitmen ini disampaikan Calon Walikota Denpasar terpilih, IGN Jaya Negara, saat sembahyang bersama dengan relawan Jaya-Wibawa di Pura Jagatnatha Denpasar---kawasan Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur---pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (16/12) sore. Dalam persembahyangan kemarin, Jaya Negara didampingi Cawawali Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa I Ketut Suteja Kumara, anggota Fraksi PDIP DPRD Denpasar, dan sejumlah tokoh masyarakat.

Jaya Negara mengatakan, berdasarkan hasil pleno KPU Denpasar, Rabu kemarin, sudah diputuskan Jaya-Wibawa sebagai pemenang Pilkada Denpasar 2020 dengan keunggulan telak 184.655 suara atau sekitar 81,21 persen. Sedangkan Paket Amerta hanya memperoleh 42.730 suara atau 18,79 persen.

"Makanya, saya langsung mengajak relawan matur suksma (mengucapkan terima kasih) dengan sembahyang bersama di Pura Jagatnatha Denpasar, supaya dapat tuntunan dalam kepemimpinan Jaya-Wibawa ke depan," ujar Jaya Negara.

Jaya Negara menyebutkan, Pilkada Denpasar 2020 penuh tantangan, berbeda dari sebelum-sebelumnya. Ssalah satu tantangannya, karena Pilkada kali ini digelar dalam masa pandemi Covid-19. "Syukurnya, proses pemilihan di masa pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Ini terasa istimewa bagi kami, karena kita semua bisa melewati proses ini dengan baik," tegas politisi senior asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini.

Jaya Negara juga menyampaikan suksma kepada TNI/Polri, yang sudah mengamankan pesta Gong Demokrasi Pilkada Denpasar 2020. "Kesuksesan Pilkada ini juga tidak terlepas dari peran besar dari TNI/Polri," papar Jaya Negara, yang kini masih menjabat Wakil Walikota Denpasar 2016-2021.

Menurut Jaya Negara, per Rabu kemarin dirinya sudah langsung berkomunikasi dengan kompetitornya, Cawali Gede Ngurah Ambara Putra. "Saya juga sudah ditelepon oleh Amerta. Untuk kompetisi ini sudah berjalan secara sehat dan saling menghargai. Vasudhaiva Kutumbakam sudah berjalan,” tegas Jaya Negara.

“Saya akan akomodir apa yang diminta dan dipesan Amerta kapada Jaya-Wibawa terkait program untuk kemajuan Denpasar. Apa saja itu, nanti kita akan komunikasi lebih lanjut untuk mewujudkannya," lanjut Jaya Negara yang sudah tiga periode menjabat Wakil Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).

Jaya Negara menyebutkan, secara de facto dirinya sebagai Walikota Denpasar terpilih harus mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat. "Jaya-Wibawa  sekarang sudah Jayanti. Kita memperoleh kemenangan, tinggal sekarang visi misi supaya didukung semua elemen masyarakat. Saya tetap minta dukungan semua element masyarakat," katanya.

Sebelumnya, kubu Amerta menyatakan legowo atas kekalahannya di Pilkada Denpasar 2020. Amerta pun titip PR buat Jaya-Wibawa. Menurut Ngurah Ambara, ada beberapa pekerjaan rumah (PR) untuk perbaikan Kota Denpasar yang dititipkan Amerta kepada Jaya-Wibawa. Harapannya, PR yang dititipkan itu agar segera ditindaklanjuti.

Pertama, segerakan penyelesaian persoalan infrastruktur Kota Denpasar, terutama berkaitan dengan masalah transportasi publik. Kedua, menitipkan harapan agar Kota Denpasar ditata dengan lebih baik, dimulai dari banjar dan desa/kelurahan. “Paling tidak, ada penataan pemukiman yang sehat, sehingga wajah Kota Denpasar menjadi lebih baik,” harap Ngurah Ambara di Denpasar, Jumat (11/12) lalu.

Ketiga, lakukan reformasi birokrasi dan efektivitas pelayanan publik yang terdigitalisasi, sehingga diharapkan ke depan pelayanan publik di Kota Denpasar menjadi lebih baik. Keempat, pemenuhan sarana dan prasarana air bersih, pengelolaan sampah, pengendalian banjir, dan masalah-masalah lainnya.

Menurut Ngurah Ambara, dalam menyikapi masalah ini, perlu integrasi pembangunan antara Kota Denpasar dengan Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat, terutama dalam penataan sarana dan prasarana kota. Kelima, membantu rakyat miskin menjadi lebih berdaya dan berdaya saing. *nat

Komentar