nusabali

10 Pelukis Usung Karakter Mercedes Benz Classic

  • www.nusabali.com-10-pelukis-usung-karakter-mercedes-benz-classic

DENPASAR, NusaBali
Masa pandemi juga menjadi masa-masa sulit bagi para seniman lukis di Bali. Namun di tengah kesulitan, para seniman masih terus berkarya.

Pucuk dicinta ulam tiba, sebanyak 10 seniman lukis mendapat tantangan melukis mobil-mobil klasik Mercedes Benz. “Ini tantangan bagi kami, sebelumnya kami tidak pernah melukis objek seperti ini,” kata Made Wiradana, salah satu pelukis.

Sebanyak 24 lukisan karya 10 seniman itu pun dipamerkan di Kebon Vintage Cars di Biaung, Sabtu (12/12). Salah satunya adalah mobil Mercedes klasik milik Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati. Wakil Gubernur Bali yang akrab disapa Cok Ace ini pun berkesempatan membuka pameran.

Pameran di kafe yang bernuansa otomotif klasik itu sendiri adalah gagasan dari Mercedes-Benz Classic Club Bali (MCCB). “Tidak mudah mengumpulkan seniman dengan ego dan prinsip berkesenian yang tidak sama, namun setelah diberi gagasan lukisan Mercedes Benz dengan alam, kebudayaan dan masyarakat Bali,  justru menjadi menarik dan menjadi tantangan bagi seniman,” puji Yudha Bantono, pegiat seni dan budaya di Bali.

Made Wiradana sendiri mengaku senang dengan tantangan menampilkan Mercedez lawas dalam balutan kesenian Pulau Dewata ini. Sebagai pelukis kontemporer, sebelumnya sudah mengakui Mercedes sebagai karya seni yang artistik. “Setiap seri yang dikeluarkan Mercy adalah karya seni. Nah ketika ditawari kolaborasi, maka kami pun menilai akan sangat menarik,” ujar Wiradana. “Sebagai seniman kami suka tantangan yang belum pernah kami bikin,” imbuhnya.

Selain Made Wiradana, sembilan pelukis lain yang menggoreskan kuasnya adalah I Made Budhiana, Made Anyon Muliastra, Made Romi Sukadana, V Dedy Reru, Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, Made Palguna, Made Duatmika, Kadek Armika dan Made Oka.  Mereka bertolak dari gaya maupun teknik melukis yang ditekuni. Materi akrilik, cat air mapun kopi di atas kanvas yang rata-rata berukuran 60x50 cm berhasil meletakkan visualisasi Mercedes-Benz klasik dengan latar atmosphere Bali.

Karya V Dedy Reru misalnya, memadukan acrylic dan kopi di atas kanvas seperti menghadirkan suasana Bali masa lampau pada zaman kerajaan sangat pas dipadukan dengan type Mercedes-Benz klasik. Berikut pula I Made Romi Sukadana sapuan cat air dalam lapisan warna-warnanya solah mengalir bebas menemukan padanan serasi antara alam Bali dan Mercede-Benz Classic.

Made Wiradana sendiri menghadirkan garis-garis yang menonjol dan kuat dalam menggarap Mercedes-Benz klasik terpadu bersama bangunan pura.  Made Anyon Muliastra menghadirkan identitas kultur Bali melalui tari, barong dan arsitektur pura sebagai citraan Mercedes-Benz Classic dan elemen budaya Bali. Made Palguna dengan suasana Bali dalam dinamika perubahannya dengan simbolisme orang-orang maupun huniannya sebagai dunia urban kekiniaan ia dekatkan dengan Mercedes-Benz klasik.

Karya Pande Nyoman Alit Wijaya Suta ingin mengajak penikmat karyanya untuk berkontemplatif terhadap memori visual dari alam pedesaan Bali. Hadirnya Mercedes-Benz klasik seolah memiliki kecenderungan yang sama terhadap memori visual pada usia mobil yang ia lekatkan.

Made Duatmika, melalui karyanya ingin menampilkan kesan kekaguman terhadap Mercedes Benz klasik yang menjadi pesona tersendiri bila dihadirkan dalam balutan suasana dinamika kehidupan masyarakat. Kadek Dwi Armika  sebagai seorang perupa yang juga arsitek sadar benar ingin menghadirkan Mercedes-Benz klasik secara utuh maupun bersinggungan dengan garis-garis yang membagi sekaligus meredam dalam meletakkan Mercedes-Benz klasik dalam sebuah bidang.

Made Oka, pelukis dari Bali Timur atau Karangasem dengan tegas ingin memberikan pencitraan terhadap alam Bali timur dengan menghadirkan Gunung Agung berdialog dengan Mercedes-Benz klasik.  Pada karya Made Budhiana, sapuan kuasnya yang khas dengan menghadirkan warna biru dan hitam melintasi garis-garis yang bersinggungan dengan Mercedes-Benz klasik.

“Terbayang, jika dalam penggarapan karya hanya menampilkan keutuhan bentuk-bentuk desain Mercedes-Benz klasik saya kira sudah banyak terpublikasikan dalam karya drawing maupun fotografi. Inilah menariknya pameran 10 seniman yang memiliki semangat bersama dalam menghasilkan karya baru menghadirkan Mercedes-Benz klasik yang melekat dengan Bali dalam pembicaraan, alam, kultur, arsitektural dan masyarakatnya,” kata Yudha Bantono. *mao

Komentar