nusabali

Menyelam di Candidasa, Seorang Staf DKP Bali Hilang

  • www.nusabali.com-menyelam-di-candidasa-seorang-staf-dkp-bali-hilang

AMLAPURA, NusaBali
Seorang penyelam atas nama, Gede Surya,26, asal Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang merupakan staf dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali hilang terseret arus saat aktivitas penyelaman di sekitar perairan Gili Tepekong, Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Sabtu (12/12).

Tim penyelam gabungan dari sejumlah lembaga ini diinformasikan melakukan misi penelitian. Mereka beranggotakan 8 orang, satu orang penyelam atas nama Gede Surya dinyatakan hilang, sementara 5 penyelam dan 2 dive master selamat.

Pencarian korban dilakukan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Karangasem dipimpin Koordinator I Gusti Ngurah Eka, bersama petugas Sat Polair Polres Karangasem dan Sat Polair Polda Bali. Pencarian dilakukan dari perairan Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem hingga perairan Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung hingga pukul 18.00 Wita, kemarin. Namun hasilnya masih nihil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka mengatakan rombongan penyelam beranggotakan 8 orang ini diantar Kapten Boat Nengah Sumarja, 45, dan crew boat Herman, 34, berangkat dari Pantai Semawang, Sanur, Denpasar, Sabtu pagi 07.30 Wita. Mereka rencananya menyelam di Nusa Penida, Klungkung dan Gili Tepekong, Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, menggunakan speed boat Epsilon 2.

Mereka memutuskan mulai penyelaman di perairan Gili Tepekong. Rombongan penyelam terdiri dari Faqih, 24, dari WWF (World Wide Fund for Nature) Bali, Wiralaga, 21, (Undip/Internship WWF), Mahardika, 29, dari Universitas Mataram, Rita R, 48, dari Pusrikan, Nia Pumpun, 29, dari BPSL (Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut) Denpasar, Gede Surya, 26, dari DKP Provinsi Bali, Rian, 35, dive master, Agus, 38, dive master.

Di perairan Gili Tepekong, mereka mulai menyelam pukul 08.30 Wita. Lalu pada pukul 10.50 Wita arus air cukup deras ditambah cuaca mendung, hujan dan air pasang. Maka dua dive master Agus dan Rian menginstruksikan agar semua penyelam yang melakukan penelitian naik ke darat. Ternyata hanya lima peneliti yang berhasil naik ke darat, satu penyelam atas nama Gede Surya tidak muncul. Korban diduga menghilang ditelan pusaran arus. Setiba di darat, Koordinator Tim Peneliti, Nia Pumpun, melaporkan kejadian itu ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. Laporan diterima petugas Pos Pencarian dan Pertolongan pukul 11.30 Wita. Petugas kemudian langsung bergerak melakukan pencarian hingga pukul 18.00 Wita, namun hasilnya nihil.

"Pencarian kami lakukan dari Pantai Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan  Subagan, hingga Pantai Pura Goa Lawah Klungkung, hasilnya nihil. Pencarian akan dilanjutkan, Minggu (13/12) besok (hari ini)," jelas I Gusti Ngurah Eka.

Sedangkan Koordinator Tim, Nia Pumpun menolak memberikan keterangan. Ketika dikonfirmasi mengenai penelitian yang dilakukan dan identitas korban serta anggota rombongan lainnya, Nia Pumpun berulang kali menolak memberikan respons.

"Maaf, saya belum bisa memberikan keterangan, nanti saja," kata Nia Pumpun, dengan naga gugup dan tampaknya masih shock atas peristiwa tersebut. Warga di sekitar perairan Objek Wisata Candidasa menduga rombongan penyelam yang hendak melakukan penelitian di dasar laut itu belum menggelar ritual matur piuning sebelum melakukan aktivitas. Apalagi perairan Gili Tepekong dikenal keramat, yang merupakan satu kawasan suci dengan Pura Candidasa.

Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug, I Wayan Artana, dikonfirmasi mengenai hal itu belum bisa dihubungi. Saat dihubungi melalui handphone, ada nada sambung hanya saja tidak ada respons. Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali, Ir I Made Sudarsana MSi, belum bisa dihubungi terkait peristiwa yang menimpa stafnya. Saat dihubungi via handphonenya tidak menjawab. *k16

Komentar