nusabali

Tiga Pasang Walaka Jalani Diksa Pariksa

  • www.nusabali.com-tiga-pasang-walaka-jalani-diksa-pariksa

AMLAPURA, NusaBali
PHDI Karangasem fasilitasi tiga pasang walaka menjalani diksa pariksa di aula Nawa Satya Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sukra Wage Uye, Jumat (4/12) sore.

Diksa pariksa dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem Ida Bagus Mastika dan disaksikan 23 pedanda. Ketiga pasang walaka itu yakni Ida Bagus Made Astika, 62, dengan Ida Ayu Kade Armini Diantari dari Geria Karang Muncan, Jalan Sultan Agung 9 Amlapura. Sepasang walaka ini dengan calon nabe Ida Pedanda Gede Rai Gunung Ketewel dari Geria Kawan, Desa Babakan, Gianyar, nabe saksi Ida Pedanda Gede Made Tamu dari Geria Jungutan, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem. Upacara diksita diagendakan pada Buda Wage Kelawu, Rabu, 13 Januari 2021.

Berikutnya Ida Bagus Lingga Bawa, 41, dan Ida Ayu Winten Andayani dari Geria Tegeh, Desa Adat Karangasem, dengan calon nabe Ida Pedanda Istri Ketut Sebali Tianyar Arimbawa dari Geria Tegeh, Lingkungan Ampel, Kelurahan Karangasem. Calon nabe saksi Ida Pedanda Istri Jelantik Kania dari Geria Tegeh, Lingkungan Ampel. Upacara diksita diagendakan pada Anggara Pon Menail, Selasa (8/12).

Satu lagi, Ida Bagus Punia Suriawan dan I Gusti Ayu Yadnya dari Geria Telaga Anyar, Jalan Bayangkara Amlapura. Calon nabe Ida Pedanda Istri Nyoman Keniten dari Geria Keniten, Desa Adat Karangasem dan calon saksi Ida Pedanda Gede Sidemen dari Geria Gelumpang, Kelurahan Karangasem. Calon nabe watra Ida Pedanda Gede Putu Ngenjung dari Geria Keniten, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, upacaranya pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (16/12).

Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem, Ida Bagus Mastika, mengapresiasi adanya tiga pasangan walaka untuk meningkatkan kasuciannya menjadi sulinggih. Ketua PHDI Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini Mag menegaskan, diksa pariksa hanyalah mengecek syarat administrasi. Seluruh persyaratan dinyatakan lengkap, tidak ada kendala, tinggal melanjutkan upacara diksita (sulinggih). “Nanti di puncak upacara diksita, saya hadir menyerahkan sertifikat dari PHDI, bahwa yang bersangkutan telah tercatat sebagai sulinggih,” jelas Dr Rustini. *k16

Komentar