nusabali

Kasus Covid-19 di Klungkung Melandai

  • www.nusabali.com-kasus-covid-19-di-klungkung-melandai

SEMARAPURA, NusaBali
Masyarakat bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Klungkung relatif berhasil menurunkan penularan virus Covid-19 sehingga jumlah kasus melandai dari bulan ke bulan.

Dampaknya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Klungkung. Pada Agustus dan September 2020, empat Ruangan Isolasi Rawat Inap dan dua Ruangan Isolasi Intensif, hampir selalu penuh dengan pasien di atas 70 orang per hari. Namun mulai awal Oktober 2020, kasus ini menurun sehingga pada akhir Oktober 2020 hanya sekitar 30 pasien sehari. "Karena itu pada awal November 2020, RSUD Klungkung menutup dan mengembalikan fungsi satu Ruangan Isolasi Rawat Inap basement sebagai ruangan untuk Unit Hemodialisa (cuci darah)," ujar Dirut RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma, Rabu kemarin.

Saat ini, ada 8 pasien Covid-19 dirawat di RSUD Klungkung. Berdasarkan update Covid-19 di Klungkung, total pasien secara akumulatif 944 positif. Dari jumlah itu, dalam perawatan 16 orang, sembuh 908 orang, dan meninggal dunia 20 orang. Masing-masing di Kecamatan Klungkung jumlah pasien positif 422 orang, dalam perawatan 2 orang, sembuh 411 orang, dan meninggal dunia 9 orang. Jumlah pasien positif di Kecamatan Dawan 244 orang, dalam perawatan 1 orang, sembuh 237 orang, dan meninggal dunia 6 orang. Jumlah pasien positif di Kecamatan Banjarangkan 207 orang, dalam perawatan  13 orang, sembuh 189 orang, dan meninggal dunia 5 orang. Jumlah pasien positif di Kecamatan Nusa Penida 71 orang, dan semuanya sudah sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Klungkung dr Swapatni mengatakan, karena penurunan kasus Covid-19 di Klungkung, maka status Klungkung dari oranye menjadi kuning sejak Jumat (27/11) lalu. "Perubahan ini terjadi karena penurunan kasus, angka kematian menurun, kesembuhan menjngkat. Itu sistem dinilai BNPB pusat," ujar Swapatni. Dia berharap masyarakat tetap disiplin karena kasus ini fluktuatif. "Kalau naik, ya zona baru lagi. Itu dievaluasi dua minggu sekali," katanya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, dalam memutus penyebaran Covid-19 ini, di antaranya karena kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes, selain itu Pemkab juga lumayan kencang tracingnya. "Prokes jalan, tracingjuga jalan, ini juga kecepatan kerja lab PCR sehingga hasilnya cepat keluar," katanya.

Meskipun sekarang statusnya sudah kuning yang paling penting masyrakat sudah semakin paham tentang arti pentingnya prokes. "Imbauan di tengah situasi ini masih tetap berjalan walaupun sekarang kita kuning, sewaktu waktu bisa berunah. Merah kuning ini tergantung kita bersama," katanya.

Bupati Suwirta juga menegaskan khususnya kepada masyarakat di Nusa Penida jangan lengah terhadap prokes. "Apalagi kita ingin wisatawan datang. Tidak ada ruginya kok kalau kita pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," katanya. Bupati Suwirta meresmikan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Klungkung, Sabtu (14/11). Atas keberadaan laboratorium ini masyarakat tidak perlu lagi harus menunggu lama hasil swab tes Covid-19. Jika biasanya menunggu tiga hari sampai satu minggu, kini enam jam setelah tes swab dilakukan hasilnya sudah keluar. Saat ini rata-rata RSUD Klungkung melayani 30-50 swab/hari. *wan

Komentar