nusabali

Satgas Covid-19 Buleleng Rancang Vaksinasi Massal

  • www.nusabali.com-satgas-covid-19-buleleng-rancang-vaksinasi-massal

SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng kini melakukan persiapan awal untuk vaksinasi massal.

Vaksinasi ini sebagai bagian dari pencegahan penularan pandemi Covid-19 pada masyarakat. Sembari menunggu petunjuk teknis dari Pusat, Satgas kini mulai menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasana.

Anggota Bidang Komunikasi Publik Satgas Penangaan Covid-19 Kabupaten Buleleng Ketut Suwarmawan, Selasa (1/12), menjelaskan persiapan lebih awal ini dilakukan agar nanti Satgas lebih matang saat jadwal pelaksanaan vaksinasi massal ditetapkan oleh Pusat. Menurutnya, terpenting adalah penyiapan SDM yang akan dilibatkan dalam vaksinasi dari tenaga kesehatan (nakes) dan petugas penunjang lainnya. “Beberapa bulan kedepan kami akan melakukan pelatihan SDM. Karena kegiatan ini pertama kali, maka tentu harus ada persiapan matang,” ucap Suwarmawan.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Buleleng ini juga mengatakan persiapan awal yang juga dilakukan dengan pemetaan alat penyimpan vaksin (cold chain). Alat ini harus disiapkan dari awal karena vaksin memerlukan pemberlakuan dan tempat penyimpanan khusus. Penyiapan sarana ini lebih awal untuk menentukan kapasitas atau daya tampung, dan sebaran ke setiap sasaran.

“Persiapan ini harus rinci agar tidak menimbulkan masalah ketika vaksin didrop ke Buleleng dengan jumlah banyak,” imbuh dia.

Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng  pada awal Desember 2020, kembali melandai. Satgas Penanganan Covid-19 hanya mencatat 3 kasus konfirmasi baru. Dari jumlah ini, 2 orang dari Kecamatan Sukasada dan 1 orang dari Kecamatan Sawan.

Ada 3 pasien Covid-19 di Buleleng dinyatakan sembuh. Dari jumlah itu, 2 diantaranya dari Kecamatan Buleleng dan 1 orang dari Kecamatan Seririt. Satgas mendata Covid-19 saat ini di Buleleng mencapai 1.151 kasus konfirmasi kumulatif. Dari jumlah itu, 1.053 orang dinyatakan sembuh, 58 orang meninggal, dan 40 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun di fasilitas karantina yang disiapkan pemerintah. *k23

Komentar