nusabali

Kota Tabanan Dilengkapi Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa

Untuk Percantik Wajah Kota dan Tambah Spirit Generasi Muda terhadap Nilai Luhur Sejarah Nusantara

  • www.nusabali.com-kota-tabanan-dilengkapi-patung-gajah-mada-dan-patung-kebo-iwa

Diprakarsai Calon Bupati I Komang Gede Sanjaya, Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa dipasang di sisi kiri-kanan pintu masuk Taman Bung Karno Tabanan, Senin sore

TABANAN, NusaBali

Dua patung tokoh legendaris, Gajah Mada dan Kebo Iwa, dipasang di pintu masuk Taman Bung Karno Tabanan tepat Puramaning Kanem pada Soma Kliwon Uye, Senin (30/11) sore. Selain untuk mempercantik wajah Kota Tabanan, kehadiran Patung Gajah Mada dab Patung Kebo Iwa ini juga bertujuan menambah spirit dan pengetahuan bagi generasi muda terhadap nilai-nila luhur sejarah nusantara.

Gajah Mada dan Kebo Iwa adalah tokoh besar kerajaan nusantara di masa lalu (sekitar abad XIV). Gajah Mada merupakan mahapatih Majapahit, yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya untuk mempersatukan nusantara. Sedangkan Kebo Iwa adalah patih Kerajaan Bali Kuna terakhir di Bedahulu. Majapahit baru bisa menaklukkan Bali, setelah Kebo Iwa dikalahkan oleh Gajah Mada dengan siasatnya. Jika dikupas lebih dalam jejak perjuangannya, Kebo Iwa dan Gajah Mada sama-sama mengusung nilai-nilai kebenaran dan persatuan nusantara.

Patung Gajah Mada dipasang di sisi kiri pintu masuk Taman Bung Karno Tabanan (dulu bernama Taman Kota Tabanan), sementara Patung Kebo Iwa dipasang di sisi kanan. Patung Gajah Mada lengkap dengan mengacungkan keris, sementara Patung Kebo Iwa juga membawa senjata keris. Kedua patung ini sama-sama berwarna putih, dengan tinggi 3 meter dan diameter 0,8 meter, dari bahan beton. Kedua patung ini diarsiteki I Ketut Sudiarta, pematung asal Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan.

Pemasangan Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa di Taman Bung Karno Tabanan ini digagas langung oleh I Komang Gede Sanjaya, Calon Bupati Tabanan yang kini masih menjabat Wakil Bupati Tabanan 2016-2021. Biaya pengadaan patung dua tokoh legendaris nusantara tersebut mencapai Rp 197 juta, bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali Tahun 2020.

"Dua patung tokoh legendaris yang dipasang ini sudah masuk dalam masterplan penataan Taman Bung Karno Tabanan. Pengadanannya baru terealiasi tahun 2020 lewat BKK Provinsi Bali," umkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, saat dikonfirmasi NusaBali, Senin sore.

Made Subagia menyebutkan, dengan dipasangnya Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa di Taman Bung Karno Tabanan ini, diharapkan bisa membangkitkan nilai spirit nusantara. Selain itu, kehadiran dua patung ini sekaligus mempercantik wajah Kota Tabanan, melengkapi apa yang sebelumnya sudah direncakan dengan dilatarbelakangi panggung Garuda Wisnu Serasi (GWS).

"Kebo Iwa dan Gajah Mada merupakan tokoh sejarah nasional. Diharapkan dengan adanya patung ini, bisa menyampaikan pesan bahwa masyarakat Tabanan harus bisa saling menjaga dan saling mempersatukan satu sama lain di tengah kondisi Tabanan yang pelangi ini," tandas Subagia.

Sementara itu, terpasangnya Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa di Taman Bung Karno Tabanan sekaligus menjawab keraguan masyarakat Tabanan atas janji Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya, yang notabene Calon Bupati Tabanan, saat membuka Festival Majapahit di Gedung Mario Tabanan, 24 November 2020 lalu. Saat itu, Sanjaya berjanji akan membangun/memasang Patung Patih  Gajah Mada dan Kebo Iwa di Taman Kota atau kini dikenal dengan Taman Bung Karno. Sanjaya memang dikenal luas sebagai politisi PDIP yang konsen di bidang seni, sejarah, dan pelestarian budaya.

Saat dikonfirmasi, Senin kemarin, Sanjaya mengatakan dipasangnya Patung Kebo Iwa dan Patung Gajah Mada ini selain untuk mempercantik wajah Kota Tababan, juga diharapkan bisa menambah spirit dan pengetahuan bagi generasi muda terhadap nilai-nila luhur sejarah nusantara. "Gajah Mada dan Kebo Iwa adalah tokoh kerajaan besar nusantara di masa lalu, yang jika dikupas lebih dalam jejak perjuang-annya, sama-sama mengusung nilai-nilai kebenaran dan persatuan nusantara," tandas Calon Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini.

Dengan dipasangnya Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa, diharapkan bisa mempersatukan masyarakat Tabanan ke arah lebih baik. Pasalnya, Gajah Mada dan Kebo Iwa adalah pahlawan pemersatu bangsa. Gajah Mada dengan Sumpah Palapa-nya ingin mempersatukan nusantara.

"Begitu juga Kebo Iwa, beliau adalah pahlawan pemersatu Bali. Beliau juga terkenal kesaktiannya, juga sebagai seorang seniman arsitektur undang-undang Bali yang hebat. Bagi kaum milenial, jadikanlah spirit perjuangan ini sebagai panutan untuk bersatu. Patung ini sebagai alat pemersatu Tabanan Bersatu," terang politisi PDIP asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.

Dikonfirmasi terpisah, pematung Ketut Sudiarta mengungkapkan Patung Gajah Mada dan Patung Kebo Iwa dibuat selama 2 bulan, dengan melibatkan 8 pekerja. Mereka bahu membahu mengerjakan patung yang terbuat dari beton, kemudian tahap terakhir menggunakan mill. "Paling rumit pengerjaan wajah, karena memerlukan konsentrasi dan mood agar hasilnya prima. Pengerjaan wajah dilakukan selama seminggu,” papar Sudiarta.

Menurut Sudiarta, kedua patung ini dikerjakan di rumahnya kawasan Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. Saat diangkut ke Taman Bung Karno Tabanan, hanya bagian keris Patung Gajah Mada dicopot, karena terlalu tinggi. “Patung diangkut menggunakan kendaraan truk derek troli," katanya. *des

Komentar