nusabali

Gubernur Siap Libas yang Coba Ganggu

Proyek Pusat Kebudayaan Bali

  • www.nusabali.com-gubernur-siap-libas-yang-coba-ganggu

Gubernur Koster berhasil gaet dana PEN Rp 2,5 triliun untuk proyek Pusat Kebudayaan Bali, berkat sukses antarkan Jokowi menang 92 persen suara di Bali

SEMARAPURA, NusaBali
Gubernur Wayan Koster pasang badan untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Gubernur Koster ancam akan libas siapa saja yang menganggu megaproyek senilai Rp 2,5 trilun yang akan mulai dibangun tahun 2021 dengan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pinjaman Pemprov Bali dari pusat tersebut.

Sikap pasang badan ini terang-terangan disampaikan Gubernur Koster saat melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) proyek Normalisasi Tukad Unda di Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung tepat Purnamaning Kanem pada Soma Kliwon Uye, Senin (30/11) pagi. Proyek pengendalian banjir Tukad Unda adalah penataan awal terkait dengan rencana besar megaproyek Pusat Kebudayaan Bali tersebut.

Gubernur Koster mengingatkan jangan ada yang coba-coba menganggu rencana proyek Pusat Kebudayaan Bali. "Kalau ada yang mau ganggu, akan saya libas," ancam Gubernur Koster dalam keterangan persnya di sela acara ground breaking Normalisasi Tukad Unda kemarin.  

Soal arsiran harga tanah di kawasan megaproyek Pusat Kebudayaan Bali yang sedang ditaksir tim appraisal---tim penaksir independen---, menurut Koster, tidak ada masalah. Sebab, penetapan harga tanah melalui lembaga independen dan atas kesepakatan dengan masyarakat. "Jadi, sudah tidak ada masalah. Harga ditetapkan tim appraisal, bukan kami," tegas Gubernur yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sedangkan saat memberikan sambutan pada acara ground breaking Normalisasi Tukad Unda kemarin, Gubernur Koster membeberkan dirinya sudah rencanakan membangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung sejak dilantik menjadi Gubernur Bali, 5 September 2018 lalu. "Saya cari lahan di Jembrana ada, di Buleleng juga ada, demikian pula di Padanggalak (Denpasar Timur),” kenang Koster.

“Tetapi, hanya lahan di Klungkung ini yang ada dan cocok. Ini kawasan eks Galian C yang sudah tidak bisa diapa-apain lagi, dibiarkan mangkrak bertahun-tahun. Saya panggil Pak Bupati Suwirta, saya panggil desainer, dan jadilah ide proyek Pusat Kebudayaan Bali ini," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Menurut Koster, kalau proyek Pusat Kebudayaan Bali di Desa Gunaksa ini terwujud, akan menjadi satu-satunya di dunia. “Apalagi, Klungkung dalam sejarahnya  adalah sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Bali sejak 1.000 tahun silam. Sangat pas Pusat Kebudayaan Bali ini dibangun di Klungkung," katanya.

Di hadapan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Koster juga terang-terangan menyentil soal program pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di bekas Galian C Desa Gunaksa, yang tercetus keinginan dirinya untuk ngayah secara fokus, tulus, dan lurus. Menurut Koster, dirinya berjuang dapatkan dana PEN senilai Rp 2,5 triliun dan dibawa ke Bali untuk proyek Pusat Kebudayaan Bali.

"Jadi, yang berbunga-bunga hatinya di sini ya Pak Bupati Suwirta. Kalau saya sih biasa saja. Pada Pilgub Bali 2018, saya kalah di Klungkung. Tapi, tidak apa-apa. Idup acepok (hidup sekali, Red), terakhir-terakhir konyang kal ajak mati (semua akan berakhir mati). Jadi, hidup ini harus dipakai untuk pengabdian, berbuat baik," tandas mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Koster juga membeber perjuangan dana PEN senilai Rp 2,5 triliun yang berjalan mulus, berkat kemenangan Presiden Jokowi di Bali mencapai 92 persen suara dalam Pilpres 2019. Ketika sudah dipastikan menang Pilpres 2019, Presiden Jokowi memanggil Gubernur Koster.

"Saya ditelepon dan diminta datang ke Istana Negara Jakarta. Saya ditanya mau minta apa? Ya, saya jelaskan kebutuhan pembangunan Bali. Salah satu yang saya minta adalah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. Nanti kalau proyek ini jadi, Pak Presiden Jokowi yang rencananya akan meresmikan," kenang Koster.

Koster juga membeberkan banyak yang melirik kawasan eks Galian C Desa Gunaksa. "Entah itu makelar atau apa, saya katakan jangan macam-macam. Kalau macam-macam, saya juga selesaikan dengan macam-macam. Saya dengan Pak Kapolda Bali, Kajati Bali, dan BPN Bali akan turun dan cek ini orangnya. Saya telepon orang yang mau aneh-aneh itu. Nggak boleh ada yang nyalo di sini. Kalau kau macam-macam, berhadapan dengan saya," warning Koster disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Bupati Suwirta mengatakan dirinya apresiasi dengan perjuangan Gubernur Koster yang mewujudkan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung. "Sejak tahun 2015 saya didatangi banyak orang mengaku investor atau calo. Tetapi, astungkara Pak Gubernur datang ke Klungkung lakukan penataan eks Galian C. Ini terwujud setelah bertahun-tahun hanya tinggal rencana," ujar Bupati Suwirta.

Menurut Suwirta, setelah Pusat Kebudayaan Bali terwujud nanti, yang akan menikmati adalah masyarakat Klungkung. Pasalnya, ini akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja. "Saya sudah akan berakhir masa jabatan sebagai Bupati Klungkung, 3 tahun lagi. Tetapi, saya bangga. Saya minta masyarakat di Klungkung mendukung rencana ini. Masa lalu sudah berlalu, ayo sambut masa depan kita," tegas Bupati Klungkung dua kali periode asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini. *nat

Komentar