Hasil Tes Fisik II Jadi Tolok Ukur Program

Hasil tersebut akan dijadikan tolok ukur awal membuat program latihan selanjutnya. Apalagi evaluasi program latihan selama ini juga berdasarkan hasil tes fisik atlet masing-masing cabor. Apapun hasilnya, akan dipakai rujukan awal bagi pelatih untuk berbenah. "Setelah hasil tes fisik atlet tahap kedua kami terima, baru membuat program lagi. Program dari pelatih tentu mengacu hasil tes fisik tahap kedua,”kata Waketum KONI Bali, Maryoto Subekti, Minggu (22/11). Menurut Maryoto, KONI Bali berharap hasilnya tetap normal dan tidak ada penurunan signifikan, terlepas hanya latihan mandiri terbatas di rumah masing-masing karena pandemi Covid-19. Maryoto ingin fisik tidak sampai drop, atlet memang hanya latihan fisik.

Menurut Maryoto, hal itu tidak perlu dikawatirkan dan ingin agar latihan normal kembali. Nanti pada awal 2021, kata Maryoto, cabor tidak langsung minta try out. Karena itu, hasil tes fisik tahap kedua tiap atlet agar diamati.

"Kalau ingin berprestasi, minimal fisik harus bagus. Fisik sangat linier dengan prestasi. Itu tidak bisa dibohongi. Fisik memang pintu utama untuk prestasi," kata Maryoto Subekti.

Apa yang jadi usulan beberpa cabor tetap ada skala prioritas. Minimal diberi gambaran apa yang ingin dicapai cabor. Menurut Maryoto, KONI Bali sangat berkepentingan terhadap cabor agar atlet bisa tampil prima di PON Papua. Untuk itu apa yang dapat dilakukan pelatih, kata Maryoto, agar disampaikan KONI Bali. Mengingat, Bali sendiri berharap prestasi lebih baik di Papua. Untuk itu, waktu saat ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Maryoto mengajak para atlet, pelatih dan pembina mulai saat ini fokus tampil maksimal di PON Papua. Jadi, masih ada waktu memperbaiki kekurangan. Kelemahan apapun itu agar segera ditutupi di masing-masing atlet. Harapannya, mudah-mudahan dapat hasil yang baik di PON Papua. *dek