nusabali

Kerugian Material Puting Beliung di Patas dan Pengulon Rp 47 Juta

  • www.nusabali.com-kerugian-material-puting-beliung-di-patas-dan-pengulon-rp-47-juta

SINGARAJA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng telah mendata kerugian akibat bencana puting beliung di Desa Patas dan Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Sabtu (14/11) siang. Ada 12 rumah rusak sedang dengan nilai kerugian material Rp 47 juta.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana, Minggu (15/11), mengatakan jumlah kerugian baru dapat dikalkulasi setelah Tim Reaksi Cepat (TRC) turun ke lokasi. Dari hasil pendataan tim di lapangan tercatat ada 12 rumah rusak. Dari jumlah itu, 5 rumah di Pengulon dan 7 rumah di Patas. Kerugian material Rp 500.000 - Rp 8 juta. ’’Total kerugiannya Rp 47 juta,” jelas Suadnyana. Seluruh rumah warga yang terdampak bencana mengalami kerusakan di bagian atap rumah hingga atap dapur.

Mantan Kepala Satpol PP Buleleng ini juga menjelaskan untuk rumah terdampak dengan kerusakan ringan seperti 14 rumah lainnya di Desa Patas, sudah diperbaiki secara mandiri. Sedangkan rumah warga yang mengalami kerusakan sedang akan diajukan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan rehab dampak bencana.

Pusaran angin yang mengawali hujan deras di wilayah Buleleng barat ini disebut Kalak Suadnyana sebagai dampak dari badai La Nina pengaruh dari cuaca ekstrem di Australia.

Menurut Suadnyana, badai yang membawa curah hujan di atas normal ini sangat rentan terjadi puting beliung. Karena perbedaan suhu angin darat dan angin laut. “BMKG sudah memetakan dan setiap hari merilis peta informasi peringatan dini cuaca yang juga akami teruskan untuk informasi ke masyarakat, sehingga dengan panduan yang diupdate setiap harinya masyarakat terbantu dan lebih waspada,” jelas Kalak Suadnyana.

Dia tak memungkiri  wilayah Buleleng dengan topografi berbukit dan memiliki hamparan garis pantai terpanjang di Bali membuat Buleleng sering disebut sebagai mall bencana. Meski demikian upaya mitigasi terus dilakukan hingga masyarakat dapat lebih tanggap jika bencana datang. “Yang paling utama adalah mengevakuasi diri ke tempat aman. Selain itu kami juga anjurkan masyarakat miliki satu tas siaga yang didalamnya berisi barang berharga, surat-surat penting sedikit pakain sehingga saata da potensi bencana tinggal bawa itu saja,” imbuanya.

Sementara itu, BPBD Buleleng bersinergi dengan Dinas Sosial Buleleng, sudah menangani awal dengan memberikan bantuan terpal dan logistik kepada warga. Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra, dihubungi terpisah, mengatakan Dinsos telah mendistribusikan 32 paket sembako di dua desa terdampak bencana dan 11 buah terpal sebagai atap sementara warga korban bencana.

“Selain sembako, kami juga kasi alat dapur, snak makanan anak-anak dan juga terpal utuk atap semnetara rumah mereka. Dropingnya sudah langsung Sabtu sore. Jumlahnya menyesuaikan dengan laporan perbekel masing-masing,” jelas Kariaman. Tahun ini Dinsos Buleleng menyediakan 600 paket sembako untuk penanganan bencana.

Ratusan paket sembako itu pun disiapkan memasuki akhir tahun hingga Februari 2021. Penyediaan paket sembako bencana itu juga mengikuti hasil pemetaan bencana di Buleleng di tahun-tahun sebelumnya. Namun jumlah yang disiapkan disebut Kariaman juga bersifat fleksibel, jumlah itu pun akan diamprah kembali sesuai dengan kebutuhan jika stoknya sudah menipis.  “Sejauh ini masih cukup, ini sifatnya menyesuaikan kalai memang kurang diamprah lagi disesuaikan dengan kondisi dan situasi terkini,” kata dia.*k23

Komentar