13 Mahasiswa Terjebak Air Pasang di Pantai Suluban
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 13 orang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Denpasar terjebak air laut pasang saat berwisata di Pantai Suluban Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Sabtu (14/11) sore.
Beruntung, ke-13 mahasiswa itu, berhasil selamat setelah petugas Basarnas Denpasar dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Kepala Basarnas Denpasar, I Gede Darmada menerangkan, laporan terkait adanya 13 mahasiswa yang terjebak itu masuk di Basarnas pada Sabtu pukul 21.15 Wita. Setelah mendapat laporan, petugas sebanyak 8 orang turun ke lokasi untuk melakukan penyelamatan.
"Kejadian itu dilaporkan oleh masyarakat sekitar yang mengetahui keberadaan mahasiswa tersebut. Sehingga, tim bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan," terang Darmada, Minggu (15/11) pagi.
Saat tiba di lokasi, petugas mendapati 13 mahasiswa yang terdiri dari 10 wanita dan 3 laki-laki itu berada di satu titik yang telah terkepung oleh air laut pasang/naik. Akibatnya, 13 mahasiswa tersebut itu tidak bisa keluar dan hanya bertahan di lokasi.
Petugas gabungan ke lokasi mengecek keberadaan mahasiswa itu dan dalam keadaan. "Tim mendapati mereka berkumpul di satu titik. Nah, titik itu tidak ada air laut yang mengenai mereka, sehingga tidak mengancam keselamatan mereka," beber Darmada
Setelah melakukan pemantauan dan analisa, akhirnya petugas berkoordinasi dengan keluarga untuk mengevakuasi 13 mahasiswa itu saat air laut turun. Hal ini dikarenakan jika dipaksakan untuk dievakuasi saat itu, memiliki risiko besar karena terkena karang. "Sehingga, karena disepakati untuk tunggu air laut surut, akhirnya mereka baru bisa dievakuasi pada Minggu pukul 00.20 Wita. Semuanya kondisi selamat," terangnya.*dar
Kepala Basarnas Denpasar, I Gede Darmada menerangkan, laporan terkait adanya 13 mahasiswa yang terjebak itu masuk di Basarnas pada Sabtu pukul 21.15 Wita. Setelah mendapat laporan, petugas sebanyak 8 orang turun ke lokasi untuk melakukan penyelamatan.
"Kejadian itu dilaporkan oleh masyarakat sekitar yang mengetahui keberadaan mahasiswa tersebut. Sehingga, tim bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan," terang Darmada, Minggu (15/11) pagi.
Saat tiba di lokasi, petugas mendapati 13 mahasiswa yang terdiri dari 10 wanita dan 3 laki-laki itu berada di satu titik yang telah terkepung oleh air laut pasang/naik. Akibatnya, 13 mahasiswa tersebut itu tidak bisa keluar dan hanya bertahan di lokasi.
Petugas gabungan ke lokasi mengecek keberadaan mahasiswa itu dan dalam keadaan. "Tim mendapati mereka berkumpul di satu titik. Nah, titik itu tidak ada air laut yang mengenai mereka, sehingga tidak mengancam keselamatan mereka," beber Darmada
Setelah melakukan pemantauan dan analisa, akhirnya petugas berkoordinasi dengan keluarga untuk mengevakuasi 13 mahasiswa itu saat air laut turun. Hal ini dikarenakan jika dipaksakan untuk dievakuasi saat itu, memiliki risiko besar karena terkena karang. "Sehingga, karena disepakati untuk tunggu air laut surut, akhirnya mereka baru bisa dievakuasi pada Minggu pukul 00.20 Wita. Semuanya kondisi selamat," terangnya.*dar
Komentar