nusabali

PKM FP Unwar Gelar Pelatihan Mengolah Sampah Berbasis Sumber

  • www.nusabali.com-pkm-fp-unwar-gelar-pelatihan-mengolah-sampah-berbasis-sumber

TABANAN, NusaBali
Penanganan sampah rumah tangga dan limbah ternak nampaknya menjadi permasalahan yang klasik bagi sebagian besar desa di Provinsi Bali.

Rendahnya kesadaran akan memilah, kemampuan dan keterampilan mengelola limbah atau sampah berbasis sumber merupakan salah satu penyebabnya. Masyarakat belum terbiasa untuk melakukan pengolahan sampah secara mandiri dan sederhana.

Demikian halnya yang terjadi di Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Pemerintah Desa Kukuh mengakui bahwa permasalahan pengolahan sampah berbasis sumber menjadi tantangan dalam rangka menuntaskan masalah limbah/sampah yang ada di lingkungan sekitarnya.

Padahal jika limbah/sampah tersebut dikelola dengan sentuhan teknologi akan menghasilkan pupuk organik padat dan cair yang bernilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian.

Menyikapi hal tersebut, Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas  Pertanian Universitas Warmadewa yang dipimpin Ir Yan Tonga MP dengan anggota Ir I Gede Sutapa MP dan Ir Ketut Agung Sudewa MSi akan memberikan solusi dengan melakukan pelatihan dan pendampingan dalam mengelola/mengolah limbah/sampah berbasis sumber (sampah sekitarnya termasuk limbah ternak sapi/babi) dengan teknologi Bio-3G yang sangat sederhana dan mudah dilakukan secara efektif dan efisian menjadi pupuk organik. “Pemanfaatan pupuknya untuk budidaya tanaman pangan dengan polybag di pekarangan,” ujar Ketua Tim PKM Fakultas Pertanian Uniwar, Yan Tonga.

Menurutnya, melalui kegiatan PKM selama 6 bulan akhirnya Tim Penggerak PKK Desa Kukuh sebagai mitra telah mampu mengolah limbah/sampah di sekitarnya menjadi pupuk organik padat dan cair yang diberi merk ‘Hita Rarahan’ dan memanfaatkan pupuknya untuk budidaya tanaman pangan di pekarangan dengan polybag.

Dalam kegiatan ini juga mitra mendapatkan alat mesin pencacah bahan organik dan bahan-bahan lainnya terkait dengan pengolahan limbah dan mewujudkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mini yang pengolahannya bekerja sama dengan BUMDES Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan.

“Warga juga diberikan pengetahuan mengenai cara budidaya ternak babi yang ramah lingkungan skala rumah tangga agar ternak babinya pertumbuhannya cepat, tahan penyakit terutama virus ASF (saat ini yang menyebabkan seluruh babi di desa tersebut mati) dan kotoran/limbahnya tidak berbau sehingga tidak mencemari lingkungan (limbah ini bisa untuk bahan pembuatan pupuk organik),” kata Yan Tonga.

Kegiatan PKM ini melibatkan mahasiswa yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah  limbah/sampah sekitarnya dengan teknologi Bio-3G yang sangat sederhana dan mudah dilakukan serta membuka wawasan mereka dalam bidang kewirausahaan.

Sementara ditemui di sela-sela akhir kegiatan Tim Penggerak PKK sebagai mitra menyampaikan terima kasih dengan adanya PKM ini yang sejalan dengan program yang diarahkan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dalam pengelolaan limbah/sampah berbasis sumber dan selanjutnya mitra akan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh anggotanya agar limbah/sampah diolah menjadi pupuk organik yang memberi nilai tambah ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga.

Selanjutnya Perbekel Desa Kukuh sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini dan berterima kasih  kepada Tim PKM Unwar karena ke depan desa akan mampu mengatasi permasalahan sampah di desanya. Pada akhir kegiatan ini Perbekel Desa Kukuh mencetuskan motto ‘Satu Lima Berkah’ (Sampah Tuntas di rumah tangga Lingkungan dan Masyarakat Bersih menuju Kesejahteraan). *

Komentar