nusabali

Pinjaman PEN Sektor Pertanian Masih Abu-Abu

  • www.nusabali.com-pinjaman-pen-sektor-pertanian-masih-abu-abu

SINGARAJA, NusaBali
Pengajuan usulan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Pemkab Buleleng masih menjadi perdebatan.

Pemerintah daerah yang mengusulkan total pinjaman Rp 571 miliar di sejumlah sektor masih disangsikan dampaknya dapat dirasakan masyarakat Buleleng secara langsung. Usulan sektor pertanian pun menjadi sorotan utama dalam diskusi pemerintah bersama sejumlah elemen masyarakat Buleleng, Kamis (5/11) di wilayah Kelurahan Banyuning Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Perbekel Desa Tembok Dewa Komang Yudi Astara menilai usulan pertanian milenial berbasis 4.0 arahnya masih samar. Pertanian milenial itu direncanakan akan melakukan pertanian aquaponik dinilai tidak nyambung. Kata milenial dengan kunci berbasis 4.0 seharusnya lebih pada digitalisasi pertanian seperti smart farming yang menyelesaikan masalah. “Ngomong PEN sektor pertanian kecil sekali hanya Rp 5,9 miliar dari total yang diajukan. Sudah kecil arahnya juga ngeblur, pertanian milenial berbasis 4.0 yang dilakukan malah aquaponik,” jelas dia.

Menurutnya jika mau membahas masalah pertanian dan produktivitas pertanian di Buleleng di balik besarnya potensi lahan yang digarap, tidak ada apanya kalau sarana irigasi masih minim. Embung-embung air tadah hujan di sejumlah wilayah sangat penting dan itu belum dilakukan, selain dari program pusat. Pertanian menurut perbekel muda ini juga memerlukan infrastruktur yang tidak kalah penting dengan sektor lain. Selain itu usulan PEN juag diharapkannya dapat mengutakan kegiatan yang mendesak serta dapat menjadi solusi berkelanjutan permaslahan fundamental yang ada di Buleleng. Baik masalah air bersih, akssbilitas, kesehatan, pendidikan dan sektor riiil pertanian peternakan dan perikanan.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara. Politisi asal Desa Panji Kecamatan Sukasada Buleleng ini menyebutkan melalui diskusi PEN banyak pertanyaan yang masuk dari masyarakat terkait dampak pemulihan ekonomi apakah bisa langsung dirasakan masyarakat. “PEN itu bagus tapi peruntukkannya apakah sudah terkait pemulihan ekonomi masyarakat sebesar-besarnya. Ada hal-hal yang menjadi pertanyaan seperti sektor pariwisata, sektor pertanian lahannya dimana kalau pribadi kerjasamanya bagaimana ini perlu dibahas kembali,” jelas kader partai beringin ini.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang menghadiri langsung diskusi PEN itu menjawab usulan pinjaman yang sudah disusun Pemkab Buleleng tetap berjalan dan telah diajukan ke pusat. Besaran usulan Rp 571 miliar yang dipakai untuk permodalan sejumlah pembangunan infrastruktur juga belum mendapat kepastian berapa yang akan disepakati pusat. “Pertama saat kita membahas perekonomian lihat dulu struktur masyarakat secara keseluruhan. Berapa hidup di sektor jasa, berapa hidup di pertanian apa keluhannya baru dicarikan program. Tidak bisa berbicara mikro sekali. Sektor jasa kita sudah 70 persen kok,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis Kecamatan Banjar Buleleng ini. *k23

Komentar