nusabali

Pemkab Badung Antisipasi Bencana Alam Musim Hujan

  • www.nusabali.com-pemkab-badung-antisipasi-bencana-alam-musim-hujan

MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi bencana alam pada musim hujan yang ditandai dengan cuaca ekstrem, supaya bisa mencegah jatuhnya korban dan meminimalisasi kerugian materiil.

“Saya perintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan koordinasi kesiapsiagaan, sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri untuk melakukan kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Badung,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Kepala BPBD Bagus Nyoman Wiranata saat memberikan arahan terkait antisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana kepada OPD terkait beserta para camat se-Kabupaten Badung, di Ruang Pertemuan Nayaka III Puspem Badung, Selasa (27/10).

Pemkab Badung juga meminta berbagai pihak terkait lainnya untuk melakukan langkah serupa dalam menghadapi risiko bencana alam selama musim hujan dan cuaca ekstrem.

Sekda Adi Arnawa menjelaskan bersama BPBD setempat telah memberikan arahan terkait dengan antisipasi menghadapi bencana kepada organisasi perangkat daerah (OPD) beserta para camat se-Kabupaten Badung.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat juga sudah memberikan informasi bahwa diperlukan tim yang bertugas selama 24 jam untuk mengatasi terjadinya bahaya nonalam yang tidak terduga.

Sekda Adi Arnawa berharap, sistem teknologi informasi dapat diterapkan dalam tugas penanggulangan bencana. Dengan menggunakan sistem itu, semua instansi terkait penanggulangan bencana di wilayah Badung, bisa melaksanakan tugas secara terintegrasi sehingga penanganan bencana di masyarakat dapat segera teratasi

“Di zaman sekarang ini adanya sistem informasi berbasis digital sangatlah penting. Karena dengan adanya sistem ini dapat dengan cepat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat waktu,” ujar Sekda Adi Arnawa.

Kepala BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata mengatakan berdasarkan data, bencana yang terjadi sejak Januari sampai Oktober, seperti pohon tumbang sebanyak 138 kejadian, banjir sebanyak tujuh kejadian, longsor 29 kejadian, dan kebakaran 58 kejadian.

Dia menjelaskan potensi bencana yang dihadapi cukup tinggi ke depan ini, disebabkan cuaca ekstrem sehingga penanganan bencana harus dilakukan secara bersinergi dengan semua pihak, termasuk masyarakat.

“Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, tentang pentingnya antisipasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana khususnya di masa pandemi Covid-19, sudah tentu sangat penting kami hadapi bersama untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, sehingga penanganan bencana di luar Covid-19 tetap menjadi perhatian pemerintah,” katanya. *

Komentar