Persyaratan Kerja di LN Diperketat
Tenaga kerja asal Bali disukai di Turki, selain pekerja keras dan terkenal jujur.
GIANYAR, NusaBali
Hampir semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Gianyar pulang ke kampung akibat Covid 19. Kini para PMI asal Indonesia mendapat kesempatan untuk bekerja kembali ke luar negeri. Namun persyaratan kerja PMI ini kini lebih ketat.
‘’Di tengah pandemi ini, PMI asal Gianyar masih ingin kembali jadi PMI," jelas Kepala (Dinas Tenaga Kerja) Disnaker Gianyar Anak Agung Gde Dalem Jagadhita, Selasa (27/10). Jelas dia, kewenangan pemberangkatan PMI ada di Pusat. Disnaker hanya memeriksa dokumen persiapan pemberangkatan, antara lain, paspor, keterangan sehat terutama karena pandemi, dan lainnya. "Kami selalu siap memfasilitasi, termasuk memberikan informasi apapun terkait PMI melalui web Disnaker," bebernya.
Dalem Jagadhita juga menyebutkan, saat ini sudah 23 negara yang membuka tenaga kerja asing termasuk PMI asal Indonesia. "Namun ini hanya pekerjaan tertentu dan keahlian khusus, dan sifat kontraknya juga terbatas," bebernya. Dikatakan, PMI yang akan bekerja ke luar lagi, persyaratannya akan lebih ketat karena menyangkut jaminan kesehatan. "PMI sudah mengetahui, dokumen apa yang dibutuhkan untuk bekerja lagi," terangnya.
Data dari Disnaker Gianyar, dominasi sebaran PMI 345 PMI memilih bekerja di Turki. PMI asal Gianyar bekerja di Italia 279 PMI, Negara Maldives 25, Polandia 23, Rusia 17 PMI, disusul PMI yang bekerja di Jepang 3 orang. “Tenaga kerja asal Bali disukai di Turki, selain pekerja keras dan terkenal jujur,” jelas Dalem Jagadhita. Sedangkan jumlah PMI fluktuati. Ada yang sudah kembali pulang dan kembali berangkat, jumlahnya mencapai 1.200-an PMI.
PMI asal Gianyar yang bekerja di Negara Italia menempati pekerjaan di kapal pesiar, ABK termasuk tenaga lifeguard pantai. “Peminat PMI di luar negeri cukup banyak, hanya saja membutuhkan keterampilan dan bersedia meninggalkan kampung halaman dalam waktu relatif lama,” ungkapnya. PMI asal Gianyar ini didominasi warga Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Blahbatuh. *nvi
Hampir semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Gianyar pulang ke kampung akibat Covid 19. Kini para PMI asal Indonesia mendapat kesempatan untuk bekerja kembali ke luar negeri. Namun persyaratan kerja PMI ini kini lebih ketat.
‘’Di tengah pandemi ini, PMI asal Gianyar masih ingin kembali jadi PMI," jelas Kepala (Dinas Tenaga Kerja) Disnaker Gianyar Anak Agung Gde Dalem Jagadhita, Selasa (27/10). Jelas dia, kewenangan pemberangkatan PMI ada di Pusat. Disnaker hanya memeriksa dokumen persiapan pemberangkatan, antara lain, paspor, keterangan sehat terutama karena pandemi, dan lainnya. "Kami selalu siap memfasilitasi, termasuk memberikan informasi apapun terkait PMI melalui web Disnaker," bebernya.
Dalem Jagadhita juga menyebutkan, saat ini sudah 23 negara yang membuka tenaga kerja asing termasuk PMI asal Indonesia. "Namun ini hanya pekerjaan tertentu dan keahlian khusus, dan sifat kontraknya juga terbatas," bebernya. Dikatakan, PMI yang akan bekerja ke luar lagi, persyaratannya akan lebih ketat karena menyangkut jaminan kesehatan. "PMI sudah mengetahui, dokumen apa yang dibutuhkan untuk bekerja lagi," terangnya.
Data dari Disnaker Gianyar, dominasi sebaran PMI 345 PMI memilih bekerja di Turki. PMI asal Gianyar bekerja di Italia 279 PMI, Negara Maldives 25, Polandia 23, Rusia 17 PMI, disusul PMI yang bekerja di Jepang 3 orang. “Tenaga kerja asal Bali disukai di Turki, selain pekerja keras dan terkenal jujur,” jelas Dalem Jagadhita. Sedangkan jumlah PMI fluktuati. Ada yang sudah kembali pulang dan kembali berangkat, jumlahnya mencapai 1.200-an PMI.
PMI asal Gianyar yang bekerja di Negara Italia menempati pekerjaan di kapal pesiar, ABK termasuk tenaga lifeguard pantai. “Peminat PMI di luar negeri cukup banyak, hanya saja membutuhkan keterampilan dan bersedia meninggalkan kampung halaman dalam waktu relatif lama,” ungkapnya. PMI asal Gianyar ini didominasi warga Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Blahbatuh. *nvi
Komentar