nusabali

Libur Panjang, DTW Diminta Taat Prokes

  • www.nusabali.com-libur-panjang-dtw-diminta-taat-prokes

DENPASAR, NusaBali
Menyambut libur panjang akhir pekan ini, pengelola daya  tarik wisata (DTW) diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes)  secara  tegas, mengacu pada Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

“Jangan sampai longgar,” kata Kepala Dinas Pariwisata(Kadisparda) Provinsi Bali I Putu Astawa Senin (26/10). Sebagaimana diketahui pada Kamis (29/10) adalah Hari Peringatan Maulid Nambi Muhammad SAW,dan dirangkai cuti bersama pada Rabu dan Jumat, kemudian nyambung hari Sabtu-Minggu. Tegas Astawa, peringatan tersebut sudah disampaikan Pemprov kepada berbagai pihak dan stakeholder terkait. Dalam hal ini para pelaku dan industri pariwisata Bali. “Itu sudah kami sampaikan sebelumnya,” tegas Astawa.

Dia menunjuk  Surat Edaran No 4253/2020 tentang Kewaspadaan Kegiatan Libur Panjang dan Cuti Bersama Bulan Oktober 2020 dalam Menekan Kasus Penularan Covid-19. “Sebagaimana tujuannya, memang untuk menekan kasus. Jangan sampai malah sebaliknya,” tegas Kadisparda asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Ada  sejumlah  poin untuk menekan kasus penularan Covid-19 sehubungan dengan libur panjang dan cuti bersama yang mencapai limahari ini.

Antara lain kepada Pemkab/Pemkot, para pengelola  dan pemangku kepentingan di tempat-tempat wisata, serta masyarakat wajib meningkatkan kewaspadaan  dalam penegakan disiplin protokol kesehatan. Membatasi jumlah pengunjung, maksimal 50 persen dari kapasitas maksimal.

Selanjutnya meminta aparat  daerah seperti Satpol PP, bekerjasama dengan aparat TNI/Polri  di tempat-tempat pariwisata agar mengawasi dan mengurangi kerumunan. Serta melakukan sosialisasi secara terus- menerus di berbagai tempat wisata betapa pentingnya  mematuhi protokol kesehatan.“Semua sudah disampaikan, agar benar-benar dipatuhi,” tegas Astawa.

Jangan sampai keramaian kunjungan justru menjadi klaster baru penularan virus corona. “Kita tidak menginginkan  hal itu,” tandasnya. Karena jelas penurunan kasus penularan Covid, tentu memberikan kredit point  trust masyarakat pariwisata domestik maupun internasional, kalau Bali memang komit dan bersungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Terpisah kalangan pelaku pariwisata mengapresiasi kebijakan cuti bersama dan libur panjang untuk menekan penularan kasus Covid-19. “Menurut kami ini sangat bagus perhatian Pemerintah,” ujar Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali I Made Mendra Atmaja.

Diharapkan kasus Covid-19 terus menurun dan melandai, sehingga Bali  benar-benar dinilai siap menerima kunjungan wisman awal 2021.  Mendra pun sepakat penegakkan secara ketat, penerapan protokol kesehatan untuk membangun trust public. “Dan kita di Bali kan sudah memang menerapkannya, “ tunjuk Mendra pada keberadaan tim verifikasi Pemprov dan Kabupaten/Kota  yang melakukan verifikasi pada DTW termasul hotel.“Kita optimis, karena sesungguhnya berat kalau tiap hari seperti terkungkung,” tandas Mendra. *k17

Komentar