Juve Butuh Keberuntungan
Reuni Pirlo dan Pelatih Dynamo Kiev
TURIN, NusaBali
Juventus bertekad meraih sukses di markas Dynamo Kiev pada matchday 1 Grup G Liga Champions 2020/2021, Selasa (20/10) tengah malam Wita.
Meski tanpa kekuatan penuh, Juventus tetap diprediksi meraih hasil terbaik di Ukraina. Start terbaik dibutuhkan Juventus. Pasalnya, mereka di grup berat yang juga dihuni Barcelona.
Langkah awal Juve akan sangat menentukan, meski tak diperkuat Cristiano Ronaldo dan Weston McKennie yang positif Covid-19, juga Matthijs de Ligt dan Aaron Ramsey yang cedera. Pirlo harus memutar otaknya. Sebab tanpa mereka, Juventus imbang 1-1 melawan tim promosi Crotone di Serie A.
Pada laga nanti, pelatih Juventus Andrea Pirlo akan berhadapan dan bereuni dengan mantan pelatihnya, yakni Mircea Lucescu (Rumania) yang memberinya debut Serie A saat di Brescia pada 1995. Bersama Lucescu, Dynamo Kiev belum tersentuh kekalahan (M8 S2 K0).
Pirlo harus punya strategi dan komposisi yang tepat jika ingin membawa Juventus mengamankan tiga poin di Ukraina.
Sementara Andrea Pirlo mengakui timnya membutuhkan sedikit keberuntungan untuk jadi juara Liga Champions.
Pirlo menjadi pelatih tim utama menggantikan Maurizio Sarri, karena gagal di Liga Champions musim lalu. Pirlo pun diharapkan mengakhiri dahaga Si Nyonya Tua akan trofi si kuping besar, yang terakhir kali mereka rengkuh pada 1996.
Namun Pirlo menilai, berlaga di Liga Champions membutuhkan fokus penuh dan tak boleh membuat kesalahan dalam bentuk apa pun.
“Kami tahu ketika di Liga Champions, semua tim kuat, tidak ada tim yang lemah. Jadi, harus bermain dengan penuh perhatian dan semangat, serta tidak boleh membuat kesalahan,” ujar Pirlo, dalam wawancara dengan UEFA, Senin (19/10).
Terlepas dari faktor teknis, Pirlo mengakui, ada faktor non-teknis yang terkadang dibutuhkan untuk juara Liga Champions. Menurutnya, persaingan sulit setiap tahun karena Liga Champions sangat ketat. Hal itu juga tergantung pada detail kecilnya. *
Langkah awal Juve akan sangat menentukan, meski tak diperkuat Cristiano Ronaldo dan Weston McKennie yang positif Covid-19, juga Matthijs de Ligt dan Aaron Ramsey yang cedera. Pirlo harus memutar otaknya. Sebab tanpa mereka, Juventus imbang 1-1 melawan tim promosi Crotone di Serie A.
Pada laga nanti, pelatih Juventus Andrea Pirlo akan berhadapan dan bereuni dengan mantan pelatihnya, yakni Mircea Lucescu (Rumania) yang memberinya debut Serie A saat di Brescia pada 1995. Bersama Lucescu, Dynamo Kiev belum tersentuh kekalahan (M8 S2 K0).
Pirlo harus punya strategi dan komposisi yang tepat jika ingin membawa Juventus mengamankan tiga poin di Ukraina.
Sementara Andrea Pirlo mengakui timnya membutuhkan sedikit keberuntungan untuk jadi juara Liga Champions.
Pirlo menjadi pelatih tim utama menggantikan Maurizio Sarri, karena gagal di Liga Champions musim lalu. Pirlo pun diharapkan mengakhiri dahaga Si Nyonya Tua akan trofi si kuping besar, yang terakhir kali mereka rengkuh pada 1996.
Namun Pirlo menilai, berlaga di Liga Champions membutuhkan fokus penuh dan tak boleh membuat kesalahan dalam bentuk apa pun.
“Kami tahu ketika di Liga Champions, semua tim kuat, tidak ada tim yang lemah. Jadi, harus bermain dengan penuh perhatian dan semangat, serta tidak boleh membuat kesalahan,” ujar Pirlo, dalam wawancara dengan UEFA, Senin (19/10).
Terlepas dari faktor teknis, Pirlo mengakui, ada faktor non-teknis yang terkadang dibutuhkan untuk juara Liga Champions. Menurutnya, persaingan sulit setiap tahun karena Liga Champions sangat ketat. Hal itu juga tergantung pada detail kecilnya. *
Komentar