nusabali

4 Bulan Objek Dibuka, Kios di Tanah Lot Masih Banyak Tutup

  • www.nusabali.com-4-bulan-objek-dibuka-kios-di-tanah-lot-masih-banyak-tutup

TABANAN, NusaBali
Hampir empat bulan pembukaan kunjungan wisatawan, belum memengaruhi penjualan para pedagang di objek wisata di Tabanan.

Pedagang di objek wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, masih sepi pembeli. Karena sep, sejumlah kios masih tutup. Pantauan di lokasi Jumat (16/10) siang, suasana di seputaran pedagang masih mati suri. Sebagian besar lapak pedagang yang menjual pakaian dan souvenir tutup. Meskipun ada beberapa wisatawan yang datang mereka hanya keliling tidak membeli barang. Kondisi inilah menyebabkan pedagang enggan membuka kiosnya.

Salah seorang pedagang, I Nyoman Sutama menuturkan, objek wisata Tanah Lot memang sudah buka. Tetapi kunjungan masih belum normal. Perbandingan sebelum pandemi dan saat pandemi sangat jauh. “Kalau sekarang sehari saja bisa tidak dapat jualan, sangat jauh menurun dan sepi,” ujarnya.

Kata Nyoman Sutama, di masa pandemi Covid-19 ini, dia bersama istrinya hanya membuka toko saat akhir pekan. Sebab kunjungan di akhir pekan memang sedikit lebih ramai dari hari biasa. Kendati demikian, pengunjung yang datang tidak berbelanja melainkan hanya keliling mencari suasana baru. “Kalau sebelum pandemi, saya setiap hari buka toko, tetapi sekarang hanya akhir pekan. Itupun bukanya baru mulai siang, kalau pagi tidak ada orang,” beber Sutama warga asli Banjar Batugaing, Desa Beraban, Kecamatan Kediri ini.   

Karena kunjungan masih sepi menyebabkan dia dan teman sesama pedagang malas membuka toko padahal usahanya ini adalah pekerjaan utama. “Malas jadinya kita buka toko, padahal ini pekerjaan utama, jadinya hanya iseng-iseng” jelas Sutama yang sudah berjualan sejak 7 tahun lalu.

Dia menuturkan tempat berjualan ini merupakan tanah milik Pemkab Tabanan. Statusnya mengontrak dengan harga Rp 45 juta per tahun untuk 2 kios. “Sekarang belum habis masa kontraknya. Tetap buka saja kalau ramai, dan mudah-mudahan kondisi cepat berlalu,” harap Sutama.

Kepala Devisi Pasar DTW Tanah Lot I Made Hadi Susila mengatakan dari 650 pedagang yang terdata di Tanah Lot, masih belum seluruhnya buka meskipun Tanah Lot sudah dibuka hampir 4 bulan. Karena jumlah kunjungan belum normal sehingga berimbas kepada pedagang. “Jadi dari 650 pedagang, kisaran 2 persen yang buka, itupun kalau ada tamu misalnya Hari Minggu,” katanya.

Dengan kondisi kunjungan belum normal, sebagian besar pedagang malas membuka toko. Mereka ke toko hanya sekedar bersih-bersih dan sembahyang. “Tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa berharap kondisi ini cepat berlalu,” tandasnya.

Sebelumnya, Objek wisata Tanah Lot bersama objek wisata Danau Beratan, Kebun Raya Bali (Bedugul), The Bloom Garden, di Kecamatan Baturiti, obyel wisata Jatiluwih Kecamatan Penebel dibuka pada tanggal 20 Juli 2020. Kendati demikian kunjungan masih belum normal seperti sebelum pandemi. *des

Komentar