nusabali

MUTIARA WEDA: Tidak Sabar

Kah kālah kāni mitrāni ko desah kau vyayāgamau, Kascāham kā ca me saktiriti cintyam muhurmuhuh. (Chanakya Niti, 4.18)

  • www.nusabali.com-mutiara-weda-tidak-sabar

Pertimbangkan terus hal ini: waktu yang tepat, teman yang tepat, tempat yang tepat, cara memperoleh income yang tepat, pengeluaran cara yang tepat dan dari mana kekuatan Anda berasal.

SALAH satu sikap atau perilaku yang tidak bisa disembunyikan oleh sebagian besar orang adalah ketidaksabaran. Orang tidak sabar untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya padahal waktunya mungkin kurang tepat. Orang tidak sabar untuk mempercayakan sesuatu kepada seorang teman padahal belum tentu teman itu tepat. Orang tidak sabar untuk membelanjakan uangnya padahal belum tentu barang yang dibelinya betul-betul dibutuhkan. Orang tidak sabar untuk menentukan dari mana sumber penghasilannya, bahwa penghasilannya telah berasal dari sumber yang benar. Dan juga orang tidak sabar untuk me-link-kan antara kemampuan inheren di dalam diri (yoni) dengan sumber kekuatan yang datang dari luar. Guna memanajemen diri yang tepat, enam jenis pertimbangan sebagaimana saran Maharsi Chanakya di atas perlu direnungkan dan dilaksanakan.

Apa yang terjadi jika keenam jenis tersebut tidak dipertimbangkan dengan baik? Dampak apa yang ditimbulkan jika orang tidak sabar dan mengabaikan pertimbangan tersebut? Pertama, orang yang tidak sabar biasanya mudah terprovokasi. Seperti misalnya, ketika melihat sebuah iklan yang dikemas bagus, seolah-olah barang yang diiklankan betul-betul dibutuhkan, padahal kenyataannya tidak, maka mereka pun mengeluarkan uang yang semestinya belum perlu. Demikian juga karena tidak sabar, orang mudah terprovokasi untuk melakukan demo dan membuat kerusuhan padahal mereka sendiri belum memahami isi dari yang didemokan. Kedua, orang yang tidak sabar cenderung merugi. Mereka mungkin penuh semangat tetapi energinya banyak terbuang oleh karena apa yang dikerjakan tidak dalam konteksnya. Seperti misalnya orang ingin membangun rumah. Tanpa pertimbangan yang matang dia segera membangunnya, tetapi setelah bangunan selesai, dia merasa bahwa ada bagian yang kurang atau tidak sesuai, sehingga dia harus membongkarnya kembali. Ini tentu
rugi baik dari segi materi, waktu maupun tenaga.  

Ketiga, orang yang tidak sabar biasanya lebih sering tersulut emosinya. Orang yang langsung mengeksekusi apa yang diinginkannya biasanya labil secara emosi. Mengapa? Karena, ketika ada sebuah situasi yang dipikir merintangi keinginannya atau yang dirasa menghambat, dia akan marah dan tak terkendali. Padahal secara realita apa yang diinginkannya itu belum tepat waktunya atau keuangannya belum sesuai. Keempat, orang yang tidak sabar biasanya sering salah jalur. Seperti misalnya, ketika ada orang yang mengajak untuk berbisnis dengan bisnis tertentu, dia langsung mau dan mengerjakannya, sementara dirinya tidak mempertimbangkan apakah kekuatan dirinya ada di bisnis dan apakah dia mampu mencari kekuatan dari bisnisnya itu dari mana. Orang yang tidak sabar ini biasanya langsung melihat hasilnya dan melupakan bakat, kemampuan, sumber finansial, dan jenis kekuatan lainnya. Setelah berjalan, dia merasa bahwa berbisnis bukan bidangnya atau tidak ada kekuatan yang bisa mendukungnya. Akhirnya, bisnisnya pun mangkrak.

Jika demikian, apa yang dilakukan? Tentu mengikuti saran Chanakya di atas sangat penting. Bagaimana cara mengikuti dan menjalankan saran tersebut? Pertama, mau belajar. Dia harus memahami dan mengerti dengan baik saran di atas serta merasakan pentingnya buat dirinya sendiri. Tanpa belajar, saran tadi tidak mungkin bisa diketahui, dan dalam rangka untuk memahami ke-urgent-annya kita harus mengulang-ulangnya di pikiran dan mencoba menelaah dan mengkontekskannya ke dalam contoh-contoh kehidupan sehari-hati. Kedua, hal yang lebih penting agar saran Chanakya ini bisa dipahami dan dilaksanakan adalah adanya willing untuk menggali ke dalam. Ini bersifat individu. Jika seseorang mampu melakukan refleksi, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, memahami mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan dirinya, maka dia akan dengan mudah mengerti dan melaksanakan saran di atas. *

I Gede Suwantana

Komentar