nusabali

Karantina OTG-GR Covid-19, Buleleng Tambah Kuota 50 Kamar Hotel

  • www.nusabali.com-karantina-otg-gr-covid-19-buleleng-tambah-kuota-50-kamar-hotel

Penambahan fasilitas karantina diberikan kepada Buleleng meskipun jumlah kasusnya sudah melandai.

SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali kembali menyediakan tambahan tempat karantina hotel bagi pasien Covid-19 asal Buleleng bertatus Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR). Fasilitas karantina sebanyak 50 kamar hotel itu disiapkan di Hotel Vasini Denpasar. Selain juga tempat karantina OTG-GR sebelumnya di Balai Diklat Pering Kabupaten Gianyar dan Hotel Ibis Kuta, Kabupaten Badung.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng Gede Suyasa Senin (12/10) mengatakan penambahan fasilitas karantina diberikan kepada Buleleng meskipun jumlah kasusnya sudah melandai. “Saat ini Buleleng disiapkan juga fasilitas karantina 50 kamar khusus Buleleng. Kalau di Pering dan Ibis itu gabung sama kabupaten lain,” jelas dia.

Meski disediakan khusus, Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini tak menutup kemungkinan Buleleng akan berbagi dengan kabupaten lain yang OTG-GRnya banyak. Dia pun memastikan pasien terkonfirmasi OTG-GR seluruhnya akan dibawa ke fasilitas karantina yang telah disiapkan.

Namun Gugus Tugas juga tak memungkiri hingga kini masih ada data pasien yang menjalani isolasi mandiri di Buleleng sebanyak 5 orang. Mereka disebut Suyasa adalah pasien yang terkonfirmasi positif yang masa karantinanya tersisa 1-3 hari ke depan. “Kadang sembari menunggu hasil lab mereka melakukan isolasi mandiri setelah hasil swab keluar masa isolasi tersisa 1, 2 atau 3 hari ini kan tanggung kalau dibawa ke fasilitas karantina,” imbuh mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.

Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng masih saja bermunculan. Senin (12/10) tercatat ada 7 kasus konfirmasi baru, 6 pasien yang dinyatakan sembuh satu orang meninggal dunia. Kasus konfirmasi baru tersebar di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Gerokgak, Seririt, Buleleng yang masing-masing ada 1 kasus, sedangkan 2 kasus lainnya berasal dari Kecamatan Kubutambahan. Sedangkan sebaran pasien sembuh 3 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Seririt, 1 orang pasien lainnya masing-masing dari Kecamatan Buleleng, Banjar dan Busungbiu.

Perkembangan kasus sesuai data Gugus Tugas Kabupaten menambah kasus meninggal dunia. Pasien tersebut adalah pasien Covid-19 ke-45 yang meninggal dunia. Pria 64 tahun asal Kecamatan Seririt itu disebut diterima tim medis IGD RSUD Buleleng pada Kamis (8/10) lalu karena keluhan demam sejak seminggu sebelumnya, diare dan batuk kering. Namun dalam masa isolasi di hari keempat pada 11 Oktober lalu dinyatakan meninggal dunia karena mengalami pneumonia dan terkonfirmasi Covid-19.

Sedangkan jumlah konfirmasi kumulatif hingga Senin sudah mendekati angka seribu yakni sebanyak 923 orang, sembuh 838 orang sisa yang dirawat 40 orang dan meninggal 45 orang. Dari rasio penyebaran kasus Covid-19 terbanyak terjadi di Kecamatan Buleleng yakni sebanyak 409 kasus. Suyasa pun menjelaskan jika kasus di Kecamatan Buleleng tertinggi terjadi karena jumlah penduduknya terbanyak, selain kerumunan, transaksi dan acara yang terselenggara di pusat kota juga tinggi. Hal tersebut membuat penularan semakin banyak.

Namun rasio penularan kasus di Buleleng dapat diimbangi dengan kasus pasien sembuh. Terlebih saat ini secara umum tingkat kesembuhan pasien Covid-19 sudah mencapai 90 persen. “Meski sudah melandai tetap berharap prokes dijalankan tidak boleh santai terhadap prokes. hasil kerja sejak 7 September kemarin menunjukkan hasil signifikan,” tegas Suyasa.*k23

Komentar