nusabali

Jatuh dari Jukung, Nelayan Penuktukan Hilang

  • www.nusabali.com-jatuh-dari-jukung-nelayan-penuktukan-hilang

Saksi mendengar suara orang jatuh dari jukung, dan melihat korban sudah jatuh tenggelam ke dalam laut dengan kondisi tidak bergerak.

SINGARAJA, NusaBali

Seorang nelayan asal Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Nyoman Indrawan, 38, dilaporkan hilang saat melaut, Minggu (11/10) sore. Korban dipastikan hilang setelah terjatuh dari jukung yang dipakainya melaut di perairan Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, awalnya korban pergi melaut bersama adik iparnya yang bernama Made Adi Setiawan, 34, pada Minggu sore sekitar pukul 16.30 Wita. Mereka berdua berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan menggunakan jukung kayu berwarna putih. Saat itu posisi korban duduk di belakang perahu sebagai pengemudi dan saksi Adi duduk di depan.

Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut sekitar pukul 17.30 Wita, tiba-tiba saksi Adi mendengar ada suara benda terjatuh di belakangnya. Saat ditengok ke belakang, saksi Adi sudah mendapati korban tidak berada di belakang dan melihat korban sudah jatuh tenggelam ke dalam air laut dengan kondisi tidak bergerak.

Lantaran saksi Adi tidak bisa mengendalikan perahu, maka perahu terus melaju ke utara hingga menjauhi lokasi korban terjatuh. Setelah 100 meter menjauh, saksi Adi sudah melihat korban tidak ada. Saksi Adi berusaha mengendalikan laju perahu hingga perahu akhirnya bergerak ke arah barat mengikuti arus laut. Panik, saksi Adi langsung berusaha menghubungi rekan-rekannya yang berada di darat untuk membantu mencari korban.

Dibantu salah seorang nelayan setempat bernama Nengah Maliana, 48, ia bersama sejumlah nelayan lainnya lengkap dengan 4 perahu, langsung melakukan pencarian pada pukul 18.00 Wita. Namun karena saat itu cuaca tidak bersahabat dan mendung serta memasuki malam, maka upaya pencarian sementara dihentikan pada malam hari sekitar pukul 23.00 Wita.

Upaya pencarian pun kemudian dilanjutkan pada esok harinya yakni Senin (12/10) pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Pencarian kali ini melibatkan 6 perahu dari nelayan setempat dan 12 orang petugas dari tim Basarnas Buleleng dan dibantu Sat Pol Air Polres Buleleng. Pencarian dipimpin langsung oleh Dewa Putu Hendri Gunawan selaku Kepala Pos Sar Buleleng.

Dewa Hendri Gunawan mengatakan, petugas mendapat informasi orang hilang di perairan laut Desa Penuktukan pada Minggu (11/10) sore. Saat ini upaya pencarian korban Indrawan masih terus dilakukan. "Pencarian kami lakukan menuju ke arah timur. Sementara hasil masih nihil. Pencarian kami lakukan dari pukul 06.30 Wita. Total tim Basarnas ada 9 orang, dibantu tim gabungan dari TNI-Polri dan juga nelayan setempat," jelasnya.

Petugas pun melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban yang dinyatakan hilang karena tenggelam, dengan menggunakan 1 unit robber boat dari tim Basarnas. Hingga Senin sore sekitar pukul 16.30 Wita, upaya pencarian terhadap korban masih terus dilakukan namun masih belum mendapatkan hasil.

Diakui oleh Dewa Hendri Gunawa, sejatinya dalam upaya pencarian ini, belum ada kendala termasuk dalam hal cuaca. Hanya saja tanda-tanda titik keberadaan korban hilang masih belum juga ditemukan. "Sampai saat ini, tanda-tanda target kami cari belum ada. Untuk titik pencarian menuju ke arah 1 jam dari daratan. Pencarian terus kami lakukan," tandas dia.

Pencarian korban akan kembali dilanjutkan pada Selasa (13/10) hari ini. Dalam pencarian kali ini, selain tim Basarnas, unsur lainnya yang terlibat pencarian yakni Polsek Tejakula, Polair Polres Buleleng, tim SAR Radio 115, aparat desa setempat, dan kelompok nelayan.

Sementara itu, Perbekel Desa Penuktukan Gede Maduarta membenarkan terkait salah satu warganya yang menghilang saat melaut pada Minggu sore. Korban yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan ini berangkat bersama adik iparnya untuk mencari ikan justru mengalami musibah yang tak diduga sebelumnya. Saat ini pencarian terhadap korban masih tetap dilakukan oleh pihak desa dengan petugas yang berwenang namun belum menemukan titik terang.

Ia mengatakan, korban dikenal sangat terampil menyelam dan berenang tidak pernah diduga akan mengalami peristiwa ini. "Minggu sore mereka berangkat sekitar jam 16.30 Wita untuk mencari ikan. Sekitar jam 18.00 Wita saya dapat info kalau ada yang tenggelam. Korban diketahui pandai menyelam dan memang terbiasa berenang, bahkan keluarga sebelumnya tidak memiliki firasat apapun sebelum korban dikabarkan menghilang," singkatnya.*cr75

Komentar