nusabali

Bali Muda Foundation Siap Wujudkan Literasi Berteknologi

Ajukan Buku Cerita Anak dengan Augmented Reality

  • www.nusabali.com-bali-muda-foundation-siap-wujudkan-literasi-berteknologi

DENPASAR, NusaBali
Untuk membangkitkan minat baca atau budaya literasi pada anak-anak, sejumlah cara dilakukan.

Tentu akan lebih menarik jika saat membaca buku diiringi animasi 3D, suara, hingga efek animasi. Terobosan literasi itulah yang rencananya digarap oleh Bali Muda Foundation (BMF). “Ini yang disebut teknologi augmented reality,” kata Ni Putu Desy Damayanthi dari Bali Muda Foundation, Rabu (7/10).

Untuk mewujudkan karya tersebut, tiga penggawa BMF saat ini sedang berada di Jakarta mengikuti Lokakarya Penerima Dana Bantuan Pemerintah Bidang Kebudayaan.  Dari tanggal 5-8 Oktober ini, mereka akan bersaing dengan kreator lain seluruh Indonesia untuk mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud guna mewujudkan proyek literasi digital tersebut.

Saat ini sedang dilakukan verifikasi akhir penerima bantuan dana hibah di hotel Aston Jakarta. BMF  kini bersaing dalam  86 proposal hasil verifikasi di lapangan. Awalnya, dari 2.309 proposal yang diseleksi panitia, terpilih 1.900 yang kemudian diseleksi oleh tim penilai yang terdiri dari profesional dan tim ahli.

Selain Dessy Damayanthi selaku Program Coordinator dan Ketua Tim Proposal, dua personel yang bertolak ke Jakarta adalah Donnie Weda Dharmawan dan Putu Arie Pratama. Mereka berjuang meyakinkan kurator agar menjadi penerima hibah. Tahapan ini adalah tahapan terakhir sebelum penandatangan kontrak kerja yang akan dimulai Oktober hingga akhir November.

Proposal Pembuatan Buku Cerita Anak Nusantara dengan Teknologi Augmented Reality ini diharapkan bisa diwujudkan segera. “Kami ingin mengembalikan citra buku anak Nusantara yang hampir hilang,” ungkap Desy.

Buku yang digunakan sebagai pilot project dalam proposal ini pun adalah buku hasil Pelatihan Penulisan Cerita Anak dari Komunitas Guru Berkarya Angkatan I yaitu ‘Dimana Hanoman’ karya Desy Damayanthi sendiri. “Aplikasi ini akan meningkatkan minat siswa dalam membaca dan sangat bagus untuk pengembangan dunia literasi baca tulis bagi anak-anak di Bali,” kata Donnie Weda Dharmawan.

Dalam mengerjakan proposal ini, mereka dibantu oleh beberapa vendor dan rekanan untuk menunjang presentasi dan verifikasi akhir. Tim juga dibentuk di belakang layar untuk membantu proposal ini di bawah arahan Joni Suhartawan yang juga sekaligus salah satu Dewan Pembina BMF.

BMF sendiri adalah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan (literasi), sosial dan pengembangan karakter generasi muda. Yayasan  yang menaungi guru-guru Bali melalui Komunitas Guru Berkarya kini tersebar di 8 kabupaten dan 1 kota..

“Aplikasi ini akan dibuat berkelanjutan, berkualitas dan berdampak kuat bagi masyarakat luas. Apalagi ditunjang teknologi digital, pengembangan literasi akan merambah ke ranah teknologi masa depan,” tambah  Arie Pratama yang juga sebagai IT & Web Manager BMF. *cr74

Komentar