nusabali

Gangguan Mesin, 2 Kapal Terseret Arus

  • www.nusabali.com-gangguan-mesin-2-kapal-terseret-arus

Kebetulan arus cukup kuat ke selatan, akhirnya kapal hanyut sekitar 1,5 mil ke selatan Pelabuhan Gilimanuk.

NEGARA, NusaBali
Dua Kapal Motor Penumpang (KMP) yakni KMP Dharma Rucitra dan KMP Agung Willis I, bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, terseret arus ke selatan Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (7/10) pagi. Kedua KMP yang sama-sama membawa belasan penumpang ini terseret arus karena mengalami gangguan mesin.

Kedua KMP termasuk para penumpang di dalamnya, berhasil dievakuasi ke jalur pelayaran setelah kedua KMP digandeng KMP lain, Rabu siang kemarin. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Gilimanuk I Gusti Agung Komang Arbawa melalui salah satu stafnya, Dimas mengatakan kedua KMP itu terseret arus dalam waktu berbeda. Pertama, KMP Dharma Rucitra yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada sekitar pukul pukul 07.14 Wita, terseret arus sekitar pukul 08.00 Wita. Di mana KMP yang dinahkodai Supardi, dengan membawa 20 orang penumpang serta muatan 8 unit truk, 3 unit mobil, dan 3 unit sepeda motor itu, terseret arus setelah diketahui mengalami slip gear box. “KMP Dharma Rucitra mengalami slip gear box, membuat kapal tidak bisa bergerak maju. Saat itu, posisi kapal sudah bersiap sandar di Dermaga Ponton Gilimanuk. Pas ada masalah slip itu, kebetulan arus cukup kuat ke selatan, akhirnya kapal hanyut sekitar 1,5 mil ke selatan Pelabuhan Gilimanuk,” ujar Dimas.

Saat diketahui terseret arus itu, sambung Dimas, dari pihak perusahaan KMP Dharma Rucitra mendatangkan bantuan KMP Satya Kencana yang berusaha memberikan teknisi sambari menggandeng KMP tersebut. Alhasil, masalah pada gear box KMP Dharma Rucitra itu, berhasil diperbaiki tim teknisi perusahaan kapal yang bersangkutan, sehingga dapat kembali sandar ke Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 10.42 Wita.

Sementara KMP kedua yang juga terseret arus pagi kemarin, KMP Wilis I. KMP yang dinahkodai Radian Dwi, dengan membawa 17 penumpang serta muatan 4 unit truk, 3 unit mobil, dan 5 unit sepeda motor itu, awalnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada sekitar pukul 09.05 Wita. Saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 09.40 Wita, KMP itu tiba-tiba mengalami mati mesin, dan terseret arus ke selatan. “Yang KMP Wilis I, mati mesin karena tangki bahan bakarnya kemasukan air laut. Saat terseret arus itu, juga hanyut ke selatan, dan posisi hanyutnya juga hampir sama sekitar 1,5 mil di selatan pelabuhan ,” ujar Dimas.

Saat KMP Wilis I terseret arus, sambung Dimas, dari perusahaan kapal yang bersangkutan, juga mendatangkan bantuan KMP Tiga Anugerah untuk menggandeng KMP tersebut. Setelah berusaha melakukan perbaikan awal, namun mesin tetap bermasalah, akhirnya KMP Wilis I itu digandeng sampai berhasil sandar ke Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 10.59 Wita.

Dimas mengatakan, saat kedua KMP itu terseret arus, dari UPP atau Syahbandar dan jajaran terkait dari TNI AL, Satpol Air, dan SAR, sudah bersiaga ketika dibutuhkan evaluasi terhadap penumpang. Namun tidak ada permintaan bantuan evakuasi, sehingga tidak sampai dilakukan evakuasi tim gabungan. “Kita semua tadi, tetap standby. Tetapi dari nahkoda dan perusahan kapal, sudah bisa menangani, sampai bisa sandar di pelabuhan. Semua penumpang maupun kendaraan penumpang semua selamat,” ucapnya.

Setelah menurunkan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk, kata Dimas, kedua KMP yang sempat mengalami gangguan mesin dan terseret arus itu, juga langsung dibawa ke Pelabuhan Ketapang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi dua kapal tersebut.  “Setelah menurunkan penumpang, keduanya balik tanpa penumpang ke Ketapang. Dilakukan pemeriksaan dulu, untuk memastikan kapalnya sudah benar-benar normal,” pungkasnya. *ode

Komentar