nusabali

Paslon Denpasar Gerilya Dukungan Puri

Jaya-Wibawa ke Pura Tambangan, Amerta Kunjungi Puri Pemecutan

  • www.nusabali.com-paslon-denpasar-gerilya-dukungan-puri

Tjok Pemecutan XI menegaskan dirinya tidak bisa menolak siapapun yang datang ke Puri Pemecutan, karena merupakan tedung jagad (pengayom masyarakat).

DENPASAR, NusaBali

Pasangan Calon Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kerthanegara (Amerta) yang diusung Golkar-Demokrat-NasDem masih gerilya ke tokoh Puri untuk dulang dukungan di Pilkada Denpasar 2020. Kandidat Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra, 54, menemui Panglingsir Puri Pemecutan XI di Puri Pemecutan Jalan Thamrin Nomor 2 Denpasar, Kelurahan Pemecutan Denpasar,  Minggu (4/10) pukul 13.00 Wita. Ambara Putra tidak didampingi wakilnya Bagus Kerthanegara yang sudah sempat datang menemui Tjok Pemecutan XI sebelum ditetapkan menjadi Paslon, beberapa waktu lalu.  Kemarin Ambara Putra didampingi ibu kandungnya, Si Luh Nyoman Sunarti,89, dan sang istri Desak Made Dewi Saraswati,40. Sementara Tjok Pemecutan didampingi para kerabat Puri Pemecutan.

Menggunakan pakaian adat madya Ambara Putra terang-terangan mohon dukungan di Pilkada Denpasar 2020 menghadapi Paslon I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa yang diusung PDIP-Gerindra-Hanura-PSI. Manuver Ambara ini sepertinya memperkuat upaya mendulang dukungan Puri Pemecutan yang sebelumnya telah nyatakan mendukung Jaya Negara-Aya Wibawa (Jaya-Wibawa).

Kedatangan Ambara ke Puri Pemecutan kemarin sepertinya juga mau membalas  acara sembahyang di Pura Tambangan Badung yang dilakukan Paslon Jaya-Wibawa pada, Rabu (29/9) lalu. Pura Tambangan Badung sangat kental dengan sejarah Kerajaan Badung dengan Puri Pemecutan. Paslon Jaya-Wibawa saat sembahyang ke Pura Tambangan Badung yang diempon Puri Ageng Pemecutan memang tidak didampingi Tjokorda Pemecutan XI.

Saat pertemuan kemarin Ngurah Ambara mengatakan dirinya punya visi misi membenahi Kota Denpasar supaya lebih baik ketika terpilih nanti. "Untuk itu tiyang memohon dukungan Ratu Cokorda. Tiyang nunas pamargi (saya minta petunjuk)," ujar Ambara.

Dalam dialog sejak pukul 13.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita itu, Tjok Pemecutan dan Ambara sharing soal kondisi Denpasar dan apa yang harus dilakukan pemimpin ke depan di Denpasar.

Tjok Pemecutan juga memberikan wejangan kepada Ambara untuk tunjukkan program ke masyarakat dulu. "Turunlah ke masyarakat, tunjukan kesederhanaan di masyarakat," ujar Tjok Pemecutan.

Tjok Pemecutan menegaskan sikapnya di Pilkada Denpasar 2020 yang sebelumnya telah mendukung Jaya Negara-Arya Wibawa tidak mungkin ditarik. "Tiyang sampun kadung nglebugang raos mendukung Jaya Negara (saya sudah menyatakan mendukung Jaya Negara-Arya Wibawa). Sementara Amerta (Ambara-Kertanegara) saya punya hubungan kekerabatan. Ayah saudara Ambara Pak Nyoman Dama adalah sahabat saya. Saya ibarat makan buah simalakama. Tapi saya tidak akan makan buah simalakama itu. Sekarang saya silahkan rakyat menilai kedua Paslon Jaya Wibawa dan Amerta ini," ujar Tjok Pemecutan.

Mantan Anggota MPR RI ini meminta Ambara untuk sosialisasi ke bawah. "Rakyat akan menilai siapa yang cocok memimpin Denpasar," ujar mantan Ketua DPRD Badung ini.

Usai pertemuan, Tjok Pemecutan XI menegaskan dirinya tidak bisa menolak siapapun yang datang ke Puri Pemecutan. “Karena Tjokorda Pemecutan itu tedung jagad (pengayom masyarakat). Jangankan calon walikota, dagang klepon, dagang pindang sampai pengemis datang ke Puri Pemecutan saya pernah terima. Kita tidak menolak orang datang ke Puri," ujar tokoh Partai Golkar Provinsi Bali ini. Sedangkan soal kehadiran Paslon Jaya Wibawa ke Pura Tambangan Badung , Tjok Pemecutan mengakui itu dilakukan Jaya Negara dan Arya Wibawa sepekan lalu. "Beliau Jaya Negara dan Wakilnya Arya Wibawa sembahyang ke Pura Tambangan Badung. Saya kebetulan tidak bisa mendampingi. Para pamangku di Pura Tambangan Badung mendampingi. Ya bagus, semakin banyak yang berdoa untuk kerahayuan jagad (keselamatan dunia) ini makin bagus," ujar suami Anak Agung Ayu Suryaningsih ini. *nat

Komentar