nusabali

Bajatani Blusukan ke Petani

  • www.nusabali.com-bajatani-blusukan-ke-petani

AMLAPURA, NusaBali
Pengelola Bajatani (Bangga Jadi Petani), I Ketut Semadiyasa, blusukan ke petani untuk berikan edukasi cara bercocok tanam, menangani hama, hingga pemasaran hasil produksi.

Ketut Semadiyasa bagikan pengalaman atasi hama walang sangit, belalang, burung, dan tikus. Sementara program pembinaan untuk siswa SMPN 1 Abang ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Pengelola Bajatani, Ketut Semadiyasa, temui petani tiap hari karena tidak memungkinkan mengundang petani dalam acara berkelompok. Para petani paling sering keluhkan hama burung dan tikus. Cara menangani hama tikus dengan penyemprotan gas belerang ke dalam lubang-lubang tikus. Tikus dipastikan akan mati setelah menghirup asap belerang. Mengusir hama burung dengan menyemprotkan cairan high protector ke buah padi yang mulai tumbuh. Cukup menyemprotkan setiap sebulan sekali selama dua kali.

High protector itu baunya menyengat burung tidak tahan mencium bau. Sehingga begitu burung hinggap di batang padi langsung pergi karena mencium bau high protector itu. Melenyapkan hama wereng dengan cara memasang lampu bertenaga solar sistem ditancapkan di tengah sawah. Di tengah lampu diisi cobek berisi air. Malam-malam lampu menyala hama wereng akan mencari cahaya setelah lampu dicari hama wereng akan jatuh ke cobek yang berisi air sehingga hama itu tertampung dalam belanga (cobek).

Sedangkan hama insektisida atau walangsangit membunuhnya dengan menyemprotkan insektisida di sore atau malam hari. Sebab di malam hari hama itu muncul ke atas permukaan daun. Sedangkan pagi hari hingga siang hari hama itu masih sembunyi di balik daun. “Cara itu terus saya edukasi petani agar tidak putus asa selama ini turun temurun menghadapi hama. Makanya perlu memberikan pemahaman bidang teknologi pertanian,” jelas Ketut Semadiyasa.

Hanya saja dalam upaya melakukan alih generasi petani setelah bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti Singaraja dan Kasek SMPN 1 Abang tidak bisa berlanjut sehubungan masih pandemi Covid-19. Sebelumnya SMPN 1 Abang sempat membuat demplot bekerjasama dengan Bajatani. Tujuannya untuk mengajak siswa praktek di lapangan agar memahami bercocok tanam yang baik dan benar. Kasek SMPN 1 Abang, I Gusti Bagus Putra, mengakui kerjasama dengan Bajatani membuat demplot. Di sekolah telah pula membangun demplot mengembangkan bunga gumitir belakangan ini pembinaan terhadap siswa mengalami kendala. *k16

Komentar